KUROKO NO BASUKE:
Me and my Twin
Genre : Romance , School , Drama,Hurt
Character : Izuki Rika & Izuki Rita (Twins, OOC) , Irigashi Seina(OOC), Akashi Seijuro, Kuroko Tetsuya, Aomine Daiki ,Kise Ryouta ,Midorima Shintaro ,Murasakibara Atsushi, Kagami Taiga , Izuki Shun , Mayuzumi Chihiro, Takao , Himuro Tatsuya, Momoi Satsuki .
Pair : No Pairing
Places : Minimarket , Izuki’s House , Seirin Gakuen .
Author : Putriidlf
Disclaimer : Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
Series : Kuroko no Basuke – Chapter 8
Rated : K+
CHAPTER 8 – Tidak apa-apa kau sudah berusaha –
setelah selesai pertandingan melawan Touo selanjutnya kami
akan melawan Gakuen Yosen . Sekali lagi memang Seirin mendapatkan lawan-lawan
yang kuat . bagaimana bisa disana terdapat kiseki no sedai . sepertinya ,
banyak sekali tantanganya .. apa bisa nanti Seirin melawan Rakuzan?
Melihat peluang telah mengalahkan Gakuen Touo kemungkinan
besar kita akan menang lagi . asalkan kita serius bermain mulai saat ini . ini
masih awal untuk memperoleh kemenangan .
Dan hari-hariku pun semakin menjauh dari Sei . bahkan
nii-chan juga sibuk latihan . aku sendiri tidak mempunyai kesibukan hanya
menemani nii-chan latihan . sesekali aku chatting , belajar , dan tak lupa
mampir ke tokyo untuk membeli buku . terkadang kalau tidak sempat ke tokyo ya
aku membeli di minimarket . Hanya kebiasaan yang berulang-ulang membuatku cukup
jenuh . Apalagi pikiranku masih tertuju pada Sei setelah meninggalkanku .
Dia jarang menghubungiku ,
Dia juga tidak membalas e-mailku .
Aku sudah putuskan untuk tidak berinteraksi lagi dengannya .
menahan rindu ,
melihatnya melalui foto yang tersisa ..
berharap keajaiban datang ..
untuk menemuiku..
“Oi Rika-chan?! Oi? “ katanya dengan suara pelan dan tak
terasa ada kertas yang menimpukku .
“Ah ittai!” kataku mengelus-elus kepalaku yang terkena
lemparan itu . ini dilempar kertas atau batu kok sakit ya ?
“Bakagami!!” batinku kesal . lalu aku membaca isi kertasnya
.
Apa kau baik-baik
saja? sedari tadi kau melamun . Apa kau sedang ada masalah ?
Lalu aku membalasnya
bukan urusanmu
bakagami!
“Oi! “ kata kagami kesal membaca balasanku .
.
.
.
Di kantin
Aku tidak membawa bento hari ini jadi memutuskan untuk ke
kantin . aku ingin membeli susu kotak vanila saja . sepertinya aku tidak
berselera makan . entah kenapa akhir-akhir
ini aku sepertinya tidak ada semangat untuk melakukan sesuatu . semua terasa
biasa . apa karena aku tidak mempunyai teman di seirin?! temanku hanyalah
kuroko dan bakagami . tapi mereka juga sering latihan basket . dan sisanya aku
chatting dengan Seina-san .
Andaikan aku mempunyai teman perempuan hanya Riko-senpai .
itu juga dia sering melatih lebih giat akhir-akhir ini jadi aku sedikit
kesepian ..
“Oi Rika-chan?!” kata kagami yang membawa setumpuk burger di
nampanya .
“Haa kau tidak berubah cara makanmu” kataku menghela napas .
“Ada apa denganmu Izuki-san?” tanya kuroko yang tiba-tiba
disampingku . aku refleks kaget .
“Bisakah kau muncul dengan normal kuroko-kun” kataku
menghela napas untuk kedua kalinya .
“Kau hanya membeli kotak susu?! memang itu bisa bikin
kenyang” kata kagami menatapku
“Ini buatmu satu! aku hanya tidak ingin kau pingsan dengan
minum sekotak susu” katanya langsung duduk di meja kantin . disitu ada aku ,
kuroko dan kagami .
“Arigatou kagami-kun” kataku mulai memakan burger pemberianya
.
“Eh? kuroko-kun baca novel apa?” kataku melihat novel yang
tidak biasa dibawa kuroko .
“Ini novel baru . ceritanya mengharukan . kisah sepasang
kekasih yang akhirnya berpisah .” kata kuroko menunjukan novelnya .”mungkin
novel ini banyak dibaca oleh kalangan perempuan” . katanya menjelaskan padaku .
kok jadi merasa baper sama novelnya .
“Oh begitu . menyedihkan” kataku mulai berdiri dari tempat
dudukku dan meninggalkan mereka .
Tap
Tap
Tap
.
.
.
Tiap langkahku ingin sekali aku menemuimu .
tidak peduli jika kita tidak berjodoh .
tidak peduli jika nanti kita akan berpisah .
Yang aku tahu,
Kau lah yang aku cinta ..
.
.
.
Hari-haripun berlalu sampai akhirnya Seirin melawan Yosen .
aku datang seperti biasanya . dan melihat mereka bermain di bench . entah mengapa
perasaanku merindukan seseorang yang kucari . kucoba mencari sosoknya kesana
kemari ...
Tapi tidak dapat kutemui..
apakah sei serius untuk meninggalkanku?!
aku sudah tidak tahan lagi dengan semua ini..
Apa sebenarnya Sei tidak mencintaiku?
Apa Sei hanya kasihan padaku?
Dari semua ucapanya aku tidak tahu bagian mana dia
benar-benar mencintaiku?
Apa dia menyerah begitu saja saat kukatakan yang sebenarnya?
Apa yang kau pikirkan Sei?
Tapi ,
perasaan ini mengatakan aku sangat menantinya , tak peduli
dia pergi jauh kemana pun .
perasaan ini ingin sekali bersamanya ..
dua gejolak batin yang berlawanan membuatku tersiksa ...
.
.
.
Saat pertandingan aku izin dengan Riko-senpai untuk ke
minimarket . dan tak sengaja aku menabrak seseorang. karena aku terlalu banyak
melamun akhir-akhir ini .
“Ah ittai” kataku yang terjatuh menabraknya .
“Kau tidak apa-apa?” Katanya mengulurkan tanganya padaku .
“Tidak apa-apa” kataku masih menunduk dan mulai menatap
keatas lalu ekspresi terkejut saat melihat seseorang yang menolong padaku .
“Hentai!” kataku terkejut lalu dia berjongkok ke arahku .
“Bisakah kau tidak memanggilku hentai Rika?” katanya masih
menatapku lebih dekat .
“Kau mau apa hentai jangan dekat-dekat denganku! ” kataku
mulai bangkit dari jatuhku .
“Kau pacarnya Akashi bukan? dimana Akashi?” tanyanya
celingak celinguk tidak jelas .
“Akashi sepertinya tidak datang ke pertandingan ini.” kataku
menjelaskan padanya . dan hatiku terasa perih saat dia menanyakan hal itu .
baru saja aku mencarinya .
“Kau ini pacarnya bukan? mengapa tak bersamanya? “ kata
Aomine kepo .
“Sudahlah jangan bahas itu . bisakah kau mengganti
pertanyaan lain?” kataku langsung meninggalkanya .
“Oi ! matte! kau mau kemana?” Tanyanya lagi sambil
mengimbangi langkahku .
“Aku ingin ke minimarket” kataku jutek padanya .
Sesampainya disupermarket aku langsung membeli komik
terbitan minggu ini . aku melihat si hentai juga melirik majalah dewasa itu .
sepertinya dia ingin membeli itu .
“Arigatou gozaimasta” kata kasir itu . aku dan dia keluar
bersamaan .
“Ini buatmu!” katanya menyodorkan es loli padaku .
“Arigatou” kataku datar .
“Kau seperti tetsu saja sikapmu? kau tidak sebawel biasanya”
katanya menatapku yang sedang memakan eksrimnya . lalu kulihat dia
membolak-balikan majalah yang dia beli tadi .
“Ingin ke taman?” tanyanya lagi beberapa saat eskrimku habis
.
“Baiklah” kataku singkat dan mengikutinya dari belakang .
TAMAN
“Kau sedang ada masalah dengan akashi?” tanyanya sambil
duduk diayunan .
“Bukan urusanmu . ganti topik lain .” kataku yang masih
jutek padanya .
“Kau jutek sekali padaku! lebih baik kau marah daripada
bersikap seperti ini” katanya turun dari ayunan dan menghampiriku yang sedang
duduk dibangku taman .
Tak terasa dia berjongkok dihadapanku . dan dia menatapku .
apa yang akan dia lakukan? aku tidak mengerti jalan pikiranya .
“kau ini kalau lagi ada masalah nggak asik!” katanya sambil
memegang tanganku .
“Lepaskan Aomine-kun!” kataku melepas genggamanya .
“Akhirnya kau marah juga” kata Aomine tersenyum padaku .
“Maumu apa memang ?!” Tanyaku sambil meletakkan kedua
tanganku di pundaknya . bikin kesal saja hentai ini .
“Haa.. Baiklah akan kuberi tahu satu hal ” Katanya menghela napas . lalu aku dibuat bingung olehnya . apa yang akan kau katakan? Kau Ahomine apa aku harus mendengarkanmu? jangan main-main aku sedang tidak ingin bercanda .
“ Mengenai Akashi . aku rasa kau tidak tahu apa-apa
tentangnya .” Katanya menatapku . seperti ingin mengetahui reaksiku . sudah dua
orang mengatakan hal ini padaku . selanjutnya siapa? aku harap tidak ada orang
yang akan membahas ini lagi .
“Maksudmu apa? sudah hentikan bukan kau saja yang mengatakan
itu bahkan midorima-san berbicara seperti itu .” kataku membalasnya . dan dia
mulai menceritakan lagi .
“Kau tahu Akashi itu bukanlah yang ku kenal . sebaiknya kau
pikirkan lagi jika kau tidak ingin tersakiti . Aku tidak suka sikapnya sewaktu
dia berubah seperti itu . walaupun aku tetap mengikuti cara permainanya .”
Katanya agak tersenyum pahit . apa yang kau maksud Ahomine?
“Ahomine! kau membingungkanku bicaralah yang benar!” kataku
membentaknya
“Oi! bisakah kau memanggil yang benar?!” katanya menatapku
agak kesal .
“Sudah lanjutkan aku tidak ingin berdebat denganmu” kataku
melipat kedua tanganku di dada .
“Katanya kau tidak ingin membahas Akashi ..” Katanya
menggodaku . iyasih aku yang bilang seperti itu tapi ini semua karena Ahomine!
“Aku kesal denganmu Ahomine kau cerita setengah-setengah!”
kataku kesal dan menatapnya tajam .
“ Baiklah akan kujelaskan . ” katanya kembali menatapku .
“Kau itu gadis baik hanya saja aku berpikir Akashi terlalu jahat untukmu?!
Kupikir jika kau bersama Kise lebih cocok . ” katanya sambil tertawa .
menyebalkan apa maksudnya?
“Jahat ?! aku tidak butuh pendapatmu Ahomine ! Aku
memilihnya dan aku.. tidak peduli tanggapanmu ..” kataku agak melemah di akhir
kata .
“Haa.. sudahlah itu terserah padamu . Aku hanya
mengingatkanmu . aku tidak ingin kau terlambat menyadari” katanya menatapku
lagi . maksudnya apa?
“Maksudmu apa? apa Sei menghianatiku?” kataku bingung
menatapnya .
“Yang aku tahu Akashi pernah mengatakan padaku saat itu .
dia tidak ingin memiliki kekasih untuk saat ini . Kalau dia mempunyai saat ini
hanya saja bagian dari permainanya .” katanya menjelaskan padaku . aku hanya
masih terdiam oleh perkataanya . “Aku tidak bermaksud mengkompori hubungan
kalian hanya saja aku tidak ingin kau terlibat dengan permainanya . ”
“Mengapa kau peduli denganku? itu bukan urusanmu bukan? ”
kataku menjawabnya . aku hanya tidak menyangka Ahomine ini peduli denganku?
“Aku peduli karena .. ” katanya menjeda . entah mengapa dia
terdiam sesaat . lalu menatapku lagi “bukan apa-apa! memangnya aku salah jika
aku peduli ha?” katanya tiba-tiba berubah . kenapa si hentai ini aku kan hanya
bertanya .
“Ahomine aku hanya bertanya mengapa reaksimu seperti itu?
menyebalkan” kataku menatapnya curiga .
“Sudahlah! aku ingin pulang tidak ingin berlama-lama disini”
katanya bangkit dari jongkoknya lalu pergi meninggalkanku . aneh si hentai ini
.
Aku hanya duduk termenung di bangku taman . sedang mencerna
apa yang dikatakan Ahomine tentang Sei . tapi Midorima-san tidak memberitahuku
soal ini? apa dia takut disangka mengkompori hubunganku dengan Sei?
Lalu apa benar aku bukanlah seseorang yang akan dicintai Sei
?
Apa benar aku hanya bagian dari permainanya?
lalu untuk apa itu semua?!
Apa hubunganya denganku?
Apa yang bisa ku percaya darimu Akashi Seijuro...
.
.
.
.
Dirumah
tok..tok..tok..
“Hai’ tunggu sebentar” kataku berlarian menuju pintu
“Are? Kuroko-kun Kagami-kun?” Kataku kebingungan
“Permisi” ucap kuroko padaku
“Dimana Izuki-senpai?” katanya celingak celinguk melihat
kearah belakangku .
“Sedang mandi . kalian mau apa?” kataku bertanya kepada
mereka berdua .
“Hari ini kita akan kerumah kantoku .” kata kuroko
menjawabku .
“Oh begitu nanti aku akan sampaikan” kataku lalu menutup pintu
.
“Oi! kau mengusir kami! kami kesini menjemputnya!” kata
Kagami kesal . lalu aku membuka pintu lagi .
“Tehehe! gomene aku lupa hehe” kataku menunjukan ekspresi
pada mereka .“ silahkan masuk ” kataku menyapa mereka .
“Silahkan diminum . aku hanya menyediakan ini” kataku
memberinya susu kotak dan terdapat toples berisi Pocky .
“Tidak ada makanan lain ha? ini tidak mengenyangkan” kata
kagami protes melihat apa yang ada dihadapanya .
“BAKAGAMI! sudah untung aku menyambutmu! lihatlah kuroko
tidak protes apapun terhadapku” kataku kesal menggembungkan pipi dan melipat
tangan di dadaku .
“Dia memang sepertimu tidak banyak makan!” katanya membalas
perkataanku .
“Ano.. sumimasen aku baru mengembalikan novel ini sekarang”
katanya menyodorkan novelnya padaku . ini novel yang dipinjam sewaktu ke pantai
bukan?
“Ah daijoube lagipula aku sudah membacanya” kataku
mengambilnya .
“Ah aku tidak mengerti omongan kalian selalu saja novel”
kata kagami mendengus kesal .
“Lalu aku harus berbicara apa denganmu ?” kataku bertanya menatapnya
serasa ingin tahu .
“Tidak perlu . aku tidak ingin membicarakan novel yang kau
baca padaku . itu menggangguku !” katanya agak kesal .
“Kau menyebalkan Bakagami!” kataku menatapnya tajam .
“Ada apa kalian
kesini?” Tanya nii-chan yang sudah keluar dari kamar mandi .
“Kami hanya menjemputmu Izuki-senpai . kita akan kerumah
kantoku” kata kuroko menjelaskan dengan ekspresi datar .
“Souka . tunggu sebentar ya . Rika-chan kau ikut ya? hari
ini semua tidak ada dirumah termasuk nee-chanku . ” katanya menatapku lalu aku
bangkit dari tempat dudukku dan menuju kamar . “ iya nii-chan”
Setelah kami siap kami berangkat bersama-sama kerumah
kantoku .
.
.
.
“Permisi” ucap nii-chan sambil mengetuk pintunya .
“Ah Izuki-kun , Rika-chan , Kuroko-kun , Kagami-kun okaeri!”
Kata kantoku menatap kami dengan senyuman .
“Tadaima” kata nii-chan mewakili kami semua .
“Ada apa hari ini kantoku? mengapa kami semua datang
kesini?” tanya nii-chan padanya .
“Kita hanya rapat untuk lawan kita selanjutnya . ” katanya
terlihat serius
“Souka ” kata nii-chan jadi terbawa suasana .
“Besok adalah pertandingan gakuen Shuutoku dengan Rakuzan .
untuk itu kalian akan datang untuk melihat cara Akashi bertanding . anggap saja
ini persiapan” kata kantoku terlihat serius .
“Maksudmu .. jika salah satu diantara mereka kalah itu
berati kita akan melawanya?” kata Hyuuga-senpai yang mulai ikut serius dalam
pembicaraan ini .
“Ano sumimasen . ada yang ingin aku ceritakan .” Kata kuroko
mulai bicara .
“Ceritakan saja kuroko” kata kapten itu mulai menatap ke
arahnya .
“Sebelumnya aku mau minta maaf selama ini aku telah egois
pada kagami-kun . ” katanya sambil menatap kagami .
“He? memangnya kenapa?” tanyanya bingung
“Nanti aku jelaskan .” katanya singkat lalu menceritakan
kembali ...
“Jadi sebenarnya kami para kiseki no sedai berpisah semenjak
kami di ujung kepopuleran . dan semuanya berkembang lebih cepat . ” katanya
menjelaskan . kami hanya terdiam mendengarkan cerita kuroko . “Semua itu
terjadi ketika Aomine-kun tidak ingin berlatih lagi . dan Murasakibara-kun juga
tidak ingin berlatih lagi karena mereka bosan terhadap lawan-lawan yang mudah
menyerah dan tidak ada minat main dengan tim kami . Saat itu Akashi-kun
mengatakan padaku agar membawa Aomine-kun agar mau berlatih kembali . aku
melakukanya . di awal aku berhasil membujuknya tapi semenjak pertandingan itu
... Aomine-kun merasa kecewa karena semua pemain dilapangan menyerah
terhadapnya . saat itulah Aomine-kun tidak bisa aku bujuk kembali . setelah itu
Murasakibara-kun juga tidak mau latihan . dan saat itu Akashi-kun marah padanya
dan mengajaknya bertanding . jika Murasakibara bisa mengalahkanya 10 point maka
dia boleh pergi . Dan saat itu Akashi-kun sudah kebobolan 9 point . Dan
murasakibara meremehkanya . dan disaat itu Akashi-kun berubah dan mengalahkan
Murasakibara-kun dalam sekejap . dan setelah itu murasakibara-kun mengatakan
akan tetap berlatih . namun Akashi melanggar kata-katanya dan mengatakan
semuanya boleh tidak datang latihan asalkan kami tetap menang . Setelah itu aku
sangat terkejut dan mengatakan ‘kau bukan Akashi! kau Siapa?’ tanyaku padanya
kemudian dia menjawab ‘tentu saja ini aku Akashi-seijuro , kuroko’ Dan aku
mengatakan ‘Tidak kau bukan Akashi ’ dan aku merasa kecewa saat itu dan memang
disaat itu aku tidak berhasil membujuk Aomine-kun . disitulah kehancuran tim
basket kami pada saat itu . semua pemain bermain sendiri-sendiri tanpa
kerjasama tim . Lalu hal yang membuatku kecewa dan tidak menyukai sikapnya
disaat pertandingan yang sangat kunantikan . aku menantikan bermain denganya .
dia temanku . dan saat itu aku bermain serius dan memohon pada Akashi-kun untuk
bermain hari itu . tapi disaat aku terluka terkena pukulan bola basket . Aku
berbicara dengan Akashi-kun . saat itu aku memohon padanya untuk bermain serius
dan jangan mempermainkan lawan . tapi apa yang kuharapkan tidak di dengar .
disaat itu mereka mempermainkan lawan dengan memasukan bola ke dalam ring
sendiri untuk membuat skor 111-11 . saat itu temanku berhenti bermain basket .
dan saat itu aku kecewa pada mereka . mereka terlalu bermain-main tanpa
mementingkan lawan dan merebut bola padahal kami setim . dan membuat taruhan
agar tidak terlihat membosankan . Aku sangat tidak menyukai cara mereka seperti
itu . dan di akhir kelulusan kami Akashi-kun membuat janji pada kami semua .
untuk menunjukan siapa yang terbaik di jepang .” katanya menjelaskan panjang
lebar . semua hampir tertidur kami seperti di dongengi kuroko-kun .
“Oi! kuroko aku tidak menyangka kau akan bercerita panjang
lebar” kata kagami yang setengah mengantuk .
“Kuroko kau tidak pernah bercerita sekalinya becerita
panjang sekali” kata hyuuga-senpai .
“Kuroko-kun..” kataku agak terdiam . “Aku tidak menyangka
Akashi-kun seperti itu” kataku melanjutkan perkataanku .
“Akashi-kun sebenarnya baik sekali Izuki-san . hanya saja
sikapnya berubah semenjak ibunya meninggal dan Ayahnya menuntut lebih padanya
sebagai penerus keluarga bangsawan Akashi .” Katanya menjelaskan padaku lagi .
sepertinya dia tidak menjelaskan bagian ini tadi .
“Jadi semenjak mata belangnya itu dia berubah?” kataku
menanyakan padanya lagi .
“Iya benar .” kata kuroko singkat .
“Ne.. kuroko menurutmu Akashi-kun serius padaku?” Tanyaku
pada kuroko . dan semua menatapku seketika . apa salah aku menanyakan ini pada
kuroko? semua sudah tahu kami berpacaran bukan?
“Aku tidak tahu Izuki-san . hanya saja aku pernah mendengar
hal ini dari Akashi-kun” katanya dengan tatapan datar . “Aku pernah mendengar
Akashi-kun tidak serius hubungan dengan perempuan . menurutnya itu
mengganggunya . Banyak wanita yang menyatakan cinta padanya tapi berakhir
kekecewaan . Saat itu aku mendengar kata-katanya ‘Aku tidak ingin memiliki
kekasih untuk saat ini . jika aku memilikinya aku hanya mempermainkan
perasaanya’ begitu katanya . seingatku dia berkata seperti itu pada seorang
gadis saat kelulusan . gadis itu ditolaknya dengan perasaan hancur karena
kata-katanya itu . dulu dia sangat sopan menolak perasaan entah mengapa dia
berubah saat itu . ” Kataya dengan ekspresi datarnya menatapku .
“Jadi Akashi-kun tidak serius padaku?! Jadi aku hanyalah
permainan baginya..” kataku tersenyum
pahit mengetahui ini semua .
“Aku tidak bisa menyimpulkan seperti itu Izuki-san .
sebaiknya kau bicara pada Akashi-kun mengenai hal ini . ” Kata kuroko
“Jika Akashi berani menyakitimu aku akan bicara denganya”
kata nii-chan mulai berbicara .
“Sebaiknya kau jangan ikut campur hubungan mereka Izuki-kun”
kata kantoku menatap nii-chan .
“Tapi-“ kata nii-chan terpotong oleh kantoku
“Tidak boleh!” kata kantoku dengan tegas menatap nii-chan .
“Kalau aku hanya bagian dari permainanya , dan jika Akashi
bukanlah Akashi yang dikenal maukah kalian mengalahkanya?” Kataku mengatakan
hal yang disampaikan midorima-kun saat itu .
“Tentu saja kami akan mengalahkannya! Aku sudah gatal ingin
bertanding dengannya .” Kata kagami menepuk bahuku . sakit ! dia tidak sadar
badan apa ya !
“Itta! BAKAGAMI” teriakku kesakitan . lalu nii-chan
menatapnya tajam .
“Oi! Izuki-senpai jangan menatapku seperti itu! memangnya
aku penjahat kau tatap seperti itu?!” kata kagami masih tidak menyadari . dan
semua hanya menghela napas .
“Kuroko-kun , Izuki-san . tenang saja kami akan menjadi
pemenangnya ” kata Hyuuga-senpai dengan serius . lalu mereka mengangguk dengan
semangat terlihat pada diri mereka saat ini .
“Arigatou” kataku dan kuroko-kun .
Setelah selesai berbincang-bincang kami pulang . saat itu
aku melihat nii-chan begitu bersemangat tapi terlihat tenang dan yakin .
kuyakin kali ini mereka bisa mengalahkanya .
Aku rasa jika ini hanyalah permainan..
Apa benar begitu?!
Lalu semua perkataanya itu untuk apa?
dilihat dari kondisinya kami memang berpisah dan seperti
menggantung hubungan kami .
Aku dan dia yang menggantung hubungan ini .
Tapi janji itu , terlihat semuanya mutlak .
Aku tidak boleh menyerah begitu saja ..
Inilah satu-satunya harapanku...
Untuk bisa bersamamu Sei ..
aku harus bersabar kali ini ..
Sabar menantikan dirimu hadir kembali ,
Bagaimana sifatmu ,
Perasaanmu padaku itu tetap sama
sama untuk mencintaiku .
Itulah yang kuyakini ..
.
.
.
“Rika-chan?!” Tanya nii-chan yang melihatku melamun di meja
makan .
“eh ah ada apa nii-chan?” kataku tersadar dari lamunanku .
“Kau suka melamun akhir-akhir ini? Kau memikirkan Akashi
bukan . habiskanlah makananmu sedari tadi hanphone-mu berdering di meja makan
apa kau tidak mendengarnya?” Katanya menatapku khawatir .
“Ah gomen nii-chan .” kataku langsung mengecek handphone-ku
. aku melihat e-mail masuk dari.. Mayuzumi-senpai?! ada apa dia tumben sekali
.. dan dia mengatakan ingin menemuiku ? ah bagaimana ini masa ketemuanya di
Rakuzan?! yang benar saja Mayuzumi-senpai ini menyebalkan .
“Ada apa? kau terlihat melamun lagi?” Kata nii-chan yang
mulai meminum segelas air putih . “Aku sudah selesai . Aku ke kamar dulu ya .
Oyasumi” katanya mengelus suraiku sebelum pergi .
“Oyasumi ” kataku pelan dan dia hanya tersenyum menatapku .
aku belum menghabiskan makananku hari ini . pantas saja nii-chan
mengkhawatirkanku sedari tadi .
.
.
.
Aku tidak bisa memejamkan mataku sama sekali . yang ada
dibayanganku adalah pertemuan besok dengan Mayuzumi-senpai . ah besok kan ada
pertandingan juga?! apa aku sempat ya menemuinya . sepertinya sempat karena
pertandingan sore hari sedangkan senpai memintaku pagi hari . Sekalian saja aku
menemui Seina-san . dia juga akan menonton pertandingan Shuutoku melawan
Rakuzan . baiklah ! aku menemui Seina-san lagi! Yatta!
Tak lama aku tertidur dan akhirnya hari yang dinanti datang
..
Gakuen Rakuzan
“Ohayo senpai” sapaku
padanya saat menungguku di gerbang . seperti biasa dia membawa novelnya
.
“Ohayo” katanya singkat .
“Senpai hari ini kan libur mengapa kau menggunakan
seragam?!” kataku bingung menatapnya .
“Kau juga mengapa kau menggunakan seragam?” katanya bertanya
balik padaku .
“Aku nanti ke seirin dulu Sensei memintaku untuk mengikuti
lomba . aku datang hanya mengurus berkas saja. lalu kau sendiri?” kataku
menanyakan kembali
“Nanti sore aku ada pertandingan jadi aku menggunakan
seragam .” katanya menjelaskan padaku .
“HARUSNYA KAU GUNAKAN SAJA
JERSEY RAKUZANMU SENPAI” kataku berteriak padanya .
“Bisakah kau tidak usah berteriak? kau menggangguku” katanya
menutup kuping .
“Gomen hanya saja kau terkadang bodoh senpai” kataku kesal
padanya .
“Memangnya harus aku gunakan? Pertandinganya masih lama buat
apa kugunakan” katanya lalu menarik tanganku . “Ayo kita pergi dari sini”
katanya masih menarikku menuju minimarket dekat Rakuzan .
“Senpai kau menyebalkan . mengapa kita ke minimarket kupikir
ada apa menemuiku .” kataku yang memegang minuman kaleng coffee milk dan dia
hanya membeli komik terbitan minggu ini .
“Aku ingin bicara padamu .” katanya menatapku .
“Memangnya ada apa?” kataku menatap balik padanya . kulihat
serius dia menepuk pundaku .
“Aku hanya ingin memastikan perasaan itu” katanya menatapku
dengan lekat .
“Perasaan?” kataku bertanya padanya . aku bingung dibuatnya
.
“Bagaimana perasaanmu saat ini?” Katanya masih menatapku
tanpa melepasnya sama sekali .
“M-maksudnya apasih?!” kataku mulai tergagap karena
tatapanya .
“Kau tidak mengerti sama sekali bukan?” Katanya mulai
tersenyum . baru kali ini aku melihat senyumanya .
“Tentu saja tidak . jangan buatku bingung senpai!” kataku
masih mengalihkan tatapanya lalu tanganya menangkup pipiku memaksaku menatapnya
kembali .
“Akan kujelaskan” katanya yang tiba-tiba mendekatkan
wajahnya di wajahku . ah aku tidak sanggup seperti ini . aku berusaha
melepaskan diri darinya tapi tidak bisa kurasa aku sudah terkunci olehnya ..
“Se-Senpai kau mau apa” kataku mulai menutup mataku .
“Lepaskan dia chihiro!” Terdengar suara yang sangat kukenal
.
“Kau datang Akashi . kurasa benar kau ada hubungan dengan gadis
ini . ” Katanya melepaskanku . lalu aku melihat Sei –kun dengan tatapan tidak
percaya .
“Bukan urusanmu Chihiro!” katanya sambil menarik tanganku
dan aku jatuh dalam pelukanya .
“Kurasa Akashi yang ku kenal tidak seperti ini . ternyata
kau telah berubah Akashi . tidak seperti kata-kata yang kau ucapkan dulu saat
di atap” katanya menatap Akashi . lalu meninggalkan tempat itu .
“S-Sei...” kataku masih tergagap karena saat ini aku berada
didekatnya kembali .. setelah sekian lama merindukanya .
“Apa?” Tanyanya menatapku tajam ...
“ Sei , aku rasa aku hampir membuatmu kembali seperti dulu
bukan?!” kataku tersenyum padanya .
“Tentu saja tidak.. kau salah paham” katanya menatapku .
“Maksudmu?!” kataku terkejut .
“Sudahlah . Kau sebaiknya ke sekolah . sepertinya kau harus
kesekolah” katanya menatapku membawa berkas-berkas ditanganku .
“Ah iya aku hampir lupa .. Arigatou Sei kau menyelamatkanku”
kataku melepaskan genggaman di lenganku . lalu dia menatapku agak terkejut .
aku tahu aku hanya salah paham dan aku hanyalah bagian dari permainanmu bukan?
“Aku tidak menyelamatkanmu . aku hanya tidak ingin kau
disentuh olehnya .” katanya menatapku kembali . apasih maumu? kau ini
mengatakan seperti serius saja padaku . aku tidak ingin terlihat bodoh di
depanmu .
“Oh iya juga kan kita sepasang kekasih bukan jadi wajar saja
kau tidak ingin aku disentuh oleh orang lain . Haha Sei kau bisa juga cemburu ”
kataku tertawa garing . sepertinya aku salah bicara dia terlihat agak kesal
padaku .
“Aku tidak merasakan hal itu . hanya saja kau tidak ingin
melakukanya selain diriku bukan .” katanya membalas perkataanku . kenapa jadi
menyebalkan seperti ini .
“Sei , jadi kau melakukan ini hanya karena aku mencintaimu
begitu? dan hanya aku yang merasa bahagia di dekatmu? dan hanya aku sendiri
yang merasakan ini semua.. ” kataku mulai menunduk . entah mengapa aku kecewa
dengan kata-katanya dan mulai yakin dengan kata-kata yang diceritakan kuroko
semalam .
“Apa yang kau pikirkan? tentu saja seperti itu . Sudah
kukatakan dari awal jangan menginginkan lebih .” katanya menjelaskan padaku .
“Kau masih tidak sadar juga?” katanya masih menatapku . “Apa aku harus
mengatakanya?” katanya menatapku lebih tajam . “bersandiwaralah dengan baik
mencintaiku . kau bodoh telah menaruh perasaan itu padaku . aku melakukan ini
karena Seina . dia sangat menyayangimu . jika aku menyakitinya aku tidak bisa
memaafkan diriku sendiri . dia sudah seperti adikku . jadi apalagi yang kau
harapkan? perkataanku tentu saja mutlak tidak bisa dibantah” katanya terseyum
mengerikan . entah mengapa hatiku hancur seketika . Sei.. kau kejam sekali
padaku .
“Jangan melakukanya demi orang lain jika kau tidak ada
perasaan padaku . Baiklah kita akhiri sampai disini .” kataku membalik badanku
dan melangkahkan kakiku menuju stasiun . hatiku perih tak terasa air mata ini
mengalir . Apa yang harus aku lakukan?! ini menyedihkan sekali rasanya aku
ingin sendirian .
.
.
.
setelah mengurus semuanya . aku ke atap sekolah untuk
menenangkan diri . Aku mulai menitikan air mataku . sudah kuduga dia tidak
mencintaiku dan hanya mempermainkanku . apa yang harus kulakukan? memang benar
bukan kita tidak berjodoh? lagipula sejak kapan aku mencintainya , apa yang aku
harus lakukan? hatiku terlalu perih ... andaikan aku menyadarinya sedari awal
kalau dia tidak mencintaiku mungkin tidak akan seperti ini jadinya .
“Rika-chan?” kata nii-chan dengan napas tersengal-sengal
sepertinya dia habis berlari .
“Nii-chan?” kataku mulai menghapus air mataku . bagaimana
ini aku ketauan menangis oleh nii-chan .
“Kau menangis? ada apa? ceritakan padaku? sedari tadi aku
mencarimu? kemana saja tadi pagi? apa kau sudah menyerahkan berkasmu untuk
lomba?” tanyanya beruntun seperti khawatir padaku saat menatapku . tak lama
kemudian ia memelukku .
“Kau membuatku khawatir Rika-chan...” katanya lalu tanpa
sadar aku menangis kembali .
“Maaf nii-chan ” kataku masih menangis dipelukanya.
“Baiklah jika kau tidak ingin cerita padaku . aku akan
menemanimu disini untuk sementara .” katanya mengelus-elus suraiku .
“Arigatou nii-chan .” kataku lemah .
Nii-chan..
Maafkan aku ,
seharusnya dari awal aku menepati janjiku ..
Seharusnya perasaan ini untukmu ,
Apakah aku bisa merasakan jatuh cinta bersamamu sekali lagi?
Aku rasa sudah cukup semua ini ,
Aku rasa ,
Cinta pertamaku denganmu lebih indah bukan daripada cinta
keduaku?
Aku menyesal ..
Sangat menyesal,
Tapi perasaan ini apakah aku bisa kembali?
“nii-chan.. Maafkan aku ” kataku lemah
“Kenapa?” Tanyanya agak bingung .
“Bukan apa-apa . aku hanya ingin kau menemaniku hari ini .”
kataku pelan.
“Hari ini kita hanya menonton pertandingan . kau ikut kan?
maafkan aku jarang memberimu perhatian akhir-akhir ini” katanya yang masih
memelukku .
“Aku akan ikut . Seina-san akan datang hari ini . aku
merindukanya .” kataku melepaskan pelukanya .
“Baiklah . ayo kita berangkat yang lain sudah menunggu .”
katanya mengelus puncak kepalaku .
“Baiklah” kataku melangkah keluar bersama nii-chan . lalu
aku bertemu dengan mereka dan Riko-senpai langsung menyambar tanganku untuk
bergandengan dan membicarakan banyak hal .
.
.
.
Pertandingan Rakuzan
vs Shuutoku
Saat ini kami datang ke pertandingan . karena kami ingin
melihat langsung seberapa kuat lawan kita nanti . aku melihat seina-san dan dia
langsung memelukku . dan dari kejauhan aku bisa melihat Sei menatap kearahku .
entah mengapa ekspresiku berubah menjadi sedih dan mengalihkan pandanganya .
“Rika-chan aku sangat merindukanmu!” katanya masih memelukku
.
“Aku juga seina-san” kataku membalas pelukanya .
“Kudengar kau sudah menjadi kekasih Sei-kun bukan? omedetou”
katanya melepas pelukanya dan menatap binar padaku .
“kau sudah mengatakanya saat kita chat seina-san” kataku
tertawa terpaksa . entah mengapa itu mengingatkanku pada kejadian tadi pagi .
“Kau ingin bicara pada sei-kun? akan kupanggilkan .
pertandingan masih dimulai sejam lagi” tanyanya padaku .
“Ti-tidak usah seina-san aku hanya mengganggunya nanti .”
jawabku padanya .
“Kurasa kau merindukanya bukan? Tapi sepertinya kau..”
katanya menatapku curiga .
“Apa?” kataku menatapnya bingung . hatiku rasanya masih
perih .
“kau habis menangis? ada apa?” tanyanya padaku . entah
mengapa pandangan Akashi masih terhadapku .
“Ti-tidak aku hanya kurang tidur” kataku menjelaskan
padanya. tentu saja aku berbohong .
“Kau sangat menantikan sei-kun ya jadi kurang tidur ?
sepertinya aku harus memanggilnya” katanya langsung memanggil sei .
“Sei-kun!” teriak seina-san lalu tak lama Akashi
menghampirinya .
“Ada apa?” kata Akashi datar .
“Bicaralah padanya ” kata seina-san menepuk bahu Akashi lalu
meninggalkan kami berdua .
entah mengapa hari ini terasa berat bagiku . Midorima-san
juga melihatku berdua dengan Sei-chan sepertinya dia ingin bertemu denganku
tapi sudah keduluan Sei .
“ Sei .. gomen aku tidak bermaksud mengganggumu pergilah”
kataku mengatakan pelan dan dia masih menatapku tajam .
“Apa kau membenciku?” katanya menatapku dan masih menatapku
“Tidak . hanya saja ini yang terbaik .” Kataku dengan tegas
.
“Kau pikir ini yang terbaik ? kau saja menangis bukan
ucapanku tadi pagi ? berhentilah menutupi semuanya dariku .” katanya masih
menatapku .
“Maumu apa sei? buatlah aku membencimu . berhentilah
membuatku seperti ini .” Kataku masih menahan perasaan sedih ini .
“Jadi kau ingin melupakan perasaanmu padaku?” Katanya
melipat tanganya di dada .
“Aku..” tak lama aku menunduk dan dia memelukku . dan entah
mengapa air mata ini kembali mengeluarkanya .
“lepaskan aku sei..” kataku lemah ..
“Kau hanya mempermainkanku bukan? ini hanya permainan
bukan.. hentikan menyiksaku sei..” Kataku pelan dan berusaha mendorongnya tapi
dia tidak ingin melepaskanya .
“Aku tidak akan melepaskanya . katakan yang ingin kau
katakan padaku” katanya masih memelukku .
“ Sei... Aku hanya berharap kau bisa berubah seperti dulu .
Aku ingin melihat sei yang ramah pada teman-temanya . itu saja cukup bagiku . seperti saat pertama
kali aku menemuimu di Rakuzan . aku suka melihatmu menghargai teman-temanmu ..
aku suka sikapmu yang itu . tapi disisi lain kau beda sei .. Aku sudah
mengetahui semuanya tentangmu , dan aku ingin kau kembali seperti dulu...”
Kataku menangis kembali . “Tidak masalah kau tidak mencintaiku , aku sadar aku
bukanlah siapa-siapa yang bisa bersanding denganmu . dengan ini semua selesai .
aku akan menunggumu saat itu Sei . Aku sadar itu Sei , Kita mungkin akan sulit
bersama.. jika hanya aku yang mencintaimu” kataku menggengam erat jerseynya ...
entah mengapa tangisanku semakin menjadi dan dia meletakkan tanganya dipuncak
kepalaku . aku tersentak kaget dan menatapnya ..
“...” dia hanya diam menatapku . lalu tersenyum manis sekali
. senyum seperti kedamaian bukan seringaian ..
“Sei..” kataku masih menatapnya .
Tanpa kusadari wajahnya dekat sekali denganku . disaat ini
aku gugup sekali . entah apa yang ingin dia lakukan . aku hanya memejamkan
mataku . dan tanganya berpindah menangkup pipiku . dia masih terdiam . entah
mengapa aku merasa debaran ini .. sei kau mempermainkanku lagi bukan?
“Aku terima tantanganmu” katanya membelai lembut wajahku .
jika aku menang nanti , Aku akan meninggalkanmu . jika aku kalah aku akan tetap
bersamamu .
“Mana bisa perasaan ditentukan dengan seperti itu? kau pikir
perasaan itu permainan bagimu ha?” kataku menatapnya kesal dan tidak percaya
lalu menepis tanganya dari wajahku .
“Kau sudah tahu tentangku tapi kau masih tidak sadar”
katanya menatapku dengan seringaian lalu meninggalkanku ditempat . Dia memang
kejam sekali .. aku tidak menyangka ..
“Izuki-san aku ingin bicara padamu nanodayo” kata midorima
menghampiriku .
“Kau dengar semuanya ya megane-san” kataku tersenyum miris .
“Iya aku mendengarnya . bukan berati aku sengaja menguping
nanodayo hanya saja aku menunggu Akashi yang sedang bicara denganmu nanodayo”
katanya sambil membenarkan kacamata dan sedikit gugup diwajahnya .
“Kurasa , aku.. kenapa kau tidak menjelaskanya padaku soal
itu?” tanyaku padanya
“Aku hanya tidak ingin merusak hubungan orang lain nanodayo”
katanya menatapku
“Souka ...” kataku pelan .
“Aku akan berusaha mengalahkanya nanodayo . ” katanya
“Sudahlah , jangan pikirkan itu . percuma saja menang atau
kalah sama-sama menyakitkan bagiku” kataku tersenyum miris .
“Aku tidak mengerti hubungan kalian nanodayo” kata midorima menatapku dengan tatapan aneh .
“Sudahlah , sedikit lagi kau bertanding bukan? ” kataku lalu
dia mulai meninggalkanku .
“Sebaiknya kau pikirkan baik-baik keputusanmu” katanya
menengok kearahku lalu melanjutkan langkahnya .
.
.
.
Pertandingan pun dimulai . terasa mendebarkan menontonya .
baru pertama kali aku melihat sei-chan di pertandinganya . Aku duduk disamping Seina-san yang sedari
tadi berkomentar dengan permainan basket kedua tim tersebut . Aku pun hanya
menanggapi perkataanya dan saat terkejut adalah saat pernyataan sei-chan kepada
midorima-san . Aku semakin cemas terhadap dirinya semakin lama semakin bukan
dirinya yang ku kenal .
“Aku akan memberi pelajaran padamu Sei ..” katanya
membetulkan kacamatanya dan menatap serius Akashi “Akan kuberitahu apa arti
kekalahan” katanya
“Tidak mungkin itu terjadi Shintaro . jika itu terjadi aku
akan mengundurkan diri dari klub basket dan mencongkel sebelah mataku .”
katanya dengan percaya diri . menurutku itu berlebihan sekali sei . kau ini
memang Yandere .
“Oi kau berlebihan Akashi? ini hanya permainan basket
bukan?” kata salah satu tim rakuzan menanggapi kata-katanya .
“Aku serius tentang ini” katanya lalu melanjutkan permainan
basketnya .
.
.
.
Setelah selesai pertandingan yang mendebarkan akhirnya
Rakuzan memenangkan pertandingan ini ..
Aku bernapas lega sebenarnya ,
karena aku tidak ingin sei melakukan hal bodoh seperti itu
..
“Rika-chan . hari ini meyenangkan! sampai jumpa lagi ya!” katanya melambai-lambaikan tangan padaku dari kejauhan dia dijemput oleh supirnya . akupun membalas lambaianya dan tersenyum padanya .
“A-Akashi-kun?” katanya yang tiba-tiba menghampiriku .
“Kenapa kau melihatku dengan tatapan kecewa? apa kau sudah
sadar sekarang” katanya dengan seringaian .
“Tentu saja aku kecewa padamu Akashi ..” kataku yang sudah
tidak memanggilnya Sei
“Kau bahkan merubah panggilanmu terhadapku” katanya
menatapku tajam
“Untuk apa aku memanggilmu seperti itu? jangan
mempermainkanku bahkan aku rasa aku tidak pantas memanggilmu lagi..” kataku
tertunduk .
“ Kau sudah sadar sekarang bukan?” katanya menatapku dengan
seringaian .
“ Iya aku sadar .” kataku tersenyum miris . dia menatapku
tajam dan menggenggam tanganku .
“Kau masih bisa merasakanya jika kau menginginkanya . anggap
saja ini sebagai balas budi karena kau menemani seina-chan” katanya menatapku
lekat lekat .
“ Kau pikir aku akan senang jika kau melakukan itu? ” kataku
menatapnya kesal . “Kau pikir perasaanku padamu ini main-main? jangan bercanda
Akashi aku tidak ingin bercanda hari ini ” kataku mulai tertawa miris .
“Aku tidak sedang bercanda . aku hanya menawarkan pilihan
padamu .” katanya meletakkan kedua tanganya di pundakku .
“Kuberitahu kau satu hal ..” katanya menatapku dengan tajam
dan terlihat serius .
“Setelah pertandinganku bersama Seirin berakhir , Datanglah
menemuiku . aku akan menepati janjiku .” Katanya lalu pergi meninggalkanku .
.
.
.
TBC
CHAPTER 8 – Tidak apa-apa kau sudah berusaha – END
Author’s Note :
Semakin complicated
ya? gomen minna!! memang beginilah Sei /terusnapalusukathor?/ ya abis namanya
cinta mau diapain lagi /plaak/ andaikan author bisa kembali mencintai kuroko
/apaansigajelasluthor/ ya sebelumnya Author suka sama kuroko loh..
/gaadaygpeduli/ oke abaikan minna . kenapa begini? tanyakan pada Author’s
/gilaluthor/ oke ripiuwnya ya minna! jyaaa nee!! yang kepo kepo kirim aja
komentar kamu nanti dijawab kok! kalo lama berati Author belom on maklum ya
maklumin ngeblog jarang banyak tugas T_T maklum Anak TI /kokcurhat/ hehe canda masih
calon kok /dilempartomat/ . ah sudah makin nggak jelas huhuhu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar