KUROKO NO BASUKE:
Me and my Twin
Genre : Romance , School , Drama,Hurt
Character : Izuki Rika & Izuki Rita (Twins, OOC) , Irigashi Seina(OOC), Akashi Seijuro, Kuroko Tetsuya, Aomine Daiki ,Kise Ryouta ,Midorima Shintaro ,Murasakibara Atsushi, Kagami Taiga , Izuki Shun , Mayuzumi Chihiro, Takao , Himuro Tatsuya, Momoi Satsuki .
Pair : No Pairing
Places : Minimarket , Izuki’s House , Seirin Gakuen .
Author : Putriidlf
Disclaimer : Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
Series : Kuroko no Basuke – Chapter 9.5
Rated : K+
Chapter 9.5 – Aku dan
Dirimu –
Halo minna! hari ini
update chapter 9.5 karena mau tamat hehe . /author suka banget bikin
setengah-setengah/ ga bermaksud apa-apa kok hehe hanya kepengen kelarin yang
belum terungkap T_T
Oke Lanjutkan baca
minna! jangan bosen yayaya sama FF ini ..
“Sei?” Tanyaku yang menungguku diruang tamu . hari ini sepi
sekali . nii-chan sedang mengantar Kiyoshi-senpai ke bandara dan memulai
latihan basket . lalu Sei-chan datang untuk menemaniku . Apakah nii-chan
benar-benar membolehkanku denganya? Memang hubunganku dan Sei direstui oleh
semua pihak? Ah aku jadi ingat Otousan.. bilang aku menjauhi Sei.. Sudahlah ,
itu nanti saja dipikirkan ..
“Apa?” katanya yang masih bermain shogi .
“Kau yakin menemaniku disini? kau memang tidak ada latihan?”
Tanyaku sambil membawakan kotak susu dan pocky .
“sudah ku katakan aku akan menemanimu .” katanya
menghentikan kegiatanya dan membereskan papan shogi itu .
“Kau sudah selesai bermain Sei? lama sekali aku menunggumu
menyelesaikan permainanmu” kataku agak kesal .
“Hee .. kau memang mau apa denganku?” Jawabnya menatapku
dengan seringaian di wajahnya .
“Bu-bukan begitu! hanya saja kau menyebalkan sei
mengabaikanku! aku sudah bercerita panjang lebar kau membalasnya hanya ‘ya’
‘hn’ ‘oh begitu’ ” kataku mengikuti cara bicaranya di akhir .
“Kau selalu bercerita isi novel yang kau baca . itu
membosankan .” katanya memegang novel yang baru saja aku beli kemarin . belum
sempat membacanya karena aku membeli banyak saat liburan musim dingin .
“Aku hanya menjelaskan sei! supaya kau ingin membacanya ..
kuroko-kun selalu mendengarkan ceritaku walaupun dia berekspresi datar masih
menanggapiku ” kataku menggembungkan pipi dan melipat tangan didadaku .
“Dia memang maniak novel . apa kau menyukainya?” tanyanya
agak sinis padaku .
“Apasih Sei! Kuroko-kun memang aku menyukainya sebagai teman
sehobiku .” kataku membalas tatapanya .
“Kau tidak menyukaiku?” tanyanya padaku . pertanyaan konyol
apasih yang dia lontarkan sedari tadi .
“Kau menyebalkan sei .” Kataku mendengus kesal .
“Kau membenciku tapi mencintaiku ? kau sangat aneh..”
Katanya dengan seringaian di wajahnya dan mulai mengambil kotak susu yang
kuminum tadi .
“S-Sei tu-tunggu itu punyaku. punyamu disana ” kataku
menghentikannya tapi dia tetap meminum susu kotak yang kuminum tadi .
“Memang kenapa? sama saja” katanya meletakkan kotak susu itu
kembali .
“Tuh kan kau menyebalkan sei . bicara padamu membuatku sebal
padamu” kataku mengalihkan pandanganya dan mulai menggenggam remot dan memencet
tombol power dan mencari acara tv yang bagus hari ini .
“Rika..” panggilnya padaku.. ada apa lagi sih ?
“Apa?” aku menengok padanya .
“Aku lapar . buatkanku sup tofu . cepatlah” katanya
menatapku . aku mulai mengalihkan pandanganku darinya . hanya saja aku kesal
denganya tadi . jadi aku malas menanggapinya .
“Hee.. kau berani membantahku?” katanya yang mulai
mendekatiku . “Rika...” bisiknya di telingaku . aku langsung mengerjap kaget
dan menengok ke arahnya dan sangat dekat dengan wajahnya .
“S-Sei?” kataku tergagap dan aku berusaha mendorongnya tapi
dia menahanya.
Dia menahanku dan mendekatkan wajahnya padaku . tanganku
masih bertahan didadanya dan jemari memegang erat pundaknya . dia mempererat
pelukanya dan dia menempelkan dahinya padaku . kurasakan surainya bergesekan
denganku dan menempelkan hidungnya padaku . deru napas ini iya hembuskan
kurasakan hangat seluruh tubuhku . dia menutup matanya . dan reflek aku menutup
mataku . dia makin mengeratkan pelukannya dan mendorongku pelan bersandar di
sofa . entah dia tidak melakukan apa-apa selain yang tadi kujelaskan . hanya
saja ini terlalu lama dalam posisi seperti ini?! aku mulai membuka mataku dan
melihat matanya setengah sayu dan menatap padaku . aku mulai melihat senyumanya
. lalu dia menghentikan itu semua . Sei-chan sepertinya kau menahan sesuatu ..
“Sebaiknya kita makan diluar saja hari ini” Katanya
meninggalkanku dan mengambil jaket dan tasnya . dia menatapku yang masih di
posisi yang sama melihatku yang masih terkejut dengan perlakuanya tadi .
“Kau dengar tidak?” tanyanya dengan seringaian .
“Ah gomen . kataku langsung bangkit dari dudukku dan menuju
ke kamar mengambil tasku .”
.
.
.
Kami menuju maji burger . tadinya Sei tidak mau aku ajak
kesana tapi aku memaksanya . habis aku tidak ingin ke restoran mahal . Hanya
saja terlalu merepotkan . aku juga berjalan kaki dengannya . dia menyetujuinya
. katanya untuk kali ini saja menuruti kemauanku .
“Sei kau mau pesan apa?” tanyaku padanya .
“Terserah padamu .” Katanya datar .
“Baiklah Sei! biar aku yang meneraktirmu!” kataku
melihat-lihat menu makanan . aku memesan 2 burger , 1 coffee , 1 vanila milkshake
, kentang goreng , dan terakhir 2 eskrim .
“Tidak perlu . biar aku saja .” katanya mengeluarkan kartu
kreditnya dan membayarnya ke kasir .
“Ah Sei kau menyebalkan! kan aku yang mengajakmu kesini ”
kataku kesal padanya dan meminum vanila milkshake .
“Habiskan aku tidak ingin kau mengeluh padaku” katanya
menatapku tajam . dan ia hanya meminum coffee dan tidak menghabiskan burgernya
ataupun menyentuh kentang goreng beserta eskrim .
“Sei habiskan eskrimu nanti meleleh loh” kataku
mengingatkanya dan dia sepertinya mengabaikanku . tetap saja dia dengan meminum
coffee dan sedari tadi sibuk dengan iphone-nya .
“Kau bungkus saja . aku tidak ingin memakanya” katanya
membalas perkataanku . menyebalkan . kalau begitu dari awal saja bilang tidak
ingin .
“baiklah sei” kataku menghela napas . aku tidak ingin
berdebat denganya dengan mengatakan seperti itu .
“Sei kau banyak kerjaan ya? sebaiknya kau tidak usah
menemaniku hari ini” kataku menatapnya yang masih menggunakan iphone-nya .
“Bukan kerjaan . aku belum bekerja . hanya saja ada sedikit
masalah di kantor . ayah menyuruhku menyelesaikan ini .” katanya masih menatap
layarnya
“Haa.. sama saja Sei intinya kau sibuk dan sedang ada
pekerjaan bukan?” kataku membuat pertanyaan retorik .
“Kau mau ke streetball dekat sini?” tanyanya padaku dan
sudah meletakkan gadgetnya di kantongnya itu .
“baiklah sei” kataku yang memegang bungkusan plastik
ditanganku .
“Tunggu” katanya menatapku dan menyentuh bibirku dengan
tanganya . “Ada sisa eskrim disini ” katanya menatapku dan keheningan yang
menyelimuti kami berdua . Beberapa saat keheningan yang terjadi diantara kita
dia menarik tanganku dalam genggamanya . Lalu berjalan berdampingan dengannya .
“Sei memangnya kau mau apa kesini?” kataku menatap bingung .
jelas bingung kita tidak membawa bola basket juga bagaimana bisa kami disini .
“Aku hanya ingin disini .” katanya duduk di pinggir lapangan
dan aku mengikutinya dan meletakkan makanan tadi .
“Sei kalo dibungkus ini siapa yang akan makan?” tanyaku yang
menatap kenyang pada bungkusan plastik ini . aku ingin menghabiskanya tapi aku
tidak bisa aku sudah tidak ingin memakanya lagi .
“Berikan padaku” katanya mengambil plastik yang kutatap
sedari tadi . lalu dia mengambil eskrim yang sudah setengah meleleh . lalu dia
memakan eskrim itu dan terlihat berantakan cara memakan eskrim . mungkin karena
sudah hampir meleleh sedari tadi .
“Sei kau lucu sekali memakan eskrim belepotan banyak sekali
di bibirmu . Hahaha” kataku tertawa lepas melihatnya dan dia menatapku heran .
“Kau menyebalkan . ” katanya menatapku tajam .
“Ba-baiklah haha sei tunggu sebentar” kataku membuka tas dan
mengambil tissue .
aku mengelap bibirnya dengan tissue yang kuambil tadi . dia
menatapku berbeda sepertinya dia agak terkejut . lalu memegang tanganku .
“Kenapa Sei?” tanyaku padanya .
“Tidak bukan apa-apa” katanya lalu melepas genggamanya .
“Aku ingin menceritakan padamu sesuatu” katanya mulai menatapku .
“Baiklah , aku akan mendengarkanmu Sei,” kataku
menyunggingkan senyuman padanya.
“Kau tahu Seina-chan adalah sepupuku . kau memang dekat
denganya . kau tahu dia paling susah dekat dengan orang lain selain diriku .
jika aku tidak mengenalkan dia pada tim basketku atau satsuki dia tidak akan
mau berteman dengan lainnya . dia seperti itu karena sangat mempercayaiku dan
selalu bersamaku . Saat itu aku tahu dia sempat kecewa padaku . dan aku juga
pernah menyakitinya . tapi dia terlihat tidak seperti orang kecewa dihadapanku
tapi aku tahu hatinya kecewa . hanya saja aku tidak ingin terlalu menyakitinya
. Aku tahu semenjak dia di Rakuzan berusaha untuk berteman dengan orang lain
selain diriku . Aku tahu dia begitu karena dia takut padaku walaupun begitu dia
juga tau aku tidak akan pernah menyakitinya . saat dia mengenalmu aku rasa dia
berubah menjadi lebih ceria . Sepertinya aku mulai penasaran dengan dirimu
waktu itu . apa yang membuat Seina-chan berubah dari sosoknya seorang Ojousama
menjadi periang seperti itu . kau tahu dia menjadi senang saat kau menyukaiku .
karena baginya dia bisa dekat denganku kembali .” katanya menjelaskan padaku .
“Apa Seina-san menyukaimu Sei?” tanyaku padanya dan dia
malah menatapku bingung .
“Pertanyaanmu aneh . apa kau pikir Seina-san menyukaiku?
tentu saja tidak” katanya menatap tajam kearahku .
“Kenapa kau bercerita seperti itu padaku Sei?” tanyaku
“Karena kau harus kembali ke Rakuzan .” Katanya menatapku
kembali .
“Tidak bisa Sei , kau tahu-”
“Aku tahu . ayahmu melarangmu bukan? melarangmu untuk
berhubungan denganku . dan nee-chan-mu itu menyukaiku . ” katanya memotong perkataanku
.
“Kau tahu itu tapi mengapa kau menyuruhku kembali?” kataku
agak bingung .
“Memangnya salah aku menyuruhmu begitu?” katanya menatapku
dengan tatapan itu lagi .
“Kau tidak memikirkan resikonya sei?” kataku bingung .
sebenernya apa yang dia rencanakan .
“Tidak ” katanya singkat .
“SEI!!” kataku mulai kesal padanya .
“Kau ini selalu memikirkan orang lain .” katanya mengusap
suraiku .
“Aku rasa aku sudah melakukan hal egois ...” kataku terdiam.
“Kau memang aneh” kata Akashi menatapku dengan tatapan aneh
. lalu ia bangkit dari duduknya dan menarik tanganku untuk bangun .
.
.
.
Lalu kami pulang bersama . dan sesampainya di depan pintu
aku melihat nii-chan sudah pulang sepertinya dia kelelahan . dan Sei berpamitan
pulang padaku dan nii-chan .
“Aku pikir kau harus memutuskan sesuatu . Aku punya dua
pilihan untukmu . mungkin ini berat menurutmu tapi kau harus putuskan
secepatnya sebelum kau menyesalinya .” kata Akashi mengatakan padaku .
“Apa?” tanyaku sepertinya kau senang sekali membuatku
bingung Sei..
“Pilih diriku atau nee-chanmu itu .” katanya singkat
menatapku . “Pikirkanlah . Jika kau pilih diriku kita akan bersama jika tidak
kita akhiri sampai sini .” katanya menatapku kembali .
“Sei? apa maksudmu? bukankah kau ingin menjadikanku milikmu
seutuhnya?” kataku tambah bingung dan kecewa dengan kata-katanya .
“Bukan aku yang mengingkari janjiku tapi dirimu . aku rasa
kau akan melakukan itu jadi aku hanya memberitahumu” katanya
“Maaf sei.. a-aku..” kataku terdiam . otakku terus berpikir
mana yang harus aku ambil ..
“Kau tak perlu menjawabnya . aku sudah tahu jawabanmu .”
katanya pergi meninggalkanku .
“Sei..” gumamku pelan . aku hanya menunduk melihat
kepergianya . ya , dia sudah tahu jawabanku saat ini . apa yang kurasakan dan
kupikirkan .. hanya saja aku tidak ingin meninggalkanya secepat ini... apa ini
akhir antara aku dan dirimu Sei?
.
.
.
“Rika-chan ada apa? Akashi sudah pulang ya” kata nii-chan
duduk diruang tamu sedang menonton tv .
“Ah iya nii-chan . ” kataku agak melamun tadi tapi untung
aku masih mendengarnya .
“Kau kenapa? ada masalah dengan Akashi?” kata nii-chan
menatapku penuh tanya .
“Bukan apa-apa nii-chan . aku ke kamar duluan ya nii-chan”
kataku sambil menuju ke kamar .
Tak lama kemudian otousan menelponku ...
“Rika-chan sudah memutuskan untuk menjauhi Akashi bukan?
kali ini ayah akan membawamu pulang kembali . kau boleh bersekolah di Rakuzan
kembali . dan aku akan menjodohkan nee-chanmu dengan Akashi . Kemarin kami
bertemu dengan Ayahnya Akashi dan menyetujui hubungan itu . Kau tahu keluarga
kami dan Akashi itu dekat . dan kau tahu Ayahnya adalah sahabatku semasa SMA
jadi aku mengenalnya . ” suaranya melalui telepon .
“Begitu ya , tidak usah ayah biarkan aku satu sekolah dengan
nii-chan..” kataku lemah . dan tak terasa air mata ini mengalir .
“Kau sedang sakit? mengapa suaramu lemah seperti itu?”
“Tidak usah khawatir padaku. aku baik-baik saja hanya
sedikit lelah” kataku melanjutkan dan tak bisa lagi kutahan tangis ini ..
“Rika-chan?” katanya dari telpon mendengar isakan tangisku .
lalu aku menutup telpon itu karena tak kuasa tahan tangis .
“Rika-chan?” kali ini suara nii-chan yang mengetok pintu
kamarku . aku tidak menjawabnya sama sekali karna aku tidak bisa mengeluarkan
suara isakan tangis ditengah berbicara .
“Aku masuk ya ” katanya membuka pintu dan melihatku menunduk
duduk di pinggiran tempat tidur .
“Ada apa? ” katanya melihatku sangat khawatir dan dia duduk
disampingku .
“Rika?” tanyanya padaku aku hanya tidak menjawab apapun .
lalu dia mengusap suraiku dan menidurkan kepalaku di pundaknya . “Tadi ayahmu
bilang apa padamu? kudengar kau mendapat telpon tadi keliatanya dari ayahmu .
maafkan aku mengupingmu hanya saja aku khawatir padamu sedari tadi .” katanya
mulai memeluk diriku .
“Hiks go-go-mene sai..” kataku terbata dengan isakan tangis
.
“Ceritakan padaku Rika , tenangkanlah hatimu..” katanya
mengusap usap punggungku. dan aku hanya mengangguk dan berusaha mengusap air
mataku ini dan aku mulai terdiam lalu menarik napas dalam-dalam .
“Ayah bilang aku bisa kembali kerumah sekarang . dan
bersekolah di Rakuzan kembali . Tapi nee-chan akan bertunangan dengan Sei. .”
kataku lemah .
“Tenanglah , aku akan bicara dengan Ayahmu dan juga Akashi
.” katanya terlihat bawaanya yang tenang tapi aku melihat dia seperti menutupi
kekesalanya .
“J-jangan nii-chan . sudahlah tidak apa-apa mungkin aku
harus menerima ini semuanya .” kataku mulai menahan tanganya untuk pergi .
“Baiklah . kau tidurlah aku akan temani disini sampai kau
tertidur ” katanya mengusap suraiku dan aku menurutinya . dia masih duduk dipinggir
kasur dan mengusap suraiku . perlakuanya yang lembut membuatku terbuai dan tak
lama aku tertidur .
.
.
.
Aku merasa ada yang menyentuh suraiku dan mengecup keningku
. kupaksakan mata ini untuk melihat siapa yang melakukanya . kurasa ini sudah
tengah malam . dan saat kubuka mata ini kulihat sosok laki-laki bersurai merah
duduk disamping tempat tidurku . dan dia menatapku dan terus mengusap suraiku .
aku kembali menangis . kurasa aku sedang bermimpi, mana mungkin tengah malam
seperti ini dia datang padaku . aku hanya bisa menangis . menangisi kenyataan
cintaku ini ..
kurasa inilah perasaanku, jika aku harus mengakhirinya
semoga akhirnya indah ..
Apa benar kita tidak bisa bersatu disaat seperti ini?
Entahlah aku hanya berharap keajaiban akan datang ..
.
.
.
Keesokanya aku bersekolah seperti biasanya . Tapi saat
pulang sekolah Ayah datang kerumah nii-chan dan ingin menemuiku .
“Rika-chan , kemarin kau ada apa? kau menangis?” tanyanya
padaku
“Ah gomen kemarin kakiku kram sekali jadi rasanya ingin
menangis ayah” kataku memaksakan senyuman palsu ini .
“Begitu . baiklah kau pulang sekarang . aku sudah
membereskan barang-barangmu dan kau bisa pulang hari ini . itu saja ayah sedang
banyak kerjaan dikantor waktu istirahat hampir selesai” katanya lalu meninggalkanku
.
Aku hanya terdiam . lalu aku memutuskan untuk keluar rumah .
aku ingin menenangkan diri . Tapi Ryouta-kun ingin bertemu denganku . baiklah
mungkin bisa menenangkan diriku hanyalah dia seorang .
“Rika-chan!! Aku kangen padamu –ssu!!” katanya memelukku
dengan pelukan mautnya .
“Ah R-Ryouta-kun- se-se-sak” kataku yang terjerat dalam
pelukanya .
“Ah gomen hehe . Aku akan menghiburmu –ssu!! Aku akan
mengajakmu ke festival dekat kampus To-oh ! kau mau ikut –ssu? disana ada bazar
makanan loh!! aku melihat ada makanan yang tidak pernah kutemui dijepang
–ssu!!” katanya menggeret tanganku dan kami menaiki kereta bersama .
“Rika-chan.. Gomen eto..”katanya sepertinya ada yang ingin
dia utarakan padaku .
“Ada apa Ryouta-kun?” tanyaku dan menatapnya
“Aku sudah tahu Akashi akan bertunangan dengan saudara
kembarmu bukan? gomen aku tidak bermaksud mengingatkanmu tentang itu .. apa kau
rela Akashi dengannya –ssu?” katanya menatapku ragu-ragu .
“Maaf Ryouta-kun . bisakah kau tidak membicarakan itu?”
kataku tidak menjawab pertanyaanya . sungguh saat ini aku tidak ingin
memikirkan hal itu “Aku hanya ingin kita berdua saja Ryouta-kun” kataku
melanjutkan kata-kataku . aku rasa jika aku bersamanya kegembiraan akan muncul
jadi aku ingin bersamanya agar aku sanggup nanti saat pertunanganya .
“Kau ingin berdua denganku –ssu?! Aku juga –ssu!! Aku sangat
mencintaimu Rika-chan..” katanya sambil memegang tanganku dan mencium tanganku
. dan sontak seisi penumpang kereta memandang kaget apa yang telah kami perbuat
.
“A-a-apa bi-bicara apa kau Ryouta-kun!” kataku langsung
melepaskan tanganku padanya dan sepertinya aku salah . terlihat wajahnya kecewa
padaku .
“Gomen Ryouta-kun.. aku rasa perasaanku masih sama dengan
Akashi-kun” kataku melemah dan kulihat dia tersenyum padaku .
“Baiklah aku akan menggantikan posisi hatimu darinya ”
katanya menggenggam tanganku dengan erat lalu kami turun dari kereta bersama .
“Waaah rame –ssu!!” Katanya dengan riang dan mengajakku ke
suatu kedai makanan . aku tidak pernah melihat makanan ini di jepang .
“Ini apa Ryouta-kun?” tanyaku kebingungan dengan makanan
berisi sayuran kecambah , kacang panjang dan beserta nasi padat(?) dengan bumbu
rasa kacang dan terdapat kerupuk diatasnya . pertama kalinya aku memakan ini .
tapi kulihat banyak juga makanan yang asing bagiku .
“Ini namanya pecel –ssu! ini dari indonesia loh.. disini
mahasiswa indonesia semua yang berjualan makanan ini –ssu! setiap tahunya ada
festivalnya jadi aku suka kesini . ” katanya dengan nada riang dan memakan
makanan itu dengan lahap . sepertinya enak aku akan mencobanya .
“oishi..” kataku yang memakan sedikit
“Enak bukan? ne ne?? “ katanya masih melahap makanan itu .
“Disana ada siomay –ssu! jarang sekali bukan ada di jepang
kau mau tidak?” katanya . baru saja aku merasa kenyang memakan pecel disuruh
memakan siomay . tapi sepertinya enak aku ingin mencobanya .
Kami sedari tadi berkeliling saja dan makan . disitu aku
melihat makanan yang beda aku berniat ingin membungkusnya untuk dibawa pulang
karena terlalu kenyang . disitu aku membeli ayam goreng dengan sambal khas
indonesia dan tak luput dengan lalapan mereka menyebutnya yang berisi timun ,
kembang kol dan selada air . Ryouta-kun dan aku makan berdua tadi tapi setelah
kucoba rasanya enak aku ingin membungkusnya untuk dirumah . sungguh menyenangkan
festival di kampus To-oh ini . beda dari yang lainnya , kurasa akan mengajak
nii-chan untuk datang tahun depan kesini.
“Rika-chan bagaimana seru bukan?!” katanya menatapku dan
menggenggam tanganku .
“Seru!! Arigatou Ryouta-kun!” kataku tersenyum padanya .
lalu dia tersenyum manis dan terlihat tulus sekali kepadaku .
“Kau ingin langsung pulang Rika-chan?” tanyanya padaku .
“Ah tidak aku ingin ke supermarket dulu . jyaa! Ryouta-kun
matta ashita!!” kataku melambaikan tangan padanya .
“Jyaa! ” katanya melambaikan tangan dan kami berpisah
sekarang . lalu tak lama aku bertemu dengan si hentai . sepertinya jadwal
terbit Majalah dewasa dan komik itu berbarengan bukan mengapa aku bertemunya
setiap kali ke minimarket . menyebalkan .
“Hoi! sudah lama tidak berjumpa ” katanya yang menyapaku dia
sedang memilih majalah dewasa itu .
“Kau menakutkan sekali Aomine-kun suka membeli majalah itu”
kataku bergidik ngeri tidak sengaja melihat isinya .
“Oi! kau jangan melihat isinya! nanti aku dimarahi Akashi”
katanya merebut majalah itu dan menutupnya . “Kau masih di bawah umur tidak
boleh melihat majalah ini” Katanya menasehatiku . baka bukankah umur kita sama?
berati dia seharusnya tidak melihatnya bukan .
“Memangnya umurmu berapa Aomine-kun!” kataku agak kesal
terhadapnya .
“Memangnya penting Haa? kau ini masih bocah lihat saja kau
pendek . tinggimu hanya segitu” katanya mengejekku? haa? apa dia bilang
‘pendek?’ kurang hitam itu Aomine <----- rika diplesetin nih kata-katanya .
“Bukan berati kau boleh membaca majalah itu Aomine-kun ”
kataku menasehatinya “aku tidak peduli kau tinggi ataupun hitam kulitmu tetap
saja umurmu masih dibawah untuk membaca majalah seperti itu” kataku dengan
mengacung-acungkan tangan padanya menasehati layaknya guru di sekolah .
“Kau ini seperti ibuku saja . dan kau jangan bilang seperti
itu! kau tahu kulit hitam seperti ini banyak wanita yang menginginkan diriku!”
sahutnya agak kesal .
“Siapa? buktinya kau masih menjomblo” kataku menyahut
perkatanya .
“Oi! hentikan teme! kau ini menyebalkan sekali!” katanya
mulai kesal kusinggung jomblo .
“Haa.. baiklah aku keluar dari sini aku juga sebal padamu
Ahomine!” kataku langsung menuju kasir dan dia mengikutiku dari belakang .
“Kau kalau sedang galau menyebalkan Rika! ” katanya
mendengus kesal padaku saat kami bersama memakan eskrim loli yang dia beli tadi
.
“Maksudmu? ” kataku tidak mengerti maksudnya .
“Aku tahu Akashi akan bertunangan dengan saudara kembarmu
bukan? lalu kau menerimanya begitu saja? ” tanyanya beruntun .
“Hentikan Ahomine!” kataku menaruh es loli itu kedalam
bajunya .
“Oi! kau seperti tetsu saja! lengket tau Oi! kau dengar
tidak?!” kataku berjalan meninggalkanya .
Setelah berjalan sampai turun jembatan kami bertemu dengan
Midorima-san yang sedang membawa lucky item teddy bear di tanganya .
“Kalian terlihat akrab nanodayo .” kata seseorang bersurai
hijau dengan kacamata .
“Ah Midorima-san sudah lama tidak berjumpa.” kataku
menghampirinya .
“Midorima? sedang apa kau disini?!” tanya Aomine menatapnya
bingung .
“Tentu saja aku ingin pulang nanodayo! pertanyaanmu baka
Ahomine” katanya sambil membenarkan kacamata .
“Oi teme! Aku hanya basa basi saja!” Kata Aomine kesal
dengan Midorima .
“Tapi basa basimu sungguh baka Ahomine” kataku menyahut
perkataanya .
“Oi! diamlah! kalian seperti duo tsundere!” katanya
melihatku dan Midorima sambil menunjuk-nunjuk ke arah kami berdua .
“Are? Mine-chin , Mido-chin dan Rika-chin sedang apa disini?”
tanya rambut bersurai ungu dengan membawa kantong belanjaanya yang berisi
banyak sekali cemilan yang menyumbul dari kantong plastik .
“Seperti biasa kau membeli banyak makanan nanodayo .” Kata
Midorima menatap kearahnya .
“Cih , aku malas sekali disini . Ayo kita pergi!”
katanya sambil menggeret tanganku .
“Aomine! tu-tunggu! mau kemana kita?!” katanya masih
memegang tanganku .
“Mine-chin sepertinya suka dengan Rika-chin . bukanya
Rika-chin akan bertunangan dengan Aka-chin?” katanya sambil mengunyah maibounya
.
“Baka! bukan Rika yang akan bertunangan dengan Akashi . Tapi
saudara kembarnya Rita .” kata Midorima menyahut perkataan Murasakibara .
“Tapi dia mirip dengan Rika-chin .” katanya dengan tampang
malas .
“Tentu saja mirip! mereka kan kembar!” kata Midorima mulai
kesal berbicara dengan si surai ungu ini .
“sudah lama tidak berjumpa Midorima-kun , Murasakibara-kun” kata
seorang yang bersurai baby blue .
“Kuroko?! sejak kapan kau disitu?” kata Midorima terkejut
melihatnya .
“Kuro-chin selalu datang seperti hantu” kata Murasakibara
mulai membuka kripik kentangnya .
“Sebaiknya kita menyusul Aomine-kun yang bersama Izuki-san”
kata kuroko mulai menghilang lagi .
“Oi kuroko tu-tunggu!” katanya lalu menyeret tangan
murasakibara untuk mengikuti mereka .
“Are Mido-chin apa aku harus ikut juga” katanya masih
ditarik tanganya oleh midorima .
“Diamlah! Ikut saja”katanya agak kesal lalu mengikuti .
.
.
.
“Aomine-kun buat apa kita ke Maji burger ” kataku bingung .
“Aku lapar . memangnya salah aku kesini haa?” katanya lalu
kami masuk kedalam . karena aku kenyang sekali aku hanya memesan milkshake .
“Kau tidak memesan yang lain? kau ini seperti tetsu saja”
katanya menatapku .
“Aku sudah kenyang tadi siang aku banyak makan saat festival
di To-oh” kataku
“Oh kau galau karena Akashi jadi banyak makanmu? HAHAHA”
Tawanya .
“Diamlah! Ahomine!” kataku menatap kesal padanya . ini tidak
ada hubunganya dengan Akashi .
“Boleh kami bergabung ke meja kalian nanodayo” katanya
seseorang yang tak asing membawa nampan berisi makanan .
“Midorima? Kuroko? Murasakibara? OI! kalian mengikuti kami
ya!” kata Ahomine terkejut kehadiran mereka .
“Mido-chin yang membawaku kesini mine-chin .” katanya
membawa banyak makanan di nampanya .
“Kuroko yang mengatakan untuk mengikuti kalian nanodayo”
kata Midorima membetulkan kacamatanya .
“Sepertinya aku yang menanggung semua ini” Kata kuroko
pundung di pojokan .
Lalu kami duduk bersama . aku duduk disamping kuroko . dan
midorima , Murasakibara , Aomine duduk bersama .
“Sepertinya kuroko dan rika mirip sekali cara mereka membeli
sesuatu nanodayo” kata Midorima melihat
ke arah kami .
“Apa? Vanila milkshake?” kataku menatap mereka dengan penuh
kebingungan .
“ seseorang yang mirip Rika-chin akan bertunangan dengan
Aka-chin kan?” katanya sambil memakan burger di nampanya . Si surai ungu ini
nggak tahu kalau topik yang dibicarakan ini akan menjadi panas .
“Itu saudara kembarku Murasakibara-kun” kataku singkat dan
menghisap vanila milkshake kembali .
“Oi! kau tidak adil kenapa kau menjawab pertanyaan
Murasakibara ! giliranku kau malah marah padaku!” kata Aomine mendengus kesal .
“Memangnya salah aku menjawab? sudahlah aku ingin pulang .”
kataku sudah berdiri dari bangku .
“Tunggu!” Kata mereka semua minus Murasakibara-kun .
“Apa Lagi? ” kataku melipat tanganku di dada dan menatap
mereka .
“Rika-chan!! Aku dikirimi e-mail oleh Midorima-kun –ssu!!
katanya kau ada disini aku jadi datang!!” katanya mulai menghampiriku dan
memelukku!!
“Le-lepaskan Ryouta-kun!” kataku sudah sesak dengan perlakuanya .
“Kita sedang rapat ya-ssu!!? mengapa kita berkumpul disini
semua?” Tanya Ryouta-kun polos sekali . aku jadi mulai curiga pada mereka .
“Apa sebenarnya ini? kalian mencurigakan” kataku memandang
mereka dengan tatapan serius .
“Ini murni tidak kesengajaan nanodayo! Kise sedari tadi
mengirimiku e-mail nanodayo” katanya sambil membetulkan kacamata . “Dia ingin
bertemu denganku tapi aku bilang sedang berkumpul dengan kalian nanodayo jadi
dia datang .” katanya menjelaskan padaku .
“Souka” kataku tidak kembali curiga .
“Ada yang ingin kusampaikan padamu nanodayo” kata midorima
mulai pembicaraanya . “Akashi mengatakan padaku kalau dia akan bertunangan
besok . malam ini kedua keluarga sedang mempersiapkan acaranya . ” katanya
sambil membetulkan kacamatanya . “Aku tidak mengerti hubungan kalian . mengapa
Akashi tidak menolak pertunangan itu nanodayo” katanya menatapku .
“Apa aku harus menjawabnya Midorima-san?” kataku menatapnya
saat dia menatapku seperti itu .
“Tentu saja Rika-chan! aku penasaran-ssu!!” kata Ryouta
ikut-ikutan .
“Aku juga tidak mengerti . kupikir dia akan menolaknya . dan
dia bilang semua keputusan ada ditanganku . masa aku yang menentang perjodohan
mereka . seharusnya dia bukan yang menentang jika tidak ingin dijodohkan?”
Kataku mulai curhat ke mereka .
“Kalau begitu kita gagalkan saja pertunangan Akashi-kun .”
kata Kuroko dengan ekspresi datarnya .
“Itu terlalu berbahaya nanodayo! kita tidak boleh seenaknya
menggagalkan pertunangan orang!” kata midorima menasehati kuroko .
“Mido-chin selalu bersikap baik seperti itu mirip dengan
ibuku .” katanya sambil memakan maibou .
“AKU SAMA SEKALI TIDAK MIRIP IBUMU NANODAYO!” katanya
menatap Murasakibara kesal .
“Tapi ibuku bilang seperti itu Mido-chin” katanya sambil
makan lagi .
“Memangnya ibumu ada sangkut pautnya dengan hal ini?! kau
bodoh sekali Murasakibara HAHAHA” tawanya
“Jangan tertawa seperti itu nanodayo!” kata midorima
menasehati Aomine .
“Sedikit lagi aku harus pulang . ortuku sudah mengirimiku
e-mail sedari tadi”
“Kalau begitu kita buat rencana saja nanodayo” kata Midorima
memberitahu kami semua .
“Bagaimana kalau kita pertemukan Akashi dengan Rika hari ini
sebelum hari pertunanganya . mungkin kalian butuh bicara untuk menyelesaikan
masalah kalian nanodayo.” katanya
“Bagaimana caranya Midorima-kun? bukanya sulit untuk
mempertemukan mereka disaat seperti ini” Sahut kuroko .
“Akan kuberitahu caranya ..” Katanya lalu kami berkumpul dan
berbisik pelan membuat rencana itu .
.
.
.
Bagaimana kelanjutanya ?
Chapter 9.5 – Aku dan
Dirimu –
Halo minna! hari ini
update chapter 9.5 karena mau tamat hehe . /author suka banget bikin
setengah-setengah/ ga bermaksud apa-apa kok hehe hanya kepengen kelarin yang
belum terungkap T_T
Oke Lanjutkan baca
minna! jangan bosen yayaya sama FF ini ..
“Sei?” Tanyaku yang menungguku diruang tamu . hari ini sepi
sekali . nii-chan sedang mengantar Kiyoshi-senpai ke bandara dan memulai
latihan basket . lalu Sei-chan datang untuk menemaniku . Apakah nii-chan
benar-benar membolehkanku denganya? Memang hubunganku dan Sei direstui oleh
semua pihak? Ah aku jadi ingat Otousan.. bilang aku menjauhi Sei.. Sudahlah ,
itu nanti saja dipikirkan ..
“Apa?” katanya yang masih bermain shogi .
“Kau yakin menemaniku disini? kau memang tidak ada latihan?”
Tanyaku sambil membawakan kotak susu dan pocky .
“sudah ku katakan aku akan menemanimu .” katanya
menghentikan kegiatanya dan membereskan papan shogi itu .
“Kau sudah selesai bermain Sei? lama sekali aku menunggumu
menyelesaikan permainanmu” kataku agak kesal .
“Hee .. kau memang mau apa denganku?” Jawabnya menatapku
dengan seringaian di wajahnya .
“Bu-bukan begitu! hanya saja kau menyebalkan sei
mengabaikanku! aku sudah bercerita panjang lebar kau membalasnya hanya ‘ya’
‘hn’ ‘oh begitu’ ” kataku mengikuti cara bicaranya di akhir .
“Kau selalu bercerita isi novel yang kau baca . itu
membosankan .” katanya memegang novel yang baru saja aku beli kemarin . belum
sempat membacanya karena aku membeli banyak saat liburan musim dingin .
“Aku hanya menjelaskan sei! supaya kau ingin membacanya ..
kuroko-kun selalu mendengarkan ceritaku walaupun dia berekspresi datar masih
menanggapiku ” kataku menggembungkan pipi dan melipat tangan didadaku .
“Dia memang maniak novel . apa kau menyukainya?” tanyanya
agak sinis padaku .
“Apasih Sei! Kuroko-kun memang aku menyukainya sebagai teman
sehobiku .” kataku membalas tatapanya .
“Kau tidak menyukaiku?” tanyanya padaku . pertanyaan konyol
apasih yang dia lontarkan sedari tadi .
“Kau menyebalkan sei .” Kataku mendengus kesal .
“Kau membenciku tapi mencintaiku ? kau sangat aneh..”
Katanya dengan seringaian di wajahnya dan mulai mengambil kotak susu yang
kuminum tadi .
“S-Sei tu-tunggu itu punyaku. punyamu disana ” kataku
menghentikannya tapi dia tetap meminum susu kotak yang kuminum tadi .
“Memang kenapa? sama saja” katanya meletakkan kotak susu itu
kembali .
“Tuh kan kau menyebalkan sei . bicara padamu membuatku sebal
padamu” kataku mengalihkan pandanganya dan mulai menggenggam remot dan memencet
tombol power dan mencari acara tv yang bagus hari ini .
“Rika..” panggilnya padaku.. ada apa lagi sih ?
“Apa?” aku menengok padanya .
“Aku lapar . buatkanku sup tofu . cepatlah” katanya
menatapku . aku mulai mengalihkan pandanganku darinya . hanya saja aku kesal
denganya tadi . jadi aku malas menanggapinya .
“Hee.. kau berani membantahku?” katanya yang mulai
mendekatiku . “Rika...” bisiknya di telingaku . aku langsung mengerjap kaget
dan menengok ke arahnya dan sangat dekat dengan wajahnya .
“S-Sei?” kataku tergagap dan aku berusaha mendorongnya tapi
dia menahanya.
Dia menahanku dan mendekatkan wajahnya padaku . tanganku
masih bertahan didadanya dan jemari memegang erat pundaknya . dia mempererat
pelukanya dan dia menempelkan dahinya padaku . kurasakan surainya bergesekan
denganku dan menempelkan hidungnya padaku . deru napas ini iya hembuskan
kurasakan hangat seluruh tubuhku . dia menutup matanya . dan reflek aku menutup
mataku . dia makin mengeratkan pelukannya dan mendorongku pelan bersandar di
sofa . entah dia tidak melakukan apa-apa selain yang tadi kujelaskan . hanya
saja ini terlalu lama dalam posisi seperti ini?! aku mulai membuka mataku dan
melihat matanya setengah sayu dan menatap padaku . aku mulai melihat senyumanya
. lalu dia menghentikan itu semua . Sei-chan sepertinya kau menahan sesuatu ..
“Sebaiknya kita makan diluar saja hari ini” Katanya
meninggalkanku dan mengambil jaket dan tasnya . dia menatapku yang masih di
posisi yang sama melihatku yang masih terkejut dengan perlakuanya tadi .
“Kau dengar tidak?” tanyanya dengan seringaian .
“Ah gomen . kataku langsung bangkit dari dudukku dan menuju
ke kamar mengambil tasku .”
.
.
.
Kami menuju maji burger . tadinya Sei tidak mau aku ajak
kesana tapi aku memaksanya . habis aku tidak ingin ke restoran mahal . Hanya
saja terlalu merepotkan . aku juga berjalan kaki dengannya . dia menyetujuinya
. katanya untuk kali ini saja menuruti kemauanku .
“Sei kau mau pesan apa?” tanyaku padanya .
“Terserah padamu .” Katanya datar .
“Baiklah Sei! biar aku yang meneraktirmu!” kataku
melihat-lihat menu makanan . aku memesan 2 burger , 1 coffee , 1 vanila milkshake
, kentang goreng , dan terakhir 2 eskrim .
“Tidak perlu . biar aku saja .” katanya mengeluarkan kartu
kreditnya dan membayarnya ke kasir .
“Ah Sei kau menyebalkan! kan aku yang mengajakmu kesini ”
kataku kesal padanya dan meminum vanila milkshake .
“Habiskan aku tidak ingin kau mengeluh padaku” katanya
menatapku tajam . dan ia hanya meminum coffee dan tidak menghabiskan burgernya
ataupun menyentuh kentang goreng beserta eskrim .
“Sei habiskan eskrimu nanti meleleh loh” kataku
mengingatkanya dan dia sepertinya mengabaikanku . tetap saja dia dengan meminum
coffee dan sedari tadi sibuk dengan iphone-nya .
“Kau bungkus saja . aku tidak ingin memakanya” katanya
membalas perkataanku . menyebalkan . kalau begitu dari awal saja bilang tidak
ingin .
“baiklah sei” kataku menghela napas . aku tidak ingin
berdebat denganya dengan mengatakan seperti itu .
“Sei kau banyak kerjaan ya? sebaiknya kau tidak usah
menemaniku hari ini” kataku menatapnya yang masih menggunakan iphone-nya .
“Bukan kerjaan . aku belum bekerja . hanya saja ada sedikit
masalah di kantor . ayah menyuruhku menyelesaikan ini .” katanya masih menatap
layarnya
“Haa.. sama saja Sei intinya kau sibuk dan sedang ada
pekerjaan bukan?” kataku membuat pertanyaan retorik .
“Kau mau ke streetball dekat sini?” tanyanya padaku dan
sudah meletakkan gadgetnya di kantongnya itu .
“baiklah sei” kataku yang memegang bungkusan plastik
ditanganku .
“Tunggu” katanya menatapku dan menyentuh bibirku dengan
tanganya . “Ada sisa eskrim disini ” katanya menatapku dan keheningan yang
menyelimuti kami berdua . Beberapa saat keheningan yang terjadi diantara kita
dia menarik tanganku dalam genggamanya . Lalu berjalan berdampingan dengannya .
“Sei memangnya kau mau apa kesini?” kataku menatap bingung .
jelas bingung kita tidak membawa bola basket juga bagaimana bisa kami disini .
“Aku hanya ingin disini .” katanya duduk di pinggir lapangan
dan aku mengikutinya dan meletakkan makanan tadi .
“Sei kalo dibungkus ini siapa yang akan makan?” tanyaku yang
menatap kenyang pada bungkusan plastik ini . aku ingin menghabiskanya tapi aku
tidak bisa aku sudah tidak ingin memakanya lagi .
“Berikan padaku” katanya mengambil plastik yang kutatap
sedari tadi . lalu dia mengambil eskrim yang sudah setengah meleleh . lalu dia
memakan eskrim itu dan terlihat berantakan cara memakan eskrim . mungkin karena
sudah hampir meleleh sedari tadi .
“Sei kau lucu sekali memakan eskrim belepotan banyak sekali
di bibirmu . Hahaha” kataku tertawa lepas melihatnya dan dia menatapku heran .
“Kau menyebalkan . ” katanya menatapku tajam .
“Ba-baiklah haha sei tunggu sebentar” kataku membuka tas dan
mengambil tissue .
aku mengelap bibirnya dengan tissue yang kuambil tadi . dia
menatapku berbeda sepertinya dia agak terkejut . lalu memegang tanganku .
“Kenapa Sei?” tanyaku padanya .
“Tidak bukan apa-apa” katanya lalu melepas genggamanya .
“Aku ingin menceritakan padamu sesuatu” katanya mulai menatapku .
“Baiklah , aku akan mendengarkanmu Sei,” kataku
menyunggingkan senyuman padanya.
“Kau tahu Seina-chan adalah sepupuku . kau memang dekat
denganya . kau tahu dia paling susah dekat dengan orang lain selain diriku .
jika aku tidak mengenalkan dia pada tim basketku atau satsuki dia tidak akan
mau berteman dengan lainnya . dia seperti itu karena sangat mempercayaiku dan
selalu bersamaku . Saat itu aku tahu dia sempat kecewa padaku . dan aku juga
pernah menyakitinya . tapi dia terlihat tidak seperti orang kecewa dihadapanku
tapi aku tahu hatinya kecewa . hanya saja aku tidak ingin terlalu menyakitinya
. Aku tahu semenjak dia di Rakuzan berusaha untuk berteman dengan orang lain
selain diriku . Aku tahu dia begitu karena dia takut padaku walaupun begitu dia
juga tau aku tidak akan pernah menyakitinya . saat dia mengenalmu aku rasa dia
berubah menjadi lebih ceria . Sepertinya aku mulai penasaran dengan dirimu
waktu itu . apa yang membuat Seina-chan berubah dari sosoknya seorang Ojousama
menjadi periang seperti itu . kau tahu dia menjadi senang saat kau menyukaiku .
karena baginya dia bisa dekat denganku kembali .” katanya menjelaskan padaku .
“Apa Seina-san menyukaimu Sei?” tanyaku padanya dan dia
malah menatapku bingung .
“Pertanyaanmu aneh . apa kau pikir Seina-san menyukaiku?
tentu saja tidak” katanya menatap tajam kearahku .
“Kenapa kau bercerita seperti itu padaku Sei?” tanyaku
“Karena kau harus kembali ke Rakuzan .” Katanya menatapku
kembali .
“Tidak bisa Sei , kau tahu-”
“Aku tahu . ayahmu melarangmu bukan? melarangmu untuk
berhubungan denganku . dan nee-chan-mu itu menyukaiku . ” katanya memotong perkataanku
.
“Kau tahu itu tapi mengapa kau menyuruhku kembali?” kataku
agak bingung .
“Memangnya salah aku menyuruhmu begitu?” katanya menatapku
dengan tatapan itu lagi .
“Kau tidak memikirkan resikonya sei?” kataku bingung .
sebenernya apa yang dia rencanakan .
“Tidak ” katanya singkat .
“SEI!!” kataku mulai kesal padanya .
“Kau ini selalu memikirkan orang lain .” katanya mengusap
suraiku .
“Aku rasa aku sudah melakukan hal egois ...” kataku terdiam.
“Kau memang aneh” kata Akashi menatapku dengan tatapan aneh
. lalu ia bangkit dari duduknya dan menarik tanganku untuk bangun .
.
.
.
Lalu kami pulang bersama . dan sesampainya di depan pintu
aku melihat nii-chan sudah pulang sepertinya dia kelelahan . dan Sei berpamitan
pulang padaku dan nii-chan .
“Aku pikir kau harus memutuskan sesuatu . Aku punya dua
pilihan untukmu . mungkin ini berat menurutmu tapi kau harus putuskan
secepatnya sebelum kau menyesalinya .” kata Akashi mengatakan padaku .
“Apa?” tanyaku sepertinya kau senang sekali membuatku
bingung Sei..
“Pilih diriku atau nee-chanmu itu .” katanya singkat
menatapku . “Pikirkanlah . Jika kau pilih diriku kita akan bersama jika tidak
kita akhiri sampai sini .” katanya menatapku kembali .
“Sei? apa maksudmu? bukankah kau ingin menjadikanku milikmu
seutuhnya?” kataku tambah bingung dan kecewa dengan kata-katanya .
“Bukan aku yang mengingkari janjiku tapi dirimu . aku rasa
kau akan melakukan itu jadi aku hanya memberitahumu” katanya
“Maaf sei.. a-aku..” kataku terdiam . otakku terus berpikir
mana yang harus aku ambil ..
“Kau tak perlu menjawabnya . aku sudah tahu jawabanmu .”
katanya pergi meninggalkanku .
“Sei..” gumamku pelan . aku hanya menunduk melihat
kepergianya . ya , dia sudah tahu jawabanku saat ini . apa yang kurasakan dan
kupikirkan .. hanya saja aku tidak ingin meninggalkanya secepat ini... apa ini
akhir antara aku dan dirimu Sei?
.
.
.
“Rika-chan ada apa? Akashi sudah pulang ya” kata nii-chan
duduk diruang tamu sedang menonton tv .
“Ah iya nii-chan . ” kataku agak melamun tadi tapi untung
aku masih mendengarnya .
“Kau kenapa? ada masalah dengan Akashi?” kata nii-chan
menatapku penuh tanya .
“Bukan apa-apa nii-chan . aku ke kamar duluan ya nii-chan”
kataku sambil menuju ke kamar .
Tak lama kemudian otousan menelponku ...
“Rika-chan sudah memutuskan untuk menjauhi Akashi bukan?
kali ini ayah akan membawamu pulang kembali . kau boleh bersekolah di Rakuzan
kembali . dan aku akan menjodohkan nee-chanmu dengan Akashi . Kemarin kami
bertemu dengan Ayahnya Akashi dan menyetujui hubungan itu . Kau tahu keluarga
kami dan Akashi itu dekat . dan kau tahu Ayahnya adalah sahabatku semasa SMA
jadi aku mengenalnya . ” suaranya melalui telepon .
“Begitu ya , tidak usah ayah biarkan aku satu sekolah dengan
nii-chan..” kataku lemah . dan tak terasa air mata ini mengalir .
“Kau sedang sakit? mengapa suaramu lemah seperti itu?”
“Tidak usah khawatir padaku. aku baik-baik saja hanya
sedikit lelah” kataku melanjutkan dan tak bisa lagi kutahan tangis ini ..
“Rika-chan?” katanya dari telpon mendengar isakan tangisku .
lalu aku menutup telpon itu karena tak kuasa tahan tangis .
“Rika-chan?” kali ini suara nii-chan yang mengetok pintu
kamarku . aku tidak menjawabnya sama sekali karna aku tidak bisa mengeluarkan
suara isakan tangis ditengah berbicara .
“Aku masuk ya ” katanya membuka pintu dan melihatku menunduk
duduk di pinggiran tempat tidur .
“Ada apa? ” katanya melihatku sangat khawatir dan dia duduk
disampingku .
“Rika?” tanyanya padaku aku hanya tidak menjawab apapun .
lalu dia mengusap suraiku dan menidurkan kepalaku di pundaknya . “Tadi ayahmu
bilang apa padamu? kudengar kau mendapat telpon tadi keliatanya dari ayahmu .
maafkan aku mengupingmu hanya saja aku khawatir padamu sedari tadi .” katanya
mulai memeluk diriku .
“Hiks go-go-mene sai..” kataku terbata dengan isakan tangis
.
“Ceritakan padaku Rika , tenangkanlah hatimu..” katanya
mengusap usap punggungku. dan aku hanya mengangguk dan berusaha mengusap air
mataku ini dan aku mulai terdiam lalu menarik napas dalam-dalam .
“Ayah bilang aku bisa kembali kerumah sekarang . dan
bersekolah di Rakuzan kembali . Tapi nee-chan akan bertunangan dengan Sei. .”
kataku lemah .
“Tenanglah , aku akan bicara dengan Ayahmu dan juga Akashi
.” katanya terlihat bawaanya yang tenang tapi aku melihat dia seperti menutupi
kekesalanya .
“J-jangan nii-chan . sudahlah tidak apa-apa mungkin aku
harus menerima ini semuanya .” kataku mulai menahan tanganya untuk pergi .
“Baiklah . kau tidurlah aku akan temani disini sampai kau
tertidur ” katanya mengusap suraiku dan aku menurutinya . dia masih duduk dipinggir
kasur dan mengusap suraiku . perlakuanya yang lembut membuatku terbuai dan tak
lama aku tertidur .
.
.
.
Aku merasa ada yang menyentuh suraiku dan mengecup keningku
. kupaksakan mata ini untuk melihat siapa yang melakukanya . kurasa ini sudah
tengah malam . dan saat kubuka mata ini kulihat sosok laki-laki bersurai merah
duduk disamping tempat tidurku . dan dia menatapku dan terus mengusap suraiku .
aku kembali menangis . kurasa aku sedang bermimpi, mana mungkin tengah malam
seperti ini dia datang padaku . aku hanya bisa menangis . menangisi kenyataan
cintaku ini ..
kurasa inilah perasaanku, jika aku harus mengakhirinya
semoga akhirnya indah ..
Apa benar kita tidak bisa bersatu disaat seperti ini?
Entahlah aku hanya berharap keajaiban akan datang ..
.
.
.
Keesokanya aku bersekolah seperti biasanya . Tapi saat
pulang sekolah Ayah datang kerumah nii-chan dan ingin menemuiku .
“Rika-chan , kemarin kau ada apa? kau menangis?” tanyanya
padaku
“Ah gomen kemarin kakiku kram sekali jadi rasanya ingin
menangis ayah” kataku memaksakan senyuman palsu ini .
“Begitu . baiklah kau pulang sekarang . aku sudah
membereskan barang-barangmu dan kau bisa pulang hari ini . itu saja ayah sedang
banyak kerjaan dikantor waktu istirahat hampir selesai” katanya lalu meninggalkanku
.
Aku hanya terdiam . lalu aku memutuskan untuk keluar rumah .
aku ingin menenangkan diri . Tapi Ryouta-kun ingin bertemu denganku . baiklah
mungkin bisa menenangkan diriku hanyalah dia seorang .
“Rika-chan!! Aku kangen padamu –ssu!!” katanya memelukku
dengan pelukan mautnya .
“Ah R-Ryouta-kun- se-se-sak” kataku yang terjerat dalam
pelukanya .
“Ah gomen hehe . Aku akan menghiburmu –ssu!! Aku akan
mengajakmu ke festival dekat kampus To-oh ! kau mau ikut –ssu? disana ada bazar
makanan loh!! aku melihat ada makanan yang tidak pernah kutemui dijepang
–ssu!!” katanya menggeret tanganku dan kami menaiki kereta bersama .
“Rika-chan.. Gomen eto..”katanya sepertinya ada yang ingin
dia utarakan padaku .
“Ada apa Ryouta-kun?” tanyaku dan menatapnya
“Aku sudah tahu Akashi akan bertunangan dengan saudara
kembarmu bukan? gomen aku tidak bermaksud mengingatkanmu tentang itu .. apa kau
rela Akashi dengannya –ssu?” katanya menatapku ragu-ragu .
“Maaf Ryouta-kun . bisakah kau tidak membicarakan itu?”
kataku tidak menjawab pertanyaanya . sungguh saat ini aku tidak ingin
memikirkan hal itu “Aku hanya ingin kita berdua saja Ryouta-kun” kataku
melanjutkan kata-kataku . aku rasa jika aku bersamanya kegembiraan akan muncul
jadi aku ingin bersamanya agar aku sanggup nanti saat pertunanganya .
“Kau ingin berdua denganku –ssu?! Aku juga –ssu!! Aku sangat
mencintaimu Rika-chan..” katanya sambil memegang tanganku dan mencium tanganku
. dan sontak seisi penumpang kereta memandang kaget apa yang telah kami perbuat
.
“A-a-apa bi-bicara apa kau Ryouta-kun!” kataku langsung
melepaskan tanganku padanya dan sepertinya aku salah . terlihat wajahnya kecewa
padaku .
“Gomen Ryouta-kun.. aku rasa perasaanku masih sama dengan
Akashi-kun” kataku melemah dan kulihat dia tersenyum padaku .
“Baiklah aku akan menggantikan posisi hatimu darinya ”
katanya menggenggam tanganku dengan erat lalu kami turun dari kereta bersama .
“Waaah rame –ssu!!” Katanya dengan riang dan mengajakku ke
suatu kedai makanan . aku tidak pernah melihat makanan ini di jepang .
“Ini apa Ryouta-kun?” tanyaku kebingungan dengan makanan
berisi sayuran kecambah , kacang panjang dan beserta nasi padat(?) dengan bumbu
rasa kacang dan terdapat kerupuk diatasnya . pertama kalinya aku memakan ini .
tapi kulihat banyak juga makanan yang asing bagiku .
“Ini namanya pecel –ssu! ini dari indonesia loh.. disini
mahasiswa indonesia semua yang berjualan makanan ini –ssu! setiap tahunya ada
festivalnya jadi aku suka kesini . ” katanya dengan nada riang dan memakan
makanan itu dengan lahap . sepertinya enak aku akan mencobanya .
“oishi..” kataku yang memakan sedikit
“Enak bukan? ne ne?? “ katanya masih melahap makanan itu .
“Disana ada siomay –ssu! jarang sekali bukan ada di jepang
kau mau tidak?” katanya . baru saja aku merasa kenyang memakan pecel disuruh
memakan siomay . tapi sepertinya enak aku ingin mencobanya .
Kami sedari tadi berkeliling saja dan makan . disitu aku
melihat makanan yang beda aku berniat ingin membungkusnya untuk dibawa pulang
karena terlalu kenyang . disitu aku membeli ayam goreng dengan sambal khas
indonesia dan tak luput dengan lalapan mereka menyebutnya yang berisi timun ,
kembang kol dan selada air . Ryouta-kun dan aku makan berdua tadi tapi setelah
kucoba rasanya enak aku ingin membungkusnya untuk dirumah . sungguh menyenangkan
festival di kampus To-oh ini . beda dari yang lainnya , kurasa akan mengajak
nii-chan untuk datang tahun depan kesini.
“Rika-chan bagaimana seru bukan?!” katanya menatapku dan
menggenggam tanganku .
“Seru!! Arigatou Ryouta-kun!” kataku tersenyum padanya .
lalu dia tersenyum manis dan terlihat tulus sekali kepadaku .
“Kau ingin langsung pulang Rika-chan?” tanyanya padaku .
“Ah tidak aku ingin ke supermarket dulu . jyaa! Ryouta-kun
matta ashita!!” kataku melambaikan tangan padanya .
“Jyaa! ” katanya melambaikan tangan dan kami berpisah
sekarang . lalu tak lama aku bertemu dengan si hentai . sepertinya jadwal
terbit Majalah dewasa dan komik itu berbarengan bukan mengapa aku bertemunya
setiap kali ke minimarket . menyebalkan .
“Hoi! sudah lama tidak berjumpa ” katanya yang menyapaku dia
sedang memilih majalah dewasa itu .
“Kau menakutkan sekali Aomine-kun suka membeli majalah itu”
kataku bergidik ngeri tidak sengaja melihat isinya .
“Oi! kau jangan melihat isinya! nanti aku dimarahi Akashi”
katanya merebut majalah itu dan menutupnya . “Kau masih di bawah umur tidak
boleh melihat majalah ini” Katanya menasehatiku . baka bukankah umur kita sama?
berati dia seharusnya tidak melihatnya bukan .
“Memangnya umurmu berapa Aomine-kun!” kataku agak kesal
terhadapnya .
“Memangnya penting Haa? kau ini masih bocah lihat saja kau
pendek . tinggimu hanya segitu” katanya mengejekku? haa? apa dia bilang
‘pendek?’ kurang hitam itu Aomine <----- rika diplesetin nih kata-katanya .
“Bukan berati kau boleh membaca majalah itu Aomine-kun ”
kataku menasehatinya “aku tidak peduli kau tinggi ataupun hitam kulitmu tetap
saja umurmu masih dibawah untuk membaca majalah seperti itu” kataku dengan
mengacung-acungkan tangan padanya menasehati layaknya guru di sekolah .
“Kau ini seperti ibuku saja . dan kau jangan bilang seperti
itu! kau tahu kulit hitam seperti ini banyak wanita yang menginginkan diriku!”
sahutnya agak kesal .
“Siapa? buktinya kau masih menjomblo” kataku menyahut
perkatanya .
“Oi! hentikan teme! kau ini menyebalkan sekali!” katanya
mulai kesal kusinggung jomblo .
“Haa.. baiklah aku keluar dari sini aku juga sebal padamu
Ahomine!” kataku langsung menuju kasir dan dia mengikutiku dari belakang .
“Kau kalau sedang galau menyebalkan Rika! ” katanya
mendengus kesal padaku saat kami bersama memakan eskrim loli yang dia beli tadi
.
“Maksudmu? ” kataku tidak mengerti maksudnya .
“Aku tahu Akashi akan bertunangan dengan saudara kembarmu
bukan? lalu kau menerimanya begitu saja? ” tanyanya beruntun .
“Hentikan Ahomine!” kataku menaruh es loli itu kedalam
bajunya .
“Oi! kau seperti tetsu saja! lengket tau Oi! kau dengar
tidak?!” kataku berjalan meninggalkanya .
Setelah berjalan sampai turun jembatan kami bertemu dengan
Midorima-san yang sedang membawa lucky item teddy bear di tanganya .
“Kalian terlihat akrab nanodayo .” kata seseorang bersurai
hijau dengan kacamata .
“Ah Midorima-san sudah lama tidak berjumpa.” kataku
menghampirinya .
“Midorima? sedang apa kau disini?!” tanya Aomine menatapnya
bingung .
“Tentu saja aku ingin pulang nanodayo! pertanyaanmu baka
Ahomine” katanya sambil membenarkan kacamata .
“Oi teme! Aku hanya basa basi saja!” Kata Aomine kesal
dengan Midorima .
“Tapi basa basimu sungguh baka Ahomine” kataku menyahut
perkataanya .
“Oi! diamlah! kalian seperti duo tsundere!” katanya
melihatku dan Midorima sambil menunjuk-nunjuk ke arah kami berdua .
“Are? Mine-chin , Mido-chin dan Rika-chin sedang apa disini?”
tanya rambut bersurai ungu dengan membawa kantong belanjaanya yang berisi
banyak sekali cemilan yang menyumbul dari kantong plastik .
“Seperti biasa kau membeli banyak makanan nanodayo .” Kata
Midorima menatap kearahnya .
“Cih , aku malas sekali disini . Ayo kita pergi!”
katanya sambil menggeret tanganku .
“Aomine! tu-tunggu! mau kemana kita?!” katanya masih
memegang tanganku .
“Mine-chin sepertinya suka dengan Rika-chin . bukanya
Rika-chin akan bertunangan dengan Aka-chin?” katanya sambil mengunyah maibounya
.
“Baka! bukan Rika yang akan bertunangan dengan Akashi . Tapi
saudara kembarnya Rita .” kata Midorima menyahut perkataan Murasakibara .
“Tapi dia mirip dengan Rika-chin .” katanya dengan tampang
malas .
“Tentu saja mirip! mereka kan kembar!” kata Midorima mulai
kesal berbicara dengan si surai ungu ini .
“sudah lama tidak berjumpa Midorima-kun , Murasakibara-kun” kata
seorang yang bersurai baby blue .
“Kuroko?! sejak kapan kau disitu?” kata Midorima terkejut
melihatnya .
“Kuro-chin selalu datang seperti hantu” kata Murasakibara
mulai membuka kripik kentangnya .
“Sebaiknya kita menyusul Aomine-kun yang bersama Izuki-san”
kata kuroko mulai menghilang lagi .
“Oi kuroko tu-tunggu!” katanya lalu menyeret tangan
murasakibara untuk mengikuti mereka .
“Are Mido-chin apa aku harus ikut juga” katanya masih
ditarik tanganya oleh midorima .
“Diamlah! Ikut saja”katanya agak kesal lalu mengikuti .
.
.
.
“Aomine-kun buat apa kita ke Maji burger ” kataku bingung .
“Aku lapar . memangnya salah aku kesini haa?” katanya lalu
kami masuk kedalam . karena aku kenyang sekali aku hanya memesan milkshake .
“Kau tidak memesan yang lain? kau ini seperti tetsu saja”
katanya menatapku .
“Aku sudah kenyang tadi siang aku banyak makan saat festival
di To-oh” kataku
“Oh kau galau karena Akashi jadi banyak makanmu? HAHAHA”
Tawanya .
“Diamlah! Ahomine!” kataku menatap kesal padanya . ini tidak
ada hubunganya dengan Akashi .
“Boleh kami bergabung ke meja kalian nanodayo” katanya
seseorang yang tak asing membawa nampan berisi makanan .
“Midorima? Kuroko? Murasakibara? OI! kalian mengikuti kami
ya!” kata Ahomine terkejut kehadiran mereka .
“Mido-chin yang membawaku kesini mine-chin .” katanya
membawa banyak makanan di nampanya .
“Kuroko yang mengatakan untuk mengikuti kalian nanodayo”
kata Midorima membetulkan kacamatanya .
“Sepertinya aku yang menanggung semua ini” Kata kuroko
pundung di pojokan .
Lalu kami duduk bersama . aku duduk disamping kuroko . dan
midorima , Murasakibara , Aomine duduk bersama .
“Sepertinya kuroko dan rika mirip sekali cara mereka membeli
sesuatu nanodayo” kata Midorima melihat
ke arah kami .
“Apa? Vanila milkshake?” kataku menatap mereka dengan penuh
kebingungan .
“ seseorang yang mirip Rika-chin akan bertunangan dengan
Aka-chin kan?” katanya sambil memakan burger di nampanya . Si surai ungu ini
nggak tahu kalau topik yang dibicarakan ini akan menjadi panas .
“Itu saudara kembarku Murasakibara-kun” kataku singkat dan
menghisap vanila milkshake kembali .
“Oi! kau tidak adil kenapa kau menjawab pertanyaan
Murasakibara ! giliranku kau malah marah padaku!” kata Aomine mendengus kesal .
“Memangnya salah aku menjawab? sudahlah aku ingin pulang .”
kataku sudah berdiri dari bangku .
“Tunggu!” Kata mereka semua minus Murasakibara-kun .
“Apa Lagi? ” kataku melipat tanganku di dada dan menatap
mereka .
“Rika-chan!! Aku dikirimi e-mail oleh Midorima-kun –ssu!!
katanya kau ada disini aku jadi datang!!” katanya mulai menghampiriku dan
memelukku!!
“Le-lepaskan Ryouta-kun!” kataku sudah sesak dengan perlakuanya .
“Kita sedang rapat ya-ssu!!? mengapa kita berkumpul disini
semua?” Tanya Ryouta-kun polos sekali . aku jadi mulai curiga pada mereka .
“Apa sebenarnya ini? kalian mencurigakan” kataku memandang
mereka dengan tatapan serius .
“Ini murni tidak kesengajaan nanodayo! Kise sedari tadi
mengirimiku e-mail nanodayo” katanya sambil membetulkan kacamata . “Dia ingin
bertemu denganku tapi aku bilang sedang berkumpul dengan kalian nanodayo jadi
dia datang .” katanya menjelaskan padaku .
“Souka” kataku tidak kembali curiga .
“Ada yang ingin kusampaikan padamu nanodayo” kata midorima
mulai pembicaraanya . “Akashi mengatakan padaku kalau dia akan bertunangan
besok . malam ini kedua keluarga sedang mempersiapkan acaranya . ” katanya
sambil membetulkan kacamatanya . “Aku tidak mengerti hubungan kalian . mengapa
Akashi tidak menolak pertunangan itu nanodayo” katanya menatapku .
“Apa aku harus menjawabnya Midorima-san?” kataku menatapnya
saat dia menatapku seperti itu .
“Tentu saja Rika-chan! aku penasaran-ssu!!” kata Ryouta
ikut-ikutan .
“Aku juga tidak mengerti . kupikir dia akan menolaknya . dan
dia bilang semua keputusan ada ditanganku . masa aku yang menentang perjodohan
mereka . seharusnya dia bukan yang menentang jika tidak ingin dijodohkan?”
Kataku mulai curhat ke mereka .
“Kalau begitu kita gagalkan saja pertunangan Akashi-kun .”
kata Kuroko dengan ekspresi datarnya .
“Itu terlalu berbahaya nanodayo! kita tidak boleh seenaknya
menggagalkan pertunangan orang!” kata midorima menasehati kuroko .
“Mido-chin selalu bersikap baik seperti itu mirip dengan
ibuku .” katanya sambil memakan maibou .
“AKU SAMA SEKALI TIDAK MIRIP IBUMU NANODAYO!” katanya
menatap Murasakibara kesal .
“Tapi ibuku bilang seperti itu Mido-chin” katanya sambil
makan lagi .
“Memangnya ibumu ada sangkut pautnya dengan hal ini?! kau
bodoh sekali Murasakibara HAHAHA” tawanya
“Jangan tertawa seperti itu nanodayo!” kata midorima
menasehati Aomine .
“Sedikit lagi aku harus pulang . ortuku sudah mengirimiku
e-mail sedari tadi”
“Kalau begitu kita buat rencana saja nanodayo” kata Midorima
memberitahu kami semua .
“Bagaimana kalau kita pertemukan Akashi dengan Rika hari ini
sebelum hari pertunanganya . mungkin kalian butuh bicara untuk menyelesaikan
masalah kalian nanodayo.” katanya
“Bagaimana caranya Midorima-kun? bukanya sulit untuk
mempertemukan mereka disaat seperti ini” Sahut kuroko .
“Akan kuberitahu caranya ..” Katanya lalu kami berkumpul dan
berbisik pelan membuat rencana itu .
.
.
.
Bagaimana kelanjutanya ?
TBC
.
.
.
Author’s note : Gomeen kudasaaii endingnya bikin kepo :v
bingung jugasih mau gimana tapi setelah FF ini tamat Author mau bikin lagi :v .
kalo nanti gasibuk ye gan huahaha . maklum sedikit lagi mau kuliah belom nanti
kalo kerja hehe /curhat lu thor?/ jyaa matta ashita!!
klik disini untuk chapter selanjutnya gan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar