untuk membaca per chapter silahkan klik 'Fanfiction Anime' pada menu - New Fanfiction! Tonari Ryouta - kun [Kise Ryouta x Mizutani Shizu] Last Update Chapter 3 03/08/2015 New Fanfiction! I Hate someone who I love [Mayuzumi Kazuyoshi x Akashi Seijuro] Last Update Chapter 2 02/07/2015

Jumat, 23 Januari 2015

NEW! FANFICTION KUROKO NO BASUKE - CHAPTER 8

KUROKO NO BASUKE:
Me and my Twin
Genre : Romance , School , Drama,Hurt
Character : Izuki Rika & Izuki Rita (Twins, OOC) , Irigashi Seina(OOC), Akashi Seijuro, Kuroko Tetsuya, Aomine Daiki ,Kise Ryouta ,Midorima Shintaro ,Murasakibara Atsushi, Kagami Taiga , Izuki Shun , Mayuzumi Chihiro, Takao , Himuro Tatsuya, Momoi Satsuki .
Pair : No Pairing
Places : Minimarket , Izuki’s House , Seirin Gakuen .
Author : Putriidlf
Disclaimer : Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
Series : Kuroko no Basuke – Chapter 8
Rated : K+

CHAPTER  8 – Tidak apa-apa kau sudah berusaha –
setelah selesai pertandingan melawan Touo selanjutnya kami akan melawan Gakuen Yosen . Sekali lagi memang Seirin mendapatkan lawan-lawan yang kuat . bagaimana bisa disana terdapat kiseki no sedai . sepertinya , banyak sekali tantanganya .. apa bisa nanti Seirin melawan Rakuzan?
Melihat peluang telah mengalahkan Gakuen Touo kemungkinan besar kita akan menang lagi . asalkan kita serius bermain mulai saat ini . ini masih awal untuk memperoleh kemenangan .
Dan hari-hariku pun semakin menjauh dari Sei . bahkan nii-chan juga sibuk latihan . aku sendiri tidak mempunyai kesibukan hanya menemani nii-chan latihan . sesekali aku chatting , belajar , dan tak lupa mampir ke tokyo untuk membeli buku . terkadang kalau tidak sempat ke tokyo ya aku membeli di minimarket . Hanya kebiasaan yang berulang-ulang membuatku cukup jenuh . Apalagi pikiranku masih tertuju pada Sei setelah meninggalkanku .
Dia jarang menghubungiku ,
Dia juga tidak membalas e-mailku .
Aku sudah putuskan untuk tidak berinteraksi lagi dengannya .
menahan rindu ,
melihatnya melalui foto yang tersisa ..
berharap keajaiban datang ..
untuk menemuiku..
Sudahlah aku terlalu banyak berharap ..
“Oi Rika-chan?! Oi? “ katanya dengan suara pelan dan tak terasa ada kertas yang menimpukku .
“Ah ittai!” kataku mengelus-elus kepalaku yang terkena lemparan itu . ini dilempar kertas atau batu kok sakit ya ?
“Bakagami!!” batinku kesal . lalu aku membaca isi kertasnya .
Apa kau baik-baik saja? sedari tadi kau melamun . Apa kau sedang ada masalah ?
Lalu aku membalasnya
bukan urusanmu bakagami!
“Oi! “ kata kagami kesal membaca balasanku .
.
.
.
Di kantin
Aku tidak membawa bento hari ini jadi memutuskan untuk ke kantin . aku ingin membeli susu kotak vanila saja . sepertinya aku tidak berselera makan . entah kenapa  akhir-akhir ini aku sepertinya tidak ada semangat untuk melakukan sesuatu . semua terasa biasa . apa karena aku tidak mempunyai teman di seirin?! temanku hanyalah kuroko dan bakagami . tapi mereka juga sering latihan basket . dan sisanya aku chatting dengan Seina-san .
Andaikan aku mempunyai teman perempuan hanya Riko-senpai . itu juga dia sering melatih lebih giat akhir-akhir ini jadi aku sedikit kesepian ..
“Oi Rika-chan?!” kata kagami yang membawa setumpuk burger di nampanya .
“Haa kau tidak berubah cara makanmu” kataku menghela napas .
“Ada apa denganmu Izuki-san?” tanya kuroko yang tiba-tiba disampingku . aku refleks kaget .
“Bisakah kau muncul dengan normal kuroko-kun” kataku menghela napas untuk kedua kalinya .
“Kau hanya membeli kotak susu?! memang itu bisa bikin kenyang” kata kagami menatapku
“Ini buatmu satu! aku hanya tidak ingin kau pingsan dengan minum sekotak susu” katanya langsung duduk di meja kantin . disitu ada aku , kuroko dan kagami .
“Arigatou kagami-kun” kataku mulai memakan burger pemberianya .
“Eh? kuroko-kun baca novel apa?” kataku melihat novel yang tidak biasa dibawa kuroko .
“Ini novel baru . ceritanya mengharukan . kisah sepasang kekasih yang akhirnya berpisah .” kata kuroko menunjukan novelnya .”mungkin novel ini banyak dibaca oleh kalangan perempuan” . katanya menjelaskan padaku . kok jadi merasa baper sama novelnya .
“Oh begitu . menyedihkan” kataku mulai berdiri dari tempat dudukku dan meninggalkan mereka .
Tap
Tap
Tap
.
.
.
Tiap langkahku ingin sekali aku menemuimu .
tidak peduli jika kita tidak berjodoh .
tidak peduli jika nanti kita akan berpisah .
Yang aku tahu,
Kau lah yang aku cinta ..
.
.
.
Hari-haripun berlalu sampai akhirnya Seirin melawan Yosen . aku datang seperti biasanya . dan melihat mereka bermain di bench . entah mengapa perasaanku merindukan seseorang yang kucari . kucoba mencari sosoknya kesana kemari ...
Tapi tidak dapat kutemui..
apakah sei serius untuk meninggalkanku?!
aku sudah tidak tahan lagi dengan semua ini..
Apa sebenarnya Sei tidak mencintaiku?
Apa Sei hanya kasihan padaku?
Dari semua ucapanya aku tidak tahu bagian mana dia benar-benar mencintaiku?
Apa dia menyerah begitu saja saat kukatakan yang sebenarnya?
Apa yang kau pikirkan Sei?
Tapi ,
perasaan ini mengatakan aku sangat menantinya , tak peduli dia pergi jauh kemana pun .
perasaan ini ingin sekali bersamanya ..
dua gejolak batin yang berlawanan membuatku tersiksa ...
.
.
.
Saat pertandingan aku izin dengan Riko-senpai untuk ke minimarket . dan tak sengaja aku menabrak seseorang. karena aku terlalu banyak melamun akhir-akhir ini .
“Ah ittai” kataku yang terjatuh menabraknya .
“Kau tidak apa-apa?” Katanya mengulurkan tanganya padaku .
“Tidak apa-apa” kataku masih menunduk dan mulai menatap keatas lalu ekspresi terkejut saat melihat seseorang yang menolong padaku .
“Hentai!” kataku terkejut lalu dia berjongkok ke arahku .
“Bisakah kau tidak memanggilku hentai Rika?” katanya masih menatapku lebih dekat .
“Kau mau apa hentai jangan dekat-dekat denganku! ” kataku mulai bangkit dari jatuhku .
“Kau pacarnya Akashi bukan? dimana Akashi?” tanyanya celingak celinguk tidak jelas .
“Akashi sepertinya tidak datang ke pertandingan ini.” kataku menjelaskan padanya . dan hatiku terasa perih saat dia menanyakan hal itu . baru saja aku mencarinya .
“Kau ini pacarnya bukan? mengapa tak bersamanya? “ kata Aomine kepo .
“Sudahlah jangan bahas itu . bisakah kau mengganti pertanyaan lain?” kataku langsung meninggalkanya .
“Oi ! matte! kau mau kemana?” Tanyanya lagi sambil mengimbangi langkahku .
“Aku ingin ke minimarket” kataku jutek padanya .
Sesampainya disupermarket aku langsung membeli komik terbitan minggu ini . aku melihat si hentai juga melirik majalah dewasa itu . sepertinya dia ingin membeli itu .
“Arigatou gozaimasta” kata kasir itu . aku dan dia keluar bersamaan .
“Ini buatmu!” katanya menyodorkan es loli padaku .
“Arigatou” kataku datar .
“Kau seperti tetsu saja sikapmu? kau tidak sebawel biasanya” katanya menatapku yang sedang memakan eksrimnya . lalu kulihat dia membolak-balikan majalah yang dia beli tadi .
“Ingin ke taman?” tanyanya lagi beberapa saat eskrimku habis .
“Baiklah” kataku singkat dan mengikutinya dari belakang .
TAMAN
“Kau sedang ada masalah dengan akashi?” tanyanya sambil duduk diayunan .
“Bukan urusanmu . ganti topik lain .” kataku yang masih jutek padanya .
“Kau jutek sekali padaku! lebih baik kau marah daripada bersikap seperti ini” katanya turun dari ayunan dan menghampiriku yang sedang duduk dibangku taman .
Tak terasa dia berjongkok dihadapanku . dan dia menatapku . apa yang akan dia lakukan? aku tidak mengerti jalan pikiranya .
“kau ini kalau lagi ada masalah nggak asik!” katanya sambil memegang tanganku .
“Lepaskan Aomine-kun!” kataku melepas genggamanya .
“Akhirnya kau marah juga” kata Aomine tersenyum padaku .
“Maumu apa memang ?!” Tanyaku sambil meletakkan kedua tanganku di pundaknya . bikin kesal saja hentai ini .

“Haa.. Baiklah akan kuberi tahu satu hal ” Katanya menghela napas . lalu aku dibuat bingung olehnya . apa yang akan kau katakan? Kau Ahomine apa aku harus mendengarkanmu? jangan main-main aku sedang tidak ingin bercanda .
“ Mengenai Akashi . aku rasa kau tidak tahu apa-apa tentangnya .” Katanya menatapku . seperti ingin mengetahui reaksiku . sudah dua orang mengatakan hal ini padaku . selanjutnya siapa? aku harap tidak ada orang yang akan membahas ini lagi .
“Maksudmu apa? sudah hentikan bukan kau saja yang mengatakan itu bahkan midorima-san berbicara seperti itu .” kataku membalasnya . dan dia mulai menceritakan lagi .
“Kau tahu Akashi itu bukanlah yang ku kenal . sebaiknya kau pikirkan lagi jika kau tidak ingin tersakiti . Aku tidak suka sikapnya sewaktu dia berubah seperti itu . walaupun aku tetap mengikuti cara permainanya .” Katanya agak tersenyum pahit . apa yang kau maksud Ahomine?
“Ahomine! kau membingungkanku bicaralah yang benar!” kataku membentaknya
“Oi! bisakah kau memanggil yang benar?!” katanya menatapku agak kesal .
“Sudah lanjutkan aku tidak ingin berdebat denganmu” kataku melipat kedua tanganku di dada .
“Katanya kau tidak ingin membahas Akashi ..” Katanya menggodaku . iyasih aku yang bilang seperti itu tapi ini semua karena Ahomine!
“Aku kesal denganmu Ahomine kau cerita setengah-setengah!” kataku kesal dan menatapnya tajam .
“ Baiklah akan kujelaskan . ” katanya kembali menatapku . “Kau itu gadis baik hanya saja aku berpikir Akashi terlalu jahat untukmu?! Kupikir jika kau bersama Kise lebih cocok . ” katanya sambil tertawa . menyebalkan apa maksudnya?
“Jahat ?! aku tidak butuh pendapatmu Ahomine ! Aku memilihnya dan aku.. tidak peduli tanggapanmu ..” kataku agak melemah di akhir kata .
“Haa.. sudahlah itu terserah padamu . Aku hanya mengingatkanmu . aku tidak ingin kau terlambat menyadari” katanya menatapku lagi . maksudnya apa?
“Maksudmu apa? apa Sei menghianatiku?” kataku bingung menatapnya .
“Yang aku tahu Akashi pernah mengatakan padaku saat itu . dia tidak ingin memiliki kekasih untuk saat ini . Kalau dia mempunyai saat ini hanya saja bagian dari permainanya .” katanya menjelaskan padaku . aku hanya masih terdiam oleh perkataanya . “Aku tidak bermaksud mengkompori hubungan kalian hanya saja aku tidak ingin kau terlibat dengan permainanya . ”
“Mengapa kau peduli denganku? itu bukan urusanmu bukan? ” kataku menjawabnya . aku hanya tidak menyangka Ahomine ini peduli denganku?
“Aku peduli karena .. ” katanya menjeda . entah mengapa dia terdiam sesaat . lalu menatapku lagi “bukan apa-apa! memangnya aku salah jika aku peduli ha?” katanya tiba-tiba berubah . kenapa si hentai ini aku kan hanya bertanya .
“Ahomine aku hanya bertanya mengapa reaksimu seperti itu? menyebalkan” kataku menatapnya curiga .
“Sudahlah! aku ingin pulang tidak ingin berlama-lama disini” katanya bangkit dari jongkoknya lalu pergi meninggalkanku . aneh si hentai ini .
Aku hanya duduk termenung di bangku taman . sedang mencerna apa yang dikatakan Ahomine tentang Sei . tapi Midorima-san tidak memberitahuku soal ini? apa dia takut disangka mengkompori hubunganku dengan Sei?
Lalu apa benar aku bukanlah seseorang yang akan dicintai Sei ?
Apa benar aku hanya bagian dari permainanya?
lalu untuk apa itu semua?!
Apa hubunganya denganku?
Apa yang bisa ku percaya darimu Akashi Seijuro...
.
.
.
Dirumah
tok..tok..tok..
“Hai’ tunggu sebentar” kataku berlarian menuju pintu
“Are? Kuroko-kun Kagami-kun?” Kataku kebingungan
“Permisi” ucap kuroko padaku
“Dimana Izuki-senpai?” katanya celingak celinguk melihat kearah belakangku .
“Sedang mandi . kalian mau apa?” kataku bertanya kepada mereka berdua .
“Hari ini kita akan kerumah kantoku .” kata kuroko menjawabku .
“Oh begitu nanti aku akan sampaikan” kataku lalu menutup pintu .
“Oi! kau mengusir kami! kami kesini menjemputnya!” kata Kagami kesal . lalu aku membuka pintu lagi .
“Tehehe! gomene aku lupa hehe” kataku menunjukan ekspresi pada mereka .“ silahkan masuk ” kataku menyapa mereka .
“Silahkan diminum . aku hanya menyediakan ini” kataku memberinya susu kotak dan terdapat toples berisi Pocky .
“Tidak ada makanan lain ha? ini tidak mengenyangkan” kata kagami protes melihat apa yang ada dihadapanya .
“BAKAGAMI! sudah untung aku menyambutmu! lihatlah kuroko tidak protes apapun terhadapku” kataku kesal menggembungkan pipi dan melipat tangan di dadaku .
“Dia memang sepertimu tidak banyak makan!” katanya membalas perkataanku .
“Ano.. sumimasen aku baru mengembalikan novel ini sekarang” katanya menyodorkan novelnya padaku . ini novel yang dipinjam sewaktu ke pantai bukan?
“Ah daijoube lagipula aku sudah membacanya” kataku mengambilnya .
“Ah aku tidak mengerti omongan kalian selalu saja novel” kata kagami mendengus kesal .
“Lalu aku harus berbicara apa denganmu ?” kataku bertanya menatapnya serasa ingin tahu .
“Tidak perlu . aku tidak ingin membicarakan novel yang kau baca padaku . itu menggangguku !” katanya agak kesal .
“Kau menyebalkan Bakagami!” kataku menatapnya tajam .
 “Ada apa kalian kesini?” Tanya nii-chan yang sudah keluar dari kamar mandi .
“Kami hanya menjemputmu Izuki-senpai . kita akan kerumah kantoku” kata kuroko menjelaskan dengan ekspresi datar .
“Souka . tunggu sebentar ya . Rika-chan kau ikut ya? hari ini semua tidak ada dirumah termasuk nee-chanku . ” katanya menatapku lalu aku bangkit dari tempat dudukku dan menuju kamar . “ iya nii-chan”
Setelah kami siap kami berangkat bersama-sama kerumah kantoku .
.
.
.
“Permisi” ucap nii-chan sambil mengetuk pintunya .
“Ah Izuki-kun , Rika-chan , Kuroko-kun , Kagami-kun okaeri!” Kata kantoku menatap kami dengan senyuman .
“Tadaima” kata nii-chan mewakili kami semua .
“Ada apa hari ini kantoku? mengapa kami semua datang kesini?” tanya nii-chan padanya .
“Kita hanya rapat untuk lawan kita selanjutnya . ” katanya terlihat serius
“Souka ” kata nii-chan jadi terbawa suasana .

“Besok adalah pertandingan gakuen Shuutoku dengan Rakuzan . untuk itu kalian akan datang untuk melihat cara Akashi bertanding . anggap saja ini persiapan” kata kantoku terlihat serius .
“Maksudmu .. jika salah satu diantara mereka kalah itu berati kita akan melawanya?” kata Hyuuga-senpai yang mulai ikut serius dalam pembicaraan ini .
“Ano sumimasen . ada yang ingin aku ceritakan .” Kata kuroko mulai bicara .
“Ceritakan saja kuroko” kata kapten itu mulai menatap ke arahnya .
“Sebelumnya aku mau minta maaf selama ini aku telah egois pada kagami-kun . ” katanya sambil menatap kagami .
“He? memangnya kenapa?” tanyanya bingung
“Nanti aku jelaskan .” katanya singkat lalu menceritakan kembali ...
“Jadi sebenarnya kami para kiseki no sedai berpisah semenjak kami di ujung kepopuleran . dan semuanya berkembang lebih cepat . ” katanya menjelaskan . kami hanya terdiam mendengarkan cerita kuroko . “Semua itu terjadi ketika Aomine-kun tidak ingin berlatih lagi . dan Murasakibara-kun juga tidak ingin berlatih lagi karena mereka bosan terhadap lawan-lawan yang mudah menyerah dan tidak ada minat main dengan tim kami . Saat itu Akashi-kun mengatakan padaku agar membawa Aomine-kun agar mau berlatih kembali . aku melakukanya . di awal aku berhasil membujuknya tapi semenjak pertandingan itu ... Aomine-kun merasa kecewa karena semua pemain dilapangan menyerah terhadapnya . saat itulah Aomine-kun tidak bisa aku bujuk kembali . setelah itu Murasakibara-kun juga tidak mau latihan . dan saat itu Akashi-kun marah padanya dan mengajaknya bertanding . jika Murasakibara bisa mengalahkanya 10 point maka dia boleh pergi . Dan saat itu Akashi-kun sudah kebobolan 9 point . Dan murasakibara meremehkanya . dan disaat itu Akashi-kun berubah dan mengalahkan Murasakibara-kun dalam sekejap . dan setelah itu murasakibara-kun mengatakan akan tetap berlatih . namun Akashi melanggar kata-katanya dan mengatakan semuanya boleh tidak datang latihan asalkan kami tetap menang . Setelah itu aku sangat terkejut dan mengatakan ‘kau bukan Akashi! kau Siapa?’ tanyaku padanya kemudian dia menjawab ‘tentu saja ini aku Akashi-seijuro , kuroko’ Dan aku mengatakan ‘Tidak kau bukan Akashi ’ dan aku merasa kecewa saat itu dan memang disaat itu aku tidak berhasil membujuk Aomine-kun . disitulah kehancuran tim basket kami pada saat itu . semua pemain bermain sendiri-sendiri tanpa kerjasama tim . Lalu hal yang membuatku kecewa dan tidak menyukai sikapnya disaat pertandingan yang sangat kunantikan . aku menantikan bermain denganya . dia temanku . dan saat itu aku bermain serius dan memohon pada Akashi-kun untuk bermain hari itu . tapi disaat aku terluka terkena pukulan bola basket . Aku berbicara dengan Akashi-kun . saat itu aku memohon padanya untuk bermain serius dan jangan mempermainkan lawan . tapi apa yang kuharapkan tidak di dengar . disaat itu mereka mempermainkan lawan dengan memasukan bola ke dalam ring sendiri untuk membuat skor 111-11 . saat itu temanku berhenti bermain basket . dan saat itu aku kecewa pada mereka . mereka terlalu bermain-main tanpa mementingkan lawan dan merebut bola padahal kami setim . dan membuat taruhan agar tidak terlihat membosankan . Aku sangat tidak menyukai cara mereka seperti itu . dan di akhir kelulusan kami Akashi-kun membuat janji pada kami semua . untuk menunjukan siapa yang terbaik di jepang .” katanya menjelaskan panjang lebar . semua hampir tertidur kami seperti di dongengi kuroko-kun .
“Oi! kuroko aku tidak menyangka kau akan bercerita panjang lebar” kata kagami yang setengah mengantuk .
“Kuroko kau tidak pernah bercerita sekalinya becerita panjang sekali” kata hyuuga-senpai .
“Kuroko-kun..” kataku agak terdiam . “Aku tidak menyangka Akashi-kun seperti itu” kataku melanjutkan perkataanku .
“Akashi-kun sebenarnya baik sekali Izuki-san . hanya saja sikapnya berubah semenjak ibunya meninggal dan Ayahnya menuntut lebih padanya sebagai penerus keluarga bangsawan Akashi .” Katanya menjelaskan padaku lagi . sepertinya dia tidak menjelaskan bagian ini tadi .
“Jadi semenjak mata belangnya itu dia berubah?” kataku menanyakan padanya lagi .
“Iya benar .” kata kuroko singkat .
“Ne.. kuroko menurutmu Akashi-kun serius padaku?” Tanyaku pada kuroko . dan semua menatapku seketika . apa salah aku menanyakan ini pada kuroko? semua sudah tahu kami berpacaran bukan?
“Aku tidak tahu Izuki-san . hanya saja aku pernah mendengar hal ini dari Akashi-kun” katanya dengan tatapan datar . “Aku pernah mendengar Akashi-kun tidak serius hubungan dengan perempuan . menurutnya itu mengganggunya . Banyak wanita yang menyatakan cinta padanya tapi berakhir kekecewaan . Saat itu aku mendengar kata-katanya ‘Aku tidak ingin memiliki kekasih untuk saat ini . jika aku memilikinya aku hanya mempermainkan perasaanya’ begitu katanya . seingatku dia berkata seperti itu pada seorang gadis saat kelulusan . gadis itu ditolaknya dengan perasaan hancur karena kata-katanya itu . dulu dia sangat sopan menolak perasaan entah mengapa dia berubah saat itu . ” Kataya dengan ekspresi datarnya menatapku .
“Jadi Akashi-kun tidak serius padaku?! Jadi aku hanyalah permainan baginya..”  kataku tersenyum pahit mengetahui ini semua .
“Aku tidak bisa menyimpulkan seperti itu Izuki-san . sebaiknya kau bicara pada Akashi-kun mengenai hal ini . ” Kata kuroko
“Jika Akashi berani menyakitimu aku akan bicara denganya” kata nii-chan mulai berbicara .
“Sebaiknya kau jangan ikut campur hubungan mereka Izuki-kun” kata kantoku menatap nii-chan .
“Tapi-“ kata nii-chan terpotong oleh kantoku
“Tidak boleh!” kata kantoku dengan tegas menatap nii-chan .
“Kalau aku hanya bagian dari permainanya , dan jika Akashi bukanlah Akashi yang dikenal maukah kalian mengalahkanya?” Kataku mengatakan hal yang disampaikan midorima-kun saat itu .
“Tentu saja kami akan mengalahkannya! Aku sudah gatal ingin bertanding dengannya .” Kata kagami menepuk bahuku . sakit ! dia tidak sadar badan apa ya !
“Itta! BAKAGAMI” teriakku kesakitan . lalu nii-chan menatapnya tajam .
“Oi! Izuki-senpai jangan menatapku seperti itu! memangnya aku penjahat kau tatap seperti itu?!” kata kagami masih tidak menyadari . dan semua hanya menghela napas .
“Kuroko-kun , Izuki-san . tenang saja kami akan menjadi pemenangnya ” kata Hyuuga-senpai dengan serius . lalu mereka mengangguk dengan semangat terlihat pada diri mereka saat ini .
“Arigatou” kataku dan kuroko-kun .
Setelah selesai berbincang-bincang kami pulang . saat itu aku melihat nii-chan begitu bersemangat tapi terlihat tenang dan yakin . kuyakin kali ini mereka bisa mengalahkanya .
Aku rasa jika ini hanyalah permainan..
Apa benar begitu?!
Lalu semua perkataanya itu untuk apa?
dilihat dari kondisinya kami memang berpisah dan seperti menggantung hubungan kami .
Aku dan dia yang menggantung hubungan ini .
Tapi janji itu , terlihat semuanya mutlak .
Aku tidak boleh menyerah begitu saja ..
Inilah satu-satunya harapanku...
Untuk bisa bersamamu Sei ..
aku harus bersabar kali ini ..
Sabar menantikan dirimu hadir kembali ,
Bagaimana sifatmu ,
Perasaanmu padaku itu tetap sama
sama untuk mencintaiku .
Itulah yang kuyakini ..
.
.
.
“Rika-chan?!” Tanya nii-chan yang melihatku melamun di meja makan .
“eh ah ada apa nii-chan?” kataku tersadar dari lamunanku .
“Kau suka melamun akhir-akhir ini? Kau memikirkan Akashi bukan . habiskanlah makananmu sedari tadi hanphone-mu berdering di meja makan apa kau tidak mendengarnya?” Katanya menatapku khawatir .
“Ah gomen nii-chan .” kataku langsung mengecek handphone-ku . aku melihat e-mail masuk dari.. Mayuzumi-senpai?! ada apa dia tumben sekali .. dan dia mengatakan ingin menemuiku ? ah bagaimana ini masa ketemuanya di Rakuzan?! yang benar saja Mayuzumi-senpai ini menyebalkan .
“Ada apa? kau terlihat melamun lagi?” Kata nii-chan yang mulai meminum segelas air putih . “Aku sudah selesai . Aku ke kamar dulu ya . Oyasumi” katanya mengelus suraiku sebelum pergi .
“Oyasumi ” kataku pelan dan dia hanya tersenyum menatapku . aku belum menghabiskan makananku hari ini . pantas saja nii-chan mengkhawatirkanku sedari tadi .
.
.
.
Aku tidak bisa memejamkan mataku sama sekali . yang ada dibayanganku adalah pertemuan besok dengan Mayuzumi-senpai . ah besok kan ada pertandingan juga?! apa aku sempat ya menemuinya . sepertinya sempat karena pertandingan sore hari sedangkan senpai memintaku pagi hari . Sekalian saja aku menemui Seina-san . dia juga akan menonton pertandingan Shuutoku melawan Rakuzan . baiklah ! aku menemui Seina-san lagi! Yatta!
Tak lama aku tertidur dan akhirnya hari yang dinanti datang ..
Gakuen Rakuzan
“Ohayo senpai” sapaku  padanya saat menungguku di gerbang . seperti biasa dia membawa novelnya .
“Ohayo” katanya singkat .
“Senpai hari ini kan libur mengapa kau menggunakan seragam?!” kataku bingung menatapnya .
“Kau juga mengapa kau menggunakan seragam?” katanya bertanya balik padaku .
“Aku nanti ke seirin dulu Sensei memintaku untuk mengikuti lomba . aku datang hanya mengurus berkas saja. lalu kau sendiri?” kataku menanyakan kembali
“Nanti sore aku ada pertandingan jadi aku menggunakan seragam .” katanya menjelaskan padaku .
“HARUSNYA KAU GUNAKAN SAJA  JERSEY RAKUZANMU SENPAI” kataku berteriak padanya .
“Bisakah kau tidak usah berteriak? kau menggangguku” katanya menutup kuping .
“Gomen hanya saja kau terkadang bodoh senpai” kataku kesal padanya .
“Memangnya harus aku gunakan? Pertandinganya masih lama buat apa kugunakan” katanya lalu menarik tanganku . “Ayo kita pergi dari sini” katanya masih menarikku menuju minimarket dekat Rakuzan .
“Senpai kau menyebalkan . mengapa kita ke minimarket kupikir ada apa menemuiku .” kataku yang memegang minuman kaleng coffee milk dan dia hanya membeli komik terbitan minggu ini .
“Aku ingin bicara padamu .” katanya menatapku .
“Memangnya ada apa?” kataku menatap balik padanya . kulihat serius dia menepuk pundaku .
“Aku hanya ingin memastikan perasaan itu” katanya menatapku dengan lekat .
“Perasaan?” kataku bertanya padanya . aku bingung dibuatnya .
“Bagaimana perasaanmu saat ini?” Katanya masih menatapku tanpa melepasnya sama sekali .
“M-maksudnya apasih?!” kataku mulai tergagap karena tatapanya .
“Kau tidak mengerti sama sekali bukan?” Katanya mulai tersenyum . baru kali ini aku melihat senyumanya .
“Tentu saja tidak . jangan buatku bingung senpai!” kataku masih mengalihkan tatapanya lalu tanganya menangkup pipiku memaksaku menatapnya kembali .
“Akan kujelaskan” katanya yang tiba-tiba mendekatkan wajahnya di wajahku . ah aku tidak sanggup seperti ini . aku berusaha melepaskan diri darinya tapi tidak bisa kurasa aku sudah terkunci olehnya ..
“Se-Senpai kau mau apa” kataku  mulai menutup mataku .
“Lepaskan dia chihiro!” Terdengar suara yang sangat kukenal .
“Kau datang Akashi . kurasa benar kau ada hubungan dengan gadis ini . ” Katanya melepaskanku . lalu aku melihat Sei –kun dengan tatapan tidak percaya .
“Bukan urusanmu Chihiro!” katanya sambil menarik tanganku dan aku jatuh dalam pelukanya .
“Kurasa Akashi yang ku kenal tidak seperti ini . ternyata kau telah berubah Akashi . tidak seperti kata-kata yang kau ucapkan dulu saat di atap” katanya menatap Akashi . lalu meninggalkan tempat itu .
“S-Sei...” kataku masih tergagap karena saat ini aku berada didekatnya kembali .. setelah sekian lama merindukanya .
“Apa?” Tanyanya menatapku tajam ...
“ Sei , aku rasa aku hampir membuatmu kembali seperti dulu bukan?!” kataku tersenyum padanya .
“Tentu saja tidak.. kau salah paham” katanya menatapku .
“Maksudmu?!” kataku terkejut .
“Sudahlah . Kau sebaiknya ke sekolah . sepertinya kau harus kesekolah” katanya menatapku membawa berkas-berkas ditanganku .
“Ah iya aku hampir lupa .. Arigatou Sei kau menyelamatkanku” kataku melepaskan genggaman di lenganku . lalu dia menatapku agak terkejut . aku tahu aku hanya salah paham dan aku hanyalah bagian dari permainanmu bukan?
“Aku tidak menyelamatkanmu . aku hanya tidak ingin kau disentuh olehnya .” katanya menatapku kembali . apasih maumu? kau ini mengatakan seperti serius saja padaku . aku tidak ingin terlihat bodoh di depanmu .
“Oh iya juga kan kita sepasang kekasih bukan jadi wajar saja kau tidak ingin aku disentuh oleh orang lain . Haha Sei kau bisa juga cemburu ” kataku tertawa garing . sepertinya aku salah bicara dia terlihat agak kesal padaku .
“Aku tidak merasakan hal itu . hanya saja kau tidak ingin melakukanya selain diriku bukan .” katanya membalas perkataanku . kenapa jadi menyebalkan seperti ini .
“Sei , jadi kau melakukan ini hanya karena aku mencintaimu begitu? dan hanya aku yang merasa bahagia di dekatmu? dan hanya aku sendiri yang merasakan ini semua.. ” kataku mulai menunduk . entah mengapa aku kecewa dengan kata-katanya dan mulai yakin dengan kata-kata yang diceritakan kuroko semalam .
“Apa yang kau pikirkan? tentu saja seperti itu . Sudah kukatakan dari awal jangan menginginkan lebih .” katanya menjelaskan padaku . “Kau masih tidak sadar juga?” katanya masih menatapku . “Apa aku harus mengatakanya?” katanya menatapku lebih tajam . “bersandiwaralah dengan baik mencintaiku . kau bodoh telah menaruh perasaan itu padaku . aku melakukan ini karena Seina . dia sangat menyayangimu . jika aku menyakitinya aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri . dia sudah seperti adikku . jadi apalagi yang kau harapkan? perkataanku tentu saja mutlak tidak bisa dibantah” katanya terseyum mengerikan . entah mengapa hatiku hancur seketika . Sei.. kau kejam sekali padaku .
“Jangan melakukanya demi orang lain jika kau tidak ada perasaan padaku . Baiklah kita akhiri sampai disini .” kataku membalik badanku dan melangkahkan kakiku menuju stasiun . hatiku perih tak terasa air mata ini mengalir . Apa yang harus aku lakukan?! ini menyedihkan sekali rasanya aku ingin sendirian .
.
.
.
setelah mengurus semuanya . aku ke atap sekolah untuk menenangkan diri . Aku mulai menitikan air mataku . sudah kuduga dia tidak mencintaiku dan hanya mempermainkanku . apa yang harus kulakukan? memang benar bukan kita tidak berjodoh? lagipula sejak kapan aku mencintainya , apa yang aku harus lakukan? hatiku terlalu perih ... andaikan aku menyadarinya sedari awal kalau dia tidak mencintaiku mungkin tidak akan seperti ini jadinya .
“Rika-chan?” kata nii-chan dengan napas tersengal-sengal sepertinya dia habis berlari .
“Nii-chan?” kataku mulai menghapus air mataku . bagaimana ini aku ketauan menangis oleh nii-chan .
“Kau menangis? ada apa? ceritakan padaku? sedari tadi aku mencarimu? kemana saja tadi pagi? apa kau sudah menyerahkan berkasmu untuk lomba?” tanyanya beruntun seperti khawatir padaku saat menatapku . tak lama kemudian ia memelukku .
“Kau membuatku khawatir Rika-chan...” katanya lalu tanpa sadar aku menangis kembali .
“Maaf nii-chan ” kataku masih menangis dipelukanya.
“Baiklah jika kau tidak ingin cerita padaku . aku akan menemanimu disini untuk sementara .” katanya mengelus-elus suraiku .
“Arigatou nii-chan .” kataku lemah .
Nii-chan..
Maafkan aku ,
seharusnya dari awal aku menepati janjiku ..
Seharusnya perasaan ini untukmu ,
Apakah aku bisa merasakan jatuh cinta bersamamu sekali lagi?
Aku rasa sudah cukup semua ini ,
Aku rasa ,
Cinta pertamaku denganmu lebih indah bukan daripada cinta keduaku?
Aku menyesal ..
Sangat menyesal,
Tapi perasaan ini apakah aku bisa kembali?
“nii-chan.. Maafkan aku ” kataku lemah
“Kenapa?” Tanyanya agak bingung .
“Bukan apa-apa . aku hanya ingin kau menemaniku hari ini .” kataku pelan.
“Hari ini kita hanya menonton pertandingan . kau ikut kan? maafkan aku jarang memberimu perhatian akhir-akhir ini” katanya yang masih memelukku .
“Aku akan ikut . Seina-san akan datang hari ini . aku merindukanya .” kataku melepaskan pelukanya .
“Baiklah . ayo kita berangkat yang lain sudah menunggu .” katanya mengelus puncak kepalaku .
“Baiklah” kataku melangkah keluar bersama nii-chan . lalu aku bertemu dengan mereka dan Riko-senpai langsung menyambar tanganku untuk bergandengan dan membicarakan banyak hal .
.
.
.
Pertandingan Rakuzan vs Shuutoku
Saat ini kami datang ke pertandingan . karena kami ingin melihat langsung seberapa kuat lawan kita nanti . aku melihat seina-san dan dia langsung memelukku . dan dari kejauhan aku bisa melihat Sei menatap kearahku . entah mengapa ekspresiku berubah menjadi sedih dan mengalihkan pandanganya .
“Rika-chan aku sangat merindukanmu!” katanya masih memelukku .
“Aku juga seina-san” kataku membalas pelukanya .
“Kudengar kau sudah menjadi kekasih Sei-kun bukan? omedetou” katanya melepas pelukanya dan menatap binar padaku .
“kau sudah mengatakanya saat kita chat seina-san” kataku tertawa terpaksa . entah mengapa itu mengingatkanku pada kejadian tadi pagi .
“Kau ingin bicara pada sei-kun? akan kupanggilkan . pertandingan masih dimulai sejam lagi” tanyanya padaku .
“Ti-tidak usah seina-san aku hanya mengganggunya nanti .” jawabku padanya .
“Kurasa kau merindukanya bukan? Tapi sepertinya kau..” katanya menatapku curiga .
“Apa?” kataku menatapnya bingung . hatiku rasanya masih perih .
“kau habis menangis? ada apa?” tanyanya padaku . entah mengapa pandangan Akashi masih terhadapku .
“Ti-tidak aku hanya kurang tidur” kataku menjelaskan padanya. tentu saja aku berbohong .
“Kau sangat menantikan sei-kun ya jadi kurang tidur ? sepertinya aku harus memanggilnya” katanya langsung memanggil sei .
“Sei-kun!” teriak seina-san lalu tak lama Akashi menghampirinya .
“Ada apa?” kata Akashi datar .
“Bicaralah padanya ” kata seina-san menepuk bahu Akashi lalu meninggalkan kami berdua .
entah mengapa hari ini terasa berat bagiku . Midorima-san juga melihatku berdua dengan Sei-chan sepertinya dia ingin bertemu denganku tapi sudah keduluan Sei .
“ Sei .. gomen aku tidak bermaksud mengganggumu pergilah” kataku mengatakan pelan dan dia masih menatapku tajam .
“Apa kau membenciku?” katanya menatapku dan masih menatapku
“Tidak . hanya saja ini yang terbaik .” Kataku dengan tegas .
“Kau pikir ini yang terbaik ? kau saja menangis bukan ucapanku tadi pagi ? berhentilah menutupi semuanya dariku .” katanya masih menatapku .
“Maumu apa sei? buatlah aku membencimu . berhentilah membuatku seperti ini .” Kataku masih menahan perasaan sedih ini .
“Jadi kau ingin melupakan perasaanmu padaku?” Katanya melipat tanganya di dada .
“Aku..” tak lama aku menunduk dan dia memelukku . dan entah mengapa air mata ini kembali mengeluarkanya .
“lepaskan aku sei..” kataku lemah ..
“Kau hanya mempermainkanku bukan? ini hanya permainan bukan.. hentikan menyiksaku sei..” Kataku pelan dan berusaha mendorongnya tapi dia tidak ingin melepaskanya .
“Aku tidak akan melepaskanya . katakan yang ingin kau katakan padaku” katanya masih memelukku .
“ Sei... Aku hanya berharap kau bisa berubah seperti dulu . Aku ingin melihat sei yang ramah pada teman-temanya  . itu saja cukup bagiku . seperti saat pertama kali aku menemuimu di Rakuzan . aku suka melihatmu menghargai teman-temanmu .. aku suka sikapmu yang itu . tapi disisi lain kau beda sei .. Aku sudah mengetahui semuanya tentangmu , dan aku ingin kau kembali seperti dulu...” Kataku menangis kembali . “Tidak masalah kau tidak mencintaiku , aku sadar aku bukanlah siapa-siapa yang bisa bersanding denganmu . dengan ini semua selesai . aku akan menunggumu saat itu Sei . Aku sadar itu Sei , Kita mungkin akan sulit bersama.. jika hanya aku yang mencintaimu” kataku menggengam erat jerseynya ... entah mengapa tangisanku semakin menjadi dan dia meletakkan tanganya dipuncak kepalaku . aku tersentak kaget dan menatapnya ..
“...” dia hanya diam menatapku . lalu tersenyum manis sekali . senyum seperti kedamaian bukan seringaian ..
“Sei..” kataku masih menatapnya .
Tanpa kusadari wajahnya dekat sekali denganku . disaat ini aku gugup sekali . entah apa yang ingin dia lakukan . aku hanya memejamkan mataku . dan tanganya berpindah menangkup pipiku . dia masih terdiam . entah mengapa aku merasa debaran ini .. sei kau mempermainkanku lagi bukan?
“Aku terima tantanganmu” katanya membelai lembut wajahku . jika aku menang nanti , Aku akan meninggalkanmu . jika aku kalah aku akan tetap bersamamu .
“Mana bisa perasaan ditentukan dengan seperti itu? kau pikir perasaan itu permainan bagimu ha?” kataku menatapnya kesal dan tidak percaya lalu menepis tanganya dari wajahku .
“Kau sudah tahu tentangku tapi kau masih tidak sadar” katanya menatapku dengan seringaian lalu meninggalkanku ditempat . Dia memang kejam sekali .. aku tidak menyangka ..
“Izuki-san aku ingin bicara padamu nanodayo” kata midorima menghampiriku .
“Kau dengar semuanya ya megane-san” kataku tersenyum miris .
“Iya aku mendengarnya . bukan berati aku sengaja menguping nanodayo hanya saja aku menunggu Akashi yang sedang bicara denganmu nanodayo” katanya sambil membenarkan kacamata dan sedikit gugup diwajahnya .
“Kurasa , aku.. kenapa kau tidak menjelaskanya padaku soal itu?” tanyaku padanya
“Aku hanya tidak ingin merusak hubungan orang lain nanodayo” katanya menatapku
“Souka ...” kataku pelan .
“Aku akan berusaha mengalahkanya nanodayo . ” katanya
“Sudahlah , jangan pikirkan itu . percuma saja menang atau kalah sama-sama menyakitkan bagiku” kataku tersenyum miris .
“Aku tidak mengerti hubungan kalian nanodayo”  kata midorima menatapku dengan tatapan aneh .
“Sudahlah , sedikit lagi kau bertanding bukan? ” kataku lalu dia mulai meninggalkanku .
“Sebaiknya kau pikirkan baik-baik keputusanmu” katanya menengok kearahku lalu melanjutkan langkahnya .
.
.
.
Pertandingan pun dimulai . terasa mendebarkan menontonya . baru pertama kali aku melihat sei-chan di pertandinganya  . Aku duduk disamping Seina-san yang sedari tadi berkomentar dengan permainan basket kedua tim tersebut . Aku pun hanya menanggapi perkataanya dan saat terkejut adalah saat pernyataan sei-chan kepada midorima-san . Aku semakin cemas terhadap dirinya semakin lama semakin bukan dirinya yang ku kenal .
“Aku akan memberi pelajaran padamu Sei ..” katanya membetulkan kacamatanya dan menatap serius Akashi “Akan kuberitahu apa arti kekalahan” katanya
“Tidak mungkin itu terjadi Shintaro . jika itu terjadi aku akan mengundurkan diri dari klub basket dan mencongkel sebelah mataku .” katanya dengan percaya diri . menurutku itu berlebihan sekali sei . kau ini memang Yandere .
“Oi kau berlebihan Akashi? ini hanya permainan basket bukan?” kata salah satu tim rakuzan menanggapi kata-katanya .
“Aku serius tentang ini” katanya lalu melanjutkan permainan basketnya .
.
.
.
Setelah selesai pertandingan yang mendebarkan akhirnya Rakuzan memenangkan pertandingan ini ..
Aku bernapas lega sebenarnya ,
karena aku tidak ingin sei melakukan hal bodoh seperti itu ..

“Rika-chan . hari ini meyenangkan! sampai jumpa lagi ya!” katanya melambai-lambaikan tangan padaku dari kejauhan dia dijemput oleh supirnya . akupun membalas lambaianya dan tersenyum padanya .
“A-Akashi-kun?” katanya yang tiba-tiba menghampiriku .
“Kenapa kau melihatku dengan tatapan kecewa? apa kau sudah sadar sekarang” katanya dengan seringaian .
“Tentu saja aku kecewa padamu Akashi ..” kataku yang sudah tidak memanggilnya Sei
“Kau bahkan merubah panggilanmu terhadapku” katanya menatapku tajam
“Untuk apa aku memanggilmu seperti itu? jangan mempermainkanku bahkan aku rasa aku tidak pantas memanggilmu lagi..” kataku tertunduk .
“ Kau sudah sadar sekarang bukan?” katanya menatapku dengan seringaian .
“ Iya aku sadar .” kataku tersenyum miris . dia menatapku tajam dan menggenggam tanganku .
“Kau masih bisa merasakanya jika kau menginginkanya . anggap saja ini sebagai balas budi karena kau menemani seina-chan” katanya menatapku lekat lekat .
“ Kau pikir aku akan senang jika kau melakukan itu? ” kataku menatapnya kesal . “Kau pikir perasaanku padamu ini main-main? jangan bercanda Akashi aku tidak ingin bercanda hari ini ” kataku mulai tertawa miris .
“Aku tidak sedang bercanda . aku hanya menawarkan pilihan padamu .” katanya meletakkan kedua tanganya di pundakku .
“Kuberitahu kau satu hal ..” katanya menatapku dengan tajam dan terlihat serius .
“Setelah pertandinganku bersama Seirin berakhir , Datanglah menemuiku . aku akan menepati janjiku .” Katanya lalu pergi meninggalkanku .
.
.
.
TBC
CHAPTER  8 – Tidak apa-apa kau sudah berusaha – END

Author’s Note :

Semakin complicated ya? gomen minna!! memang beginilah Sei /terusnapalusukathor?/ ya abis namanya cinta mau diapain lagi /plaak/ andaikan author bisa kembali mencintai kuroko /apaansigajelasluthor/ ya sebelumnya Author suka sama kuroko loh.. /gaadaygpeduli/ oke abaikan minna . kenapa begini? tanyakan pada Author’s /gilaluthor/ oke ripiuwnya ya minna! jyaaa nee!! yang kepo kepo kirim aja komentar kamu nanti dijawab kok! kalo lama berati Author belom on maklum ya maklumin ngeblog jarang banyak tugas T_T maklum Anak TI /kokcurhat/ hehe canda masih calon kok /dilempartomat/ . ah sudah makin nggak jelas huhuhu .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar