untuk membaca per chapter silahkan klik 'Fanfiction Anime' pada menu - New Fanfiction! Tonari Ryouta - kun [Kise Ryouta x Mizutani Shizu] Last Update Chapter 3 03/08/2015 New Fanfiction! I Hate someone who I love [Mayuzumi Kazuyoshi x Akashi Seijuro] Last Update Chapter 2 02/07/2015

Jumat, 23 Januari 2015

NEW! FANFICTION KUROKO NO BASUKE - CHAPTER 9.5

KUROKO NO BASUKE:
Me and my Twin
Genre : Romance , School , Drama,Hurt
Character : Izuki Rika & Izuki Rita (Twins, OOC) , Irigashi Seina(OOC), Akashi Seijuro, Kuroko Tetsuya, Aomine Daiki ,Kise Ryouta ,Midorima Shintaro ,Murasakibara Atsushi, Kagami Taiga , Izuki Shun , Mayuzumi Chihiro, Takao , Himuro Tatsuya, Momoi Satsuki .
Pair : No Pairing
Places : Minimarket , Izuki’s House , Seirin Gakuen .
Author : Putriidlf
Disclaimer : Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
Series : Kuroko no Basuke – Chapter 9.5
Rated : K+

Chapter 9.5 – Aku dan Dirimu –
Halo minna! hari ini update chapter 9.5 karena mau tamat hehe . /author suka banget bikin setengah-setengah/ ga bermaksud apa-apa kok hehe hanya kepengen kelarin yang belum terungkap T_T
Oke Lanjutkan baca minna! jangan bosen yayaya sama FF ini ..

“Sei?” Tanyaku yang menungguku diruang tamu . hari ini sepi sekali . nii-chan sedang mengantar Kiyoshi-senpai ke bandara dan memulai latihan basket . lalu Sei-chan datang untuk menemaniku . Apakah nii-chan benar-benar membolehkanku denganya? Memang hubunganku dan Sei direstui oleh semua pihak? Ah aku jadi ingat Otousan.. bilang aku menjauhi Sei.. Sudahlah , itu nanti saja dipikirkan ..
“Apa?” katanya yang masih bermain shogi .
“Kau yakin menemaniku disini? kau memang tidak ada latihan?” Tanyaku sambil membawakan kotak susu dan pocky .
“sudah ku katakan aku akan menemanimu .” katanya menghentikan kegiatanya dan membereskan papan shogi itu .
“Kau sudah selesai bermain Sei? lama sekali aku menunggumu menyelesaikan permainanmu” kataku agak kesal .
“Hee .. kau memang mau apa denganku?” Jawabnya menatapku dengan seringaian di wajahnya .
“Bu-bukan begitu! hanya saja kau menyebalkan sei mengabaikanku! aku sudah bercerita panjang lebar kau membalasnya hanya ‘ya’ ‘hn’ ‘oh begitu’ ” kataku mengikuti cara bicaranya di akhir .
“Kau selalu bercerita isi novel yang kau baca . itu membosankan .” katanya memegang novel yang baru saja aku beli kemarin . belum sempat membacanya karena aku membeli banyak saat liburan musim dingin .
“Aku hanya menjelaskan sei! supaya kau ingin membacanya .. kuroko-kun selalu mendengarkan ceritaku walaupun dia berekspresi datar masih menanggapiku ” kataku menggembungkan pipi dan melipat tangan didadaku .
“Dia memang maniak novel . apa kau menyukainya?” tanyanya agak sinis padaku .
“Apasih Sei! Kuroko-kun memang aku menyukainya sebagai teman sehobiku .” kataku membalas tatapanya .
“Kau tidak menyukaiku?” tanyanya padaku . pertanyaan konyol apasih yang dia lontarkan sedari tadi .
“Kau menyebalkan sei .” Kataku mendengus kesal .
“Kau membenciku tapi mencintaiku ? kau sangat aneh..” Katanya dengan seringaian di wajahnya dan mulai mengambil kotak susu yang kuminum tadi .
“S-Sei tu-tunggu itu punyaku. punyamu disana ” kataku menghentikannya tapi dia tetap meminum susu kotak yang kuminum tadi .
“Memang kenapa? sama saja” katanya meletakkan kotak susu itu kembali .
“Tuh kan kau menyebalkan sei . bicara padamu membuatku sebal padamu” kataku mengalihkan pandanganya dan mulai menggenggam remot dan memencet tombol power dan mencari acara tv yang bagus hari ini .
“Rika..” panggilnya padaku.. ada apa lagi sih ?
“Apa?” aku menengok padanya .
“Aku lapar . buatkanku sup tofu . cepatlah” katanya menatapku . aku mulai mengalihkan pandanganku darinya . hanya saja aku kesal denganya tadi . jadi aku malas menanggapinya .
“Hee.. kau berani membantahku?” katanya yang mulai mendekatiku . “Rika...” bisiknya di telingaku . aku langsung mengerjap kaget dan menengok ke arahnya dan sangat dekat dengan wajahnya .
“S-Sei?” kataku tergagap dan aku berusaha mendorongnya tapi dia menahanya.
Dia menahanku dan mendekatkan wajahnya padaku . tanganku masih bertahan didadanya dan jemari memegang erat pundaknya . dia mempererat pelukanya dan dia menempelkan dahinya padaku . kurasakan surainya bergesekan denganku dan menempelkan hidungnya padaku . deru napas ini iya hembuskan kurasakan hangat seluruh tubuhku . dia menutup matanya . dan reflek aku menutup mataku . dia makin mengeratkan pelukannya dan mendorongku pelan bersandar di sofa . entah dia tidak melakukan apa-apa selain yang tadi kujelaskan . hanya saja ini terlalu lama dalam posisi seperti ini?! aku mulai membuka mataku dan melihat matanya setengah sayu dan menatap padaku . aku mulai melihat senyumanya . lalu dia menghentikan itu semua . Sei-chan sepertinya kau menahan sesuatu ..
“Sebaiknya kita makan diluar saja hari ini” Katanya meninggalkanku dan mengambil jaket dan tasnya . dia menatapku yang masih di posisi yang sama melihatku yang masih terkejut dengan perlakuanya tadi .
“Kau dengar tidak?” tanyanya dengan seringaian .
“Ah gomen . kataku langsung bangkit dari dudukku dan menuju ke kamar mengambil tasku .”
.
.
.
Kami menuju maji burger . tadinya Sei tidak mau aku ajak kesana tapi aku memaksanya . habis aku tidak ingin ke restoran mahal . Hanya saja terlalu merepotkan . aku juga berjalan kaki dengannya . dia menyetujuinya . katanya untuk kali ini saja menuruti kemauanku .
“Sei kau mau pesan apa?” tanyaku padanya .
“Terserah padamu .” Katanya datar .
“Baiklah Sei! biar aku yang meneraktirmu!” kataku melihat-lihat menu makanan . aku memesan 2 burger , 1 coffee , 1 vanila milkshake , kentang goreng , dan terakhir 2 eskrim .
“Tidak perlu . biar aku saja .” katanya mengeluarkan kartu kreditnya dan membayarnya ke kasir .
“Ah Sei kau menyebalkan! kan aku yang mengajakmu kesini ” kataku kesal padanya dan meminum vanila milkshake .
“Habiskan aku tidak ingin kau mengeluh padaku” katanya menatapku tajam . dan ia hanya meminum coffee dan tidak menghabiskan burgernya ataupun menyentuh kentang goreng beserta eskrim .
“Sei habiskan eskrimu nanti meleleh loh” kataku mengingatkanya dan dia sepertinya mengabaikanku . tetap saja dia dengan meminum coffee dan sedari tadi sibuk dengan iphone-nya .
“Kau bungkus saja . aku tidak ingin memakanya” katanya membalas perkataanku . menyebalkan . kalau begitu dari awal saja bilang tidak ingin .
“baiklah sei” kataku menghela napas . aku tidak ingin berdebat denganya dengan mengatakan seperti itu .
“Sei kau banyak kerjaan ya? sebaiknya kau tidak usah menemaniku hari ini” kataku menatapnya yang masih menggunakan iphone-nya .
“Bukan kerjaan . aku belum bekerja . hanya saja ada sedikit masalah di kantor . ayah menyuruhku menyelesaikan ini .” katanya masih menatap layarnya
“Haa.. sama saja Sei intinya kau sibuk dan sedang ada pekerjaan bukan?” kataku membuat pertanyaan retorik .
“Kau mau ke streetball dekat sini?” tanyanya padaku dan sudah meletakkan gadgetnya di kantongnya itu .
“baiklah sei” kataku yang memegang bungkusan plastik ditanganku .
“Tunggu” katanya menatapku dan menyentuh bibirku dengan tanganya . “Ada sisa eskrim disini ” katanya menatapku dan keheningan yang menyelimuti kami berdua . Beberapa saat keheningan yang terjadi diantara kita dia menarik tanganku dalam genggamanya . Lalu berjalan berdampingan dengannya .
“Sei memangnya kau mau apa kesini?” kataku menatap bingung . jelas bingung kita tidak membawa bola basket juga bagaimana bisa kami disini .
“Aku hanya ingin disini .” katanya duduk di pinggir lapangan dan aku mengikutinya dan meletakkan makanan tadi .
“Sei kalo dibungkus ini siapa yang akan makan?” tanyaku yang menatap kenyang pada bungkusan plastik ini . aku ingin menghabiskanya tapi aku tidak bisa aku sudah tidak ingin memakanya lagi .
“Berikan padaku” katanya mengambil plastik yang kutatap sedari tadi . lalu dia mengambil eskrim yang sudah setengah meleleh . lalu dia memakan eskrim itu dan terlihat berantakan cara memakan eskrim . mungkin karena sudah hampir meleleh sedari tadi .

“Sei kau lucu sekali memakan eskrim belepotan banyak sekali di bibirmu . Hahaha” kataku tertawa lepas melihatnya dan dia menatapku heran .
“Kau menyebalkan . ” katanya menatapku tajam .
“Ba-baiklah haha sei tunggu sebentar” kataku membuka tas dan mengambil tissue .
aku mengelap bibirnya dengan tissue yang kuambil tadi . dia menatapku berbeda sepertinya dia agak terkejut . lalu memegang tanganku .
“Kenapa Sei?” tanyaku padanya .
“Tidak bukan apa-apa” katanya lalu melepas genggamanya . “Aku ingin menceritakan padamu sesuatu” katanya mulai menatapku .
“Baiklah , aku akan mendengarkanmu Sei,” kataku menyunggingkan senyuman padanya.
“Kau tahu Seina-chan adalah sepupuku . kau memang dekat denganya . kau tahu dia paling susah dekat dengan orang lain selain diriku . jika aku tidak mengenalkan dia pada tim basketku atau satsuki dia tidak akan mau berteman dengan lainnya . dia seperti itu karena sangat mempercayaiku dan selalu bersamaku . Saat itu aku tahu dia sempat kecewa padaku . dan aku juga pernah menyakitinya . tapi dia terlihat tidak seperti orang kecewa dihadapanku tapi aku tahu hatinya kecewa . hanya saja aku tidak ingin terlalu menyakitinya . Aku tahu semenjak dia di Rakuzan berusaha untuk berteman dengan orang lain selain diriku . Aku tahu dia begitu karena dia takut padaku walaupun begitu dia juga tau aku tidak akan pernah menyakitinya . saat dia mengenalmu aku rasa dia berubah menjadi lebih ceria . Sepertinya aku mulai penasaran dengan dirimu waktu itu . apa yang membuat Seina-chan berubah dari sosoknya seorang Ojousama menjadi periang seperti itu . kau tahu dia menjadi senang saat kau menyukaiku . karena baginya dia bisa dekat denganku kembali .” katanya menjelaskan padaku .
“Apa Seina-san menyukaimu Sei?” tanyaku padanya dan dia malah menatapku bingung .
“Pertanyaanmu aneh . apa kau pikir Seina-san menyukaiku? tentu saja tidak” katanya menatap tajam kearahku .
“Kenapa kau bercerita seperti itu padaku Sei?” tanyaku
“Karena kau harus kembali ke Rakuzan .” Katanya menatapku kembali .
“Tidak bisa Sei , kau tahu-”
“Aku tahu . ayahmu melarangmu bukan? melarangmu untuk berhubungan denganku . dan nee-chan-mu itu menyukaiku . ” katanya memotong perkataanku .
“Kau tahu itu tapi mengapa kau menyuruhku kembali?” kataku agak bingung .
“Memangnya salah aku menyuruhmu begitu?” katanya menatapku dengan tatapan itu lagi .
“Kau tidak memikirkan resikonya sei?” kataku bingung . sebenernya apa yang dia rencanakan .
“Tidak ” katanya singkat .
“SEI!!” kataku mulai kesal padanya .
“Kau ini selalu memikirkan orang lain .” katanya mengusap suraiku .
“Aku rasa aku sudah melakukan hal egois ...” kataku terdiam.
“Kau memang aneh” kata Akashi menatapku dengan tatapan aneh . lalu ia bangkit dari duduknya dan menarik tanganku untuk bangun .
.
.
.
Lalu kami pulang bersama . dan sesampainya di depan pintu aku melihat nii-chan sudah pulang sepertinya dia kelelahan . dan Sei berpamitan pulang padaku dan nii-chan .
“Aku pikir kau harus memutuskan sesuatu . Aku punya dua pilihan untukmu . mungkin ini berat menurutmu tapi kau harus putuskan secepatnya sebelum kau menyesalinya .” kata Akashi mengatakan padaku .
“Apa?” tanyaku sepertinya kau senang sekali membuatku bingung Sei..
“Pilih diriku atau nee-chanmu itu .” katanya singkat menatapku . “Pikirkanlah . Jika kau pilih diriku kita akan bersama jika tidak kita akhiri sampai sini .” katanya menatapku kembali .
“Sei? apa maksudmu? bukankah kau ingin menjadikanku milikmu seutuhnya?” kataku tambah bingung dan kecewa dengan kata-katanya .
“Bukan aku yang mengingkari janjiku tapi dirimu . aku rasa kau akan melakukan itu jadi aku hanya memberitahumu” katanya
“Maaf sei.. a-aku..” kataku terdiam . otakku terus berpikir mana yang harus aku ambil ..
“Kau tak perlu menjawabnya . aku sudah tahu jawabanmu .” katanya pergi meninggalkanku .
“Sei..” gumamku pelan . aku hanya menunduk melihat kepergianya . ya , dia sudah tahu jawabanku saat ini . apa yang kurasakan dan kupikirkan .. hanya saja aku tidak ingin meninggalkanya secepat ini... apa ini akhir antara aku dan dirimu Sei?
.
.
.
“Rika-chan ada apa? Akashi sudah pulang ya” kata nii-chan duduk diruang tamu sedang menonton tv .
“Ah iya nii-chan . ” kataku agak melamun tadi tapi untung aku masih mendengarnya .
“Kau kenapa? ada masalah dengan Akashi?” kata nii-chan menatapku penuh tanya .
“Bukan apa-apa nii-chan . aku ke kamar duluan ya nii-chan” kataku sambil menuju ke kamar .
Tak lama kemudian otousan menelponku ...
“Rika-chan sudah memutuskan untuk menjauhi Akashi bukan? kali ini ayah akan membawamu pulang kembali . kau boleh bersekolah di Rakuzan kembali . dan aku akan menjodohkan nee-chanmu dengan Akashi . Kemarin kami bertemu dengan Ayahnya Akashi dan menyetujui hubungan itu . Kau tahu keluarga kami dan Akashi itu dekat . dan kau tahu Ayahnya adalah sahabatku semasa SMA jadi aku mengenalnya . ” suaranya melalui telepon .
“Begitu ya , tidak usah ayah biarkan aku satu sekolah dengan nii-chan..” kataku lemah . dan tak terasa air mata ini mengalir .
“Kau sedang sakit? mengapa suaramu lemah seperti itu?”
“Tidak usah khawatir padaku. aku baik-baik saja hanya sedikit lelah” kataku melanjutkan dan tak bisa lagi kutahan tangis ini ..
“Rika-chan?” katanya dari telpon mendengar isakan tangisku . lalu aku menutup telpon itu karena tak kuasa tahan tangis .
“Rika-chan?” kali ini suara nii-chan yang mengetok pintu kamarku . aku tidak menjawabnya sama sekali karna aku tidak bisa mengeluarkan suara isakan tangis ditengah berbicara .
“Aku masuk ya ” katanya membuka pintu dan melihatku menunduk duduk di pinggiran tempat tidur .
“Ada apa? ” katanya melihatku sangat khawatir dan dia duduk disampingku .
“Rika?” tanyanya padaku aku hanya tidak menjawab apapun . lalu dia mengusap suraiku dan menidurkan kepalaku di pundaknya . “Tadi ayahmu bilang apa padamu? kudengar kau mendapat telpon tadi keliatanya dari ayahmu . maafkan aku mengupingmu hanya saja aku khawatir padamu sedari tadi .” katanya mulai memeluk diriku .
“Hiks go-go-mene sai..” kataku terbata dengan isakan tangis .
“Ceritakan padaku Rika , tenangkanlah hatimu..” katanya mengusap usap punggungku. dan aku hanya mengangguk dan berusaha mengusap air mataku ini dan aku mulai terdiam lalu menarik napas dalam-dalam .
“Ayah bilang aku bisa kembali kerumah sekarang . dan bersekolah di Rakuzan kembali . Tapi nee-chan akan bertunangan dengan Sei. .” kataku lemah .
“Tenanglah , aku akan bicara dengan Ayahmu dan juga Akashi .” katanya terlihat bawaanya yang tenang tapi aku melihat dia seperti menutupi kekesalanya .
“J-jangan nii-chan . sudahlah tidak apa-apa mungkin aku harus menerima ini semuanya .” kataku mulai menahan tanganya untuk pergi .
“Baiklah . kau tidurlah aku akan temani disini sampai kau tertidur ” katanya mengusap suraiku dan aku menurutinya . dia masih duduk dipinggir kasur dan mengusap suraiku . perlakuanya yang lembut membuatku terbuai dan tak lama aku tertidur .
.
.
.
Aku merasa ada yang menyentuh suraiku dan mengecup keningku . kupaksakan mata ini untuk melihat siapa yang melakukanya . kurasa ini sudah tengah malam . dan saat kubuka mata ini kulihat sosok laki-laki bersurai merah duduk disamping tempat tidurku . dan dia menatapku dan terus mengusap suraiku . aku kembali menangis . kurasa aku sedang bermimpi, mana mungkin tengah malam seperti ini dia datang padaku . aku hanya bisa menangis . menangisi kenyataan cintaku ini ..
kurasa inilah perasaanku, jika aku harus mengakhirinya semoga akhirnya indah ..
Apa benar kita tidak bisa bersatu disaat seperti ini? Entahlah aku hanya berharap keajaiban akan datang ..
.
.
.
Keesokanya aku bersekolah seperti biasanya . Tapi saat pulang sekolah Ayah datang kerumah nii-chan dan ingin menemuiku .
“Rika-chan , kemarin kau ada apa? kau menangis?” tanyanya padaku
“Ah gomen kemarin kakiku kram sekali jadi rasanya ingin menangis ayah” kataku memaksakan senyuman palsu ini .
“Begitu . baiklah kau pulang sekarang . aku sudah membereskan barang-barangmu dan kau bisa pulang hari ini . itu saja ayah sedang banyak kerjaan dikantor waktu istirahat hampir selesai” katanya lalu meninggalkanku .
Aku hanya terdiam . lalu aku memutuskan untuk keluar rumah . aku ingin menenangkan diri . Tapi Ryouta-kun ingin bertemu denganku . baiklah mungkin bisa menenangkan diriku hanyalah dia seorang .
“Rika-chan!! Aku kangen padamu –ssu!!” katanya memelukku dengan pelukan mautnya .
“Ah R-Ryouta-kun- se-se-sak” kataku yang terjerat dalam pelukanya .
“Ah gomen hehe . Aku akan menghiburmu –ssu!! Aku akan mengajakmu ke festival dekat kampus To-oh ! kau mau ikut –ssu? disana ada bazar makanan loh!! aku melihat ada makanan yang tidak pernah kutemui dijepang –ssu!!” katanya menggeret tanganku dan kami menaiki kereta bersama .
“Rika-chan.. Gomen eto..”katanya sepertinya ada yang ingin dia utarakan padaku .
“Ada apa Ryouta-kun?” tanyaku dan menatapnya
“Aku sudah tahu Akashi akan bertunangan dengan saudara kembarmu bukan? gomen aku tidak bermaksud mengingatkanmu tentang itu .. apa kau rela Akashi dengannya –ssu?” katanya menatapku ragu-ragu .
“Maaf Ryouta-kun . bisakah kau tidak membicarakan itu?” kataku tidak menjawab pertanyaanya . sungguh saat ini aku tidak ingin memikirkan hal itu “Aku hanya ingin kita berdua saja Ryouta-kun” kataku melanjutkan kata-kataku . aku rasa jika aku bersamanya kegembiraan akan muncul jadi aku ingin bersamanya agar aku sanggup nanti saat pertunanganya .
“Kau ingin berdua denganku –ssu?! Aku juga –ssu!! Aku sangat mencintaimu Rika-chan..” katanya sambil memegang tanganku dan mencium tanganku . dan sontak seisi penumpang kereta memandang kaget apa yang telah kami perbuat .
“A-a-apa bi-bicara apa kau Ryouta-kun!” kataku langsung melepaskan tanganku padanya dan sepertinya aku salah . terlihat wajahnya kecewa padaku .
“Gomen Ryouta-kun.. aku rasa perasaanku masih sama dengan Akashi-kun” kataku melemah dan kulihat dia tersenyum padaku .
“Baiklah aku akan menggantikan posisi hatimu darinya ” katanya menggenggam tanganku dengan erat lalu kami turun dari kereta bersama .
“Waaah rame –ssu!!” Katanya dengan riang dan mengajakku ke suatu kedai makanan . aku tidak pernah melihat makanan ini di jepang .
“Ini apa Ryouta-kun?” tanyaku kebingungan dengan makanan berisi sayuran kecambah , kacang panjang dan beserta nasi padat(?) dengan bumbu rasa kacang dan terdapat kerupuk diatasnya . pertama kalinya aku memakan ini . tapi kulihat banyak juga makanan yang asing bagiku .
“Ini namanya pecel –ssu! ini dari indonesia loh.. disini mahasiswa indonesia semua yang berjualan makanan ini –ssu! setiap tahunya ada festivalnya jadi aku suka kesini . ” katanya dengan nada riang dan memakan makanan itu dengan lahap . sepertinya enak aku akan mencobanya .
“oishi..” kataku yang memakan sedikit
“Enak bukan? ne ne?? “ katanya masih melahap makanan itu .
“Disana ada siomay –ssu! jarang sekali bukan ada di jepang kau mau tidak?” katanya . baru saja aku merasa kenyang memakan pecel disuruh memakan siomay . tapi sepertinya enak aku ingin mencobanya .
Kami sedari tadi berkeliling saja dan makan . disitu aku melihat makanan yang beda aku berniat ingin membungkusnya untuk dibawa pulang karena terlalu kenyang . disitu aku membeli ayam goreng dengan sambal khas indonesia dan tak luput dengan lalapan mereka menyebutnya yang berisi timun , kembang kol dan selada air . Ryouta-kun dan aku makan berdua tadi tapi setelah kucoba rasanya enak aku ingin membungkusnya untuk dirumah . sungguh menyenangkan festival di kampus To-oh ini . beda dari yang lainnya , kurasa akan mengajak nii-chan untuk datang tahun depan kesini.
“Rika-chan bagaimana seru bukan?!” katanya menatapku dan menggenggam tanganku .
“Seru!! Arigatou Ryouta-kun!” kataku tersenyum padanya . lalu dia tersenyum manis dan terlihat tulus sekali kepadaku .
“Kau ingin langsung pulang Rika-chan?” tanyanya padaku .
“Ah tidak aku ingin ke supermarket dulu . jyaa! Ryouta-kun matta ashita!!” kataku melambaikan tangan padanya .
“Jyaa! ” katanya melambaikan tangan dan kami berpisah sekarang . lalu tak lama aku bertemu dengan si hentai . sepertinya jadwal terbit Majalah dewasa dan komik itu berbarengan bukan mengapa aku bertemunya setiap kali ke minimarket . menyebalkan .
“Hoi! sudah lama tidak berjumpa ” katanya yang menyapaku dia sedang memilih majalah dewasa itu .
“Kau menakutkan sekali Aomine-kun suka membeli majalah itu” kataku bergidik ngeri tidak sengaja melihat isinya .
“Oi! kau jangan melihat isinya! nanti aku dimarahi Akashi” katanya merebut majalah itu dan menutupnya . “Kau masih di bawah umur tidak boleh melihat majalah ini” Katanya menasehatiku . baka bukankah umur kita sama? berati dia seharusnya tidak melihatnya bukan .
“Memangnya umurmu berapa Aomine-kun!” kataku agak kesal terhadapnya .
“Memangnya penting Haa? kau ini masih bocah lihat saja kau pendek . tinggimu hanya segitu” katanya mengejekku? haa? apa dia bilang ‘pendek?’ kurang hitam itu Aomine <----- rika diplesetin nih kata-katanya .
“Bukan berati kau boleh membaca majalah itu Aomine-kun ” kataku menasehatinya “aku tidak peduli kau tinggi ataupun hitam kulitmu tetap saja umurmu masih dibawah untuk membaca majalah seperti itu” kataku dengan mengacung-acungkan tangan padanya menasehati layaknya guru di sekolah .
“Kau ini seperti ibuku saja . dan kau jangan bilang seperti itu! kau tahu kulit hitam seperti ini banyak wanita yang menginginkan diriku!” sahutnya agak kesal .
“Siapa? buktinya kau masih menjomblo” kataku menyahut perkatanya .
“Oi! hentikan teme! kau ini menyebalkan sekali!” katanya mulai kesal kusinggung jomblo .
“Haa.. baiklah aku keluar dari sini aku juga sebal padamu Ahomine!” kataku langsung menuju kasir dan dia mengikutiku dari belakang .

“Kau kalau sedang galau menyebalkan Rika! ” katanya mendengus kesal padaku saat kami bersama memakan eskrim loli yang dia beli tadi .
“Maksudmu? ” kataku tidak mengerti maksudnya .
“Aku tahu Akashi akan bertunangan dengan saudara kembarmu bukan? lalu kau menerimanya begitu saja? ” tanyanya beruntun .
“Hentikan Ahomine!” kataku menaruh es loli itu kedalam bajunya .
“Oi! kau seperti tetsu saja! lengket tau Oi! kau dengar tidak?!” kataku berjalan meninggalkanya .
Setelah berjalan sampai turun jembatan kami bertemu dengan Midorima-san yang sedang membawa lucky item teddy bear di tanganya .

“Kalian terlihat akrab nanodayo .” kata seseorang bersurai hijau dengan kacamata .
“Ah Midorima-san sudah lama tidak berjumpa.” kataku menghampirinya .
“Midorima? sedang apa kau disini?!” tanya Aomine menatapnya bingung .
“Tentu saja aku ingin pulang nanodayo! pertanyaanmu baka Ahomine” katanya sambil membenarkan kacamata .
“Oi teme! Aku hanya basa basi saja!” Kata Aomine kesal dengan Midorima .
“Tapi basa basimu sungguh baka Ahomine” kataku menyahut perkataanya .
“Oi! diamlah! kalian seperti duo tsundere!” katanya melihatku dan Midorima sambil menunjuk-nunjuk ke arah kami berdua .
“Are? Mine-chin , Mido-chin dan Rika-chin sedang apa disini?” tanya rambut bersurai ungu dengan membawa kantong belanjaanya yang berisi banyak sekali cemilan yang menyumbul dari kantong plastik .
“Seperti biasa kau membeli banyak makanan nanodayo .” Kata Midorima menatap kearahnya .
“Cih , aku malas sekali disini . Ayo kita pergi!” katanya  sambil menggeret tanganku .
“Aomine! tu-tunggu! mau kemana kita?!” katanya masih memegang tanganku .
“Mine-chin sepertinya suka dengan Rika-chin . bukanya Rika-chin akan bertunangan dengan Aka-chin?” katanya sambil mengunyah maibounya .
“Baka! bukan Rika yang akan bertunangan dengan Akashi . Tapi saudara kembarnya Rita .” kata Midorima menyahut perkataan Murasakibara  .
“Tapi dia mirip dengan Rika-chin .” katanya dengan tampang malas .
“Tentu saja mirip! mereka kan kembar!” kata Midorima mulai kesal berbicara dengan si surai ungu ini .
“sudah lama tidak berjumpa Midorima-kun , Murasakibara-kun” kata seorang yang bersurai baby blue .
“Kuroko?! sejak kapan kau disitu?” kata Midorima terkejut melihatnya .
“Kuro-chin selalu datang seperti hantu” kata Murasakibara mulai membuka kripik kentangnya .
“Sebaiknya kita menyusul Aomine-kun yang bersama Izuki-san” kata kuroko mulai menghilang lagi .
“Oi kuroko tu-tunggu!” katanya lalu menyeret tangan murasakibara untuk mengikuti mereka .
“Are Mido-chin apa aku harus ikut juga” katanya masih ditarik tanganya oleh midorima .
“Diamlah! Ikut saja”katanya agak kesal lalu mengikuti .
.
.
.
“Aomine-kun buat apa kita ke Maji burger ” kataku bingung .
“Aku lapar . memangnya salah aku kesini haa?” katanya lalu kami masuk kedalam . karena aku kenyang sekali aku hanya memesan milkshake .
“Kau tidak memesan yang lain? kau ini seperti tetsu saja” katanya menatapku .
“Aku sudah kenyang tadi siang aku banyak makan saat festival di To-oh” kataku
“Oh kau galau karena Akashi jadi banyak makanmu? HAHAHA” Tawanya .
“Diamlah! Ahomine!” kataku menatap kesal padanya . ini tidak ada hubunganya dengan Akashi .
“Boleh kami bergabung ke meja kalian nanodayo” katanya seseorang yang tak asing membawa nampan berisi makanan .
“Midorima? Kuroko? Murasakibara? OI! kalian mengikuti kami ya!” kata Ahomine terkejut kehadiran mereka .
“Mido-chin yang membawaku kesini mine-chin .” katanya membawa banyak makanan di nampanya .
“Kuroko yang mengatakan untuk mengikuti kalian nanodayo” kata Midorima membetulkan kacamatanya .
“Sepertinya aku yang menanggung semua ini” Kata kuroko pundung di pojokan .
Lalu kami duduk bersama . aku duduk disamping kuroko . dan midorima , Murasakibara , Aomine duduk bersama .
“Sepertinya kuroko dan rika mirip sekali cara mereka membeli sesuatu nanodayo”  kata Midorima melihat ke arah kami .
“Apa? Vanila milkshake?” kataku menatap mereka dengan penuh kebingungan .
“ seseorang yang mirip Rika-chin akan bertunangan dengan Aka-chin kan?” katanya sambil memakan burger di nampanya . Si surai ungu ini nggak tahu kalau topik yang dibicarakan ini akan menjadi panas .
“Itu saudara kembarku Murasakibara-kun” kataku singkat dan menghisap vanila milkshake kembali .
“Oi! kau tidak adil kenapa kau menjawab pertanyaan Murasakibara ! giliranku kau malah marah padaku!” kata Aomine mendengus kesal .
“Memangnya salah aku menjawab? sudahlah aku ingin pulang .” kataku sudah berdiri dari bangku .
“Tunggu!” Kata mereka semua minus Murasakibara-kun .
“Apa Lagi? ” kataku melipat tanganku di dada dan menatap mereka .
“Rika-chan!! Aku dikirimi e-mail oleh Midorima-kun –ssu!! katanya kau ada disini aku jadi datang!!” katanya mulai menghampiriku dan memelukku!!

“Le-lepaskan Ryouta-kun!” kataku sudah sesak dengan perlakuanya .
“Kita sedang rapat ya-ssu!!? mengapa kita berkumpul disini semua?” Tanya Ryouta-kun polos sekali . aku jadi mulai curiga pada mereka .
“Apa sebenarnya ini? kalian mencurigakan” kataku memandang mereka dengan tatapan serius .
“Ini murni tidak kesengajaan nanodayo! Kise sedari tadi mengirimiku e-mail nanodayo” katanya sambil membetulkan kacamata . “Dia ingin bertemu denganku tapi aku bilang sedang berkumpul dengan kalian nanodayo jadi dia datang .” katanya menjelaskan padaku .
“Souka” kataku tidak kembali curiga .
“Ada yang ingin kusampaikan padamu nanodayo” kata midorima mulai pembicaraanya . “Akashi mengatakan padaku kalau dia akan bertunangan besok . malam ini kedua keluarga sedang mempersiapkan acaranya . ” katanya sambil membetulkan kacamatanya . “Aku tidak mengerti hubungan kalian . mengapa Akashi tidak menolak pertunangan itu nanodayo” katanya menatapku .
“Apa aku harus menjawabnya Midorima-san?” kataku menatapnya saat dia menatapku seperti itu .
“Tentu saja Rika-chan! aku penasaran-ssu!!” kata Ryouta ikut-ikutan .
“Aku juga tidak mengerti . kupikir dia akan menolaknya . dan dia bilang semua keputusan ada ditanganku . masa aku yang menentang perjodohan mereka . seharusnya dia bukan yang menentang jika tidak ingin dijodohkan?” Kataku mulai curhat ke mereka .
“Kalau begitu kita gagalkan saja pertunangan Akashi-kun .” kata Kuroko dengan ekspresi datarnya .
“Itu terlalu berbahaya nanodayo! kita tidak boleh seenaknya menggagalkan pertunangan orang!” kata midorima menasehati kuroko .
“Mido-chin selalu bersikap baik seperti itu mirip dengan ibuku .” katanya sambil memakan maibou .
“AKU SAMA SEKALI TIDAK MIRIP IBUMU NANODAYO!” katanya menatap Murasakibara kesal .
“Tapi ibuku bilang seperti itu Mido-chin” katanya sambil makan lagi .
“Memangnya ibumu ada sangkut pautnya dengan hal ini?! kau bodoh sekali Murasakibara HAHAHA” tawanya
“Jangan tertawa seperti itu nanodayo!” kata midorima menasehati Aomine .
“Sedikit lagi aku harus pulang . ortuku sudah mengirimiku e-mail sedari tadi”
“Kalau begitu kita buat rencana saja nanodayo” kata Midorima memberitahu kami semua .
“Bagaimana kalau kita pertemukan Akashi dengan Rika hari ini sebelum hari pertunanganya . mungkin kalian butuh bicara untuk menyelesaikan masalah kalian nanodayo.” katanya
“Bagaimana caranya Midorima-kun? bukanya sulit untuk mempertemukan mereka disaat seperti ini” Sahut kuroko .
“Akan kuberitahu caranya ..” Katanya lalu kami berkumpul dan berbisik pelan membuat rencana itu .
.
.
.
Bagaimana kelanjutanya ?
Chapter 9.5 – Aku dan Dirimu –
Halo minna! hari ini update chapter 9.5 karena mau tamat hehe . /author suka banget bikin setengah-setengah/ ga bermaksud apa-apa kok hehe hanya kepengen kelarin yang belum terungkap T_T
Oke Lanjutkan baca minna! jangan bosen yayaya sama FF ini ..

“Sei?” Tanyaku yang menungguku diruang tamu . hari ini sepi sekali . nii-chan sedang mengantar Kiyoshi-senpai ke bandara dan memulai latihan basket . lalu Sei-chan datang untuk menemaniku . Apakah nii-chan benar-benar membolehkanku denganya? Memang hubunganku dan Sei direstui oleh semua pihak? Ah aku jadi ingat Otousan.. bilang aku menjauhi Sei.. Sudahlah , itu nanti saja dipikirkan ..
“Apa?” katanya yang masih bermain shogi .
“Kau yakin menemaniku disini? kau memang tidak ada latihan?” Tanyaku sambil membawakan kotak susu dan pocky .
“sudah ku katakan aku akan menemanimu .” katanya menghentikan kegiatanya dan membereskan papan shogi itu .
“Kau sudah selesai bermain Sei? lama sekali aku menunggumu menyelesaikan permainanmu” kataku agak kesal .
“Hee .. kau memang mau apa denganku?” Jawabnya menatapku dengan seringaian di wajahnya .
“Bu-bukan begitu! hanya saja kau menyebalkan sei mengabaikanku! aku sudah bercerita panjang lebar kau membalasnya hanya ‘ya’ ‘hn’ ‘oh begitu’ ” kataku mengikuti cara bicaranya di akhir .
“Kau selalu bercerita isi novel yang kau baca . itu membosankan .” katanya memegang novel yang baru saja aku beli kemarin . belum sempat membacanya karena aku membeli banyak saat liburan musim dingin .
“Aku hanya menjelaskan sei! supaya kau ingin membacanya .. kuroko-kun selalu mendengarkan ceritaku walaupun dia berekspresi datar masih menanggapiku ” kataku menggembungkan pipi dan melipat tangan didadaku .
“Dia memang maniak novel . apa kau menyukainya?” tanyanya agak sinis padaku .
“Apasih Sei! Kuroko-kun memang aku menyukainya sebagai teman sehobiku .” kataku membalas tatapanya .
“Kau tidak menyukaiku?” tanyanya padaku . pertanyaan konyol apasih yang dia lontarkan sedari tadi .
“Kau menyebalkan sei .” Kataku mendengus kesal .
“Kau membenciku tapi mencintaiku ? kau sangat aneh..” Katanya dengan seringaian di wajahnya dan mulai mengambil kotak susu yang kuminum tadi .
“S-Sei tu-tunggu itu punyaku. punyamu disana ” kataku menghentikannya tapi dia tetap meminum susu kotak yang kuminum tadi .
“Memang kenapa? sama saja” katanya meletakkan kotak susu itu kembali .
“Tuh kan kau menyebalkan sei . bicara padamu membuatku sebal padamu” kataku mengalihkan pandanganya dan mulai menggenggam remot dan memencet tombol power dan mencari acara tv yang bagus hari ini .
“Rika..” panggilnya padaku.. ada apa lagi sih ?
“Apa?” aku menengok padanya .
“Aku lapar . buatkanku sup tofu . cepatlah” katanya menatapku . aku mulai mengalihkan pandanganku darinya . hanya saja aku kesal denganya tadi . jadi aku malas menanggapinya .
“Hee.. kau berani membantahku?” katanya yang mulai mendekatiku . “Rika...” bisiknya di telingaku . aku langsung mengerjap kaget dan menengok ke arahnya dan sangat dekat dengan wajahnya .
“S-Sei?” kataku tergagap dan aku berusaha mendorongnya tapi dia menahanya.
Dia menahanku dan mendekatkan wajahnya padaku . tanganku masih bertahan didadanya dan jemari memegang erat pundaknya . dia mempererat pelukanya dan dia menempelkan dahinya padaku . kurasakan surainya bergesekan denganku dan menempelkan hidungnya padaku . deru napas ini iya hembuskan kurasakan hangat seluruh tubuhku . dia menutup matanya . dan reflek aku menutup mataku . dia makin mengeratkan pelukannya dan mendorongku pelan bersandar di sofa . entah dia tidak melakukan apa-apa selain yang tadi kujelaskan . hanya saja ini terlalu lama dalam posisi seperti ini?! aku mulai membuka mataku dan melihat matanya setengah sayu dan menatap padaku . aku mulai melihat senyumanya . lalu dia menghentikan itu semua . Sei-chan sepertinya kau menahan sesuatu ..
“Sebaiknya kita makan diluar saja hari ini” Katanya meninggalkanku dan mengambil jaket dan tasnya . dia menatapku yang masih di posisi yang sama melihatku yang masih terkejut dengan perlakuanya tadi .
“Kau dengar tidak?” tanyanya dengan seringaian .
“Ah gomen . kataku langsung bangkit dari dudukku dan menuju ke kamar mengambil tasku .”
.
.
.
Kami menuju maji burger . tadinya Sei tidak mau aku ajak kesana tapi aku memaksanya . habis aku tidak ingin ke restoran mahal . Hanya saja terlalu merepotkan . aku juga berjalan kaki dengannya . dia menyetujuinya . katanya untuk kali ini saja menuruti kemauanku .
“Sei kau mau pesan apa?” tanyaku padanya .
“Terserah padamu .” Katanya datar .
“Baiklah Sei! biar aku yang meneraktirmu!” kataku melihat-lihat menu makanan . aku memesan 2 burger , 1 coffee , 1 vanila milkshake , kentang goreng , dan terakhir 2 eskrim .
“Tidak perlu . biar aku saja .” katanya mengeluarkan kartu kreditnya dan membayarnya ke kasir .
“Ah Sei kau menyebalkan! kan aku yang mengajakmu kesini ” kataku kesal padanya dan meminum vanila milkshake .
“Habiskan aku tidak ingin kau mengeluh padaku” katanya menatapku tajam . dan ia hanya meminum coffee dan tidak menghabiskan burgernya ataupun menyentuh kentang goreng beserta eskrim .
“Sei habiskan eskrimu nanti meleleh loh” kataku mengingatkanya dan dia sepertinya mengabaikanku . tetap saja dia dengan meminum coffee dan sedari tadi sibuk dengan iphone-nya .
“Kau bungkus saja . aku tidak ingin memakanya” katanya membalas perkataanku . menyebalkan . kalau begitu dari awal saja bilang tidak ingin .
“baiklah sei” kataku menghela napas . aku tidak ingin berdebat denganya dengan mengatakan seperti itu .
“Sei kau banyak kerjaan ya? sebaiknya kau tidak usah menemaniku hari ini” kataku menatapnya yang masih menggunakan iphone-nya .
“Bukan kerjaan . aku belum bekerja . hanya saja ada sedikit masalah di kantor . ayah menyuruhku menyelesaikan ini .” katanya masih menatap layarnya
“Haa.. sama saja Sei intinya kau sibuk dan sedang ada pekerjaan bukan?” kataku membuat pertanyaan retorik .
“Kau mau ke streetball dekat sini?” tanyanya padaku dan sudah meletakkan gadgetnya di kantongnya itu .
“baiklah sei” kataku yang memegang bungkusan plastik ditanganku .
“Tunggu” katanya menatapku dan menyentuh bibirku dengan tanganya . “Ada sisa eskrim disini ” katanya menatapku dan keheningan yang menyelimuti kami berdua . Beberapa saat keheningan yang terjadi diantara kita dia menarik tanganku dalam genggamanya . Lalu berjalan berdampingan dengannya .
“Sei memangnya kau mau apa kesini?” kataku menatap bingung . jelas bingung kita tidak membawa bola basket juga bagaimana bisa kami disini .
“Aku hanya ingin disini .” katanya duduk di pinggir lapangan dan aku mengikutinya dan meletakkan makanan tadi .
“Sei kalo dibungkus ini siapa yang akan makan?” tanyaku yang menatap kenyang pada bungkusan plastik ini . aku ingin menghabiskanya tapi aku tidak bisa aku sudah tidak ingin memakanya lagi .
“Berikan padaku” katanya mengambil plastik yang kutatap sedari tadi . lalu dia mengambil eskrim yang sudah setengah meleleh . lalu dia memakan eskrim itu dan terlihat berantakan cara memakan eskrim . mungkin karena sudah hampir meleleh sedari tadi .

“Sei kau lucu sekali memakan eskrim belepotan banyak sekali di bibirmu . Hahaha” kataku tertawa lepas melihatnya dan dia menatapku heran .
“Kau menyebalkan . ” katanya menatapku tajam .
“Ba-baiklah haha sei tunggu sebentar” kataku membuka tas dan mengambil tissue .
aku mengelap bibirnya dengan tissue yang kuambil tadi . dia menatapku berbeda sepertinya dia agak terkejut . lalu memegang tanganku .
“Kenapa Sei?” tanyaku padanya .
“Tidak bukan apa-apa” katanya lalu melepas genggamanya . “Aku ingin menceritakan padamu sesuatu” katanya mulai menatapku .
“Baiklah , aku akan mendengarkanmu Sei,” kataku menyunggingkan senyuman padanya.
“Kau tahu Seina-chan adalah sepupuku . kau memang dekat denganya . kau tahu dia paling susah dekat dengan orang lain selain diriku . jika aku tidak mengenalkan dia pada tim basketku atau satsuki dia tidak akan mau berteman dengan lainnya . dia seperti itu karena sangat mempercayaiku dan selalu bersamaku . Saat itu aku tahu dia sempat kecewa padaku . dan aku juga pernah menyakitinya . tapi dia terlihat tidak seperti orang kecewa dihadapanku tapi aku tahu hatinya kecewa . hanya saja aku tidak ingin terlalu menyakitinya . Aku tahu semenjak dia di Rakuzan berusaha untuk berteman dengan orang lain selain diriku . Aku tahu dia begitu karena dia takut padaku walaupun begitu dia juga tau aku tidak akan pernah menyakitinya . saat dia mengenalmu aku rasa dia berubah menjadi lebih ceria . Sepertinya aku mulai penasaran dengan dirimu waktu itu . apa yang membuat Seina-chan berubah dari sosoknya seorang Ojousama menjadi periang seperti itu . kau tahu dia menjadi senang saat kau menyukaiku . karena baginya dia bisa dekat denganku kembali .” katanya menjelaskan padaku .
“Apa Seina-san menyukaimu Sei?” tanyaku padanya dan dia malah menatapku bingung .
“Pertanyaanmu aneh . apa kau pikir Seina-san menyukaiku? tentu saja tidak” katanya menatap tajam kearahku .
“Kenapa kau bercerita seperti itu padaku Sei?” tanyaku
“Karena kau harus kembali ke Rakuzan .” Katanya menatapku kembali .
“Tidak bisa Sei , kau tahu-”
“Aku tahu . ayahmu melarangmu bukan? melarangmu untuk berhubungan denganku . dan nee-chan-mu itu menyukaiku . ” katanya memotong perkataanku .
“Kau tahu itu tapi mengapa kau menyuruhku kembali?” kataku agak bingung .
“Memangnya salah aku menyuruhmu begitu?” katanya menatapku dengan tatapan itu lagi .
“Kau tidak memikirkan resikonya sei?” kataku bingung . sebenernya apa yang dia rencanakan .
“Tidak ” katanya singkat .
“SEI!!” kataku mulai kesal padanya .
“Kau ini selalu memikirkan orang lain .” katanya mengusap suraiku .
“Aku rasa aku sudah melakukan hal egois ...” kataku terdiam.
“Kau memang aneh” kata Akashi menatapku dengan tatapan aneh . lalu ia bangkit dari duduknya dan menarik tanganku untuk bangun .
.
.
.
Lalu kami pulang bersama . dan sesampainya di depan pintu aku melihat nii-chan sudah pulang sepertinya dia kelelahan . dan Sei berpamitan pulang padaku dan nii-chan .
“Aku pikir kau harus memutuskan sesuatu . Aku punya dua pilihan untukmu . mungkin ini berat menurutmu tapi kau harus putuskan secepatnya sebelum kau menyesalinya .” kata Akashi mengatakan padaku .
“Apa?” tanyaku sepertinya kau senang sekali membuatku bingung Sei..
“Pilih diriku atau nee-chanmu itu .” katanya singkat menatapku . “Pikirkanlah . Jika kau pilih diriku kita akan bersama jika tidak kita akhiri sampai sini .” katanya menatapku kembali .
“Sei? apa maksudmu? bukankah kau ingin menjadikanku milikmu seutuhnya?” kataku tambah bingung dan kecewa dengan kata-katanya .
“Bukan aku yang mengingkari janjiku tapi dirimu . aku rasa kau akan melakukan itu jadi aku hanya memberitahumu” katanya
“Maaf sei.. a-aku..” kataku terdiam . otakku terus berpikir mana yang harus aku ambil ..
“Kau tak perlu menjawabnya . aku sudah tahu jawabanmu .” katanya pergi meninggalkanku .
“Sei..” gumamku pelan . aku hanya menunduk melihat kepergianya . ya , dia sudah tahu jawabanku saat ini . apa yang kurasakan dan kupikirkan .. hanya saja aku tidak ingin meninggalkanya secepat ini... apa ini akhir antara aku dan dirimu Sei?
.
.
.
“Rika-chan ada apa? Akashi sudah pulang ya” kata nii-chan duduk diruang tamu sedang menonton tv .
“Ah iya nii-chan . ” kataku agak melamun tadi tapi untung aku masih mendengarnya .
“Kau kenapa? ada masalah dengan Akashi?” kata nii-chan menatapku penuh tanya .
“Bukan apa-apa nii-chan . aku ke kamar duluan ya nii-chan” kataku sambil menuju ke kamar .
Tak lama kemudian otousan menelponku ...
“Rika-chan sudah memutuskan untuk menjauhi Akashi bukan? kali ini ayah akan membawamu pulang kembali . kau boleh bersekolah di Rakuzan kembali . dan aku akan menjodohkan nee-chanmu dengan Akashi . Kemarin kami bertemu dengan Ayahnya Akashi dan menyetujui hubungan itu . Kau tahu keluarga kami dan Akashi itu dekat . dan kau tahu Ayahnya adalah sahabatku semasa SMA jadi aku mengenalnya . ” suaranya melalui telepon .
“Begitu ya , tidak usah ayah biarkan aku satu sekolah dengan nii-chan..” kataku lemah . dan tak terasa air mata ini mengalir .
“Kau sedang sakit? mengapa suaramu lemah seperti itu?”
“Tidak usah khawatir padaku. aku baik-baik saja hanya sedikit lelah” kataku melanjutkan dan tak bisa lagi kutahan tangis ini ..
“Rika-chan?” katanya dari telpon mendengar isakan tangisku . lalu aku menutup telpon itu karena tak kuasa tahan tangis .
“Rika-chan?” kali ini suara nii-chan yang mengetok pintu kamarku . aku tidak menjawabnya sama sekali karna aku tidak bisa mengeluarkan suara isakan tangis ditengah berbicara .
“Aku masuk ya ” katanya membuka pintu dan melihatku menunduk duduk di pinggiran tempat tidur .
“Ada apa? ” katanya melihatku sangat khawatir dan dia duduk disampingku .
“Rika?” tanyanya padaku aku hanya tidak menjawab apapun . lalu dia mengusap suraiku dan menidurkan kepalaku di pundaknya . “Tadi ayahmu bilang apa padamu? kudengar kau mendapat telpon tadi keliatanya dari ayahmu . maafkan aku mengupingmu hanya saja aku khawatir padamu sedari tadi .” katanya mulai memeluk diriku .
“Hiks go-go-mene sai..” kataku terbata dengan isakan tangis .
“Ceritakan padaku Rika , tenangkanlah hatimu..” katanya mengusap usap punggungku. dan aku hanya mengangguk dan berusaha mengusap air mataku ini dan aku mulai terdiam lalu menarik napas dalam-dalam .
“Ayah bilang aku bisa kembali kerumah sekarang . dan bersekolah di Rakuzan kembali . Tapi nee-chan akan bertunangan dengan Sei. .” kataku lemah .
“Tenanglah , aku akan bicara dengan Ayahmu dan juga Akashi .” katanya terlihat bawaanya yang tenang tapi aku melihat dia seperti menutupi kekesalanya .
“J-jangan nii-chan . sudahlah tidak apa-apa mungkin aku harus menerima ini semuanya .” kataku mulai menahan tanganya untuk pergi .
“Baiklah . kau tidurlah aku akan temani disini sampai kau tertidur ” katanya mengusap suraiku dan aku menurutinya . dia masih duduk dipinggir kasur dan mengusap suraiku . perlakuanya yang lembut membuatku terbuai dan tak lama aku tertidur .
.
.
.
Aku merasa ada yang menyentuh suraiku dan mengecup keningku . kupaksakan mata ini untuk melihat siapa yang melakukanya . kurasa ini sudah tengah malam . dan saat kubuka mata ini kulihat sosok laki-laki bersurai merah duduk disamping tempat tidurku . dan dia menatapku dan terus mengusap suraiku . aku kembali menangis . kurasa aku sedang bermimpi, mana mungkin tengah malam seperti ini dia datang padaku . aku hanya bisa menangis . menangisi kenyataan cintaku ini ..
kurasa inilah perasaanku, jika aku harus mengakhirinya semoga akhirnya indah ..
Apa benar kita tidak bisa bersatu disaat seperti ini? Entahlah aku hanya berharap keajaiban akan datang ..
.
.
.
Keesokanya aku bersekolah seperti biasanya . Tapi saat pulang sekolah Ayah datang kerumah nii-chan dan ingin menemuiku .
“Rika-chan , kemarin kau ada apa? kau menangis?” tanyanya padaku
“Ah gomen kemarin kakiku kram sekali jadi rasanya ingin menangis ayah” kataku memaksakan senyuman palsu ini .
“Begitu . baiklah kau pulang sekarang . aku sudah membereskan barang-barangmu dan kau bisa pulang hari ini . itu saja ayah sedang banyak kerjaan dikantor waktu istirahat hampir selesai” katanya lalu meninggalkanku .
Aku hanya terdiam . lalu aku memutuskan untuk keluar rumah . aku ingin menenangkan diri . Tapi Ryouta-kun ingin bertemu denganku . baiklah mungkin bisa menenangkan diriku hanyalah dia seorang .
“Rika-chan!! Aku kangen padamu –ssu!!” katanya memelukku dengan pelukan mautnya .
“Ah R-Ryouta-kun- se-se-sak” kataku yang terjerat dalam pelukanya .
“Ah gomen hehe . Aku akan menghiburmu –ssu!! Aku akan mengajakmu ke festival dekat kampus To-oh ! kau mau ikut –ssu? disana ada bazar makanan loh!! aku melihat ada makanan yang tidak pernah kutemui dijepang –ssu!!” katanya menggeret tanganku dan kami menaiki kereta bersama .
“Rika-chan.. Gomen eto..”katanya sepertinya ada yang ingin dia utarakan padaku .
“Ada apa Ryouta-kun?” tanyaku dan menatapnya
“Aku sudah tahu Akashi akan bertunangan dengan saudara kembarmu bukan? gomen aku tidak bermaksud mengingatkanmu tentang itu .. apa kau rela Akashi dengannya –ssu?” katanya menatapku ragu-ragu .
“Maaf Ryouta-kun . bisakah kau tidak membicarakan itu?” kataku tidak menjawab pertanyaanya . sungguh saat ini aku tidak ingin memikirkan hal itu “Aku hanya ingin kita berdua saja Ryouta-kun” kataku melanjutkan kata-kataku . aku rasa jika aku bersamanya kegembiraan akan muncul jadi aku ingin bersamanya agar aku sanggup nanti saat pertunanganya .
“Kau ingin berdua denganku –ssu?! Aku juga –ssu!! Aku sangat mencintaimu Rika-chan..” katanya sambil memegang tanganku dan mencium tanganku . dan sontak seisi penumpang kereta memandang kaget apa yang telah kami perbuat .
“A-a-apa bi-bicara apa kau Ryouta-kun!” kataku langsung melepaskan tanganku padanya dan sepertinya aku salah . terlihat wajahnya kecewa padaku .
“Gomen Ryouta-kun.. aku rasa perasaanku masih sama dengan Akashi-kun” kataku melemah dan kulihat dia tersenyum padaku .
“Baiklah aku akan menggantikan posisi hatimu darinya ” katanya menggenggam tanganku dengan erat lalu kami turun dari kereta bersama .
“Waaah rame –ssu!!” Katanya dengan riang dan mengajakku ke suatu kedai makanan . aku tidak pernah melihat makanan ini di jepang .
“Ini apa Ryouta-kun?” tanyaku kebingungan dengan makanan berisi sayuran kecambah , kacang panjang dan beserta nasi padat(?) dengan bumbu rasa kacang dan terdapat kerupuk diatasnya . pertama kalinya aku memakan ini . tapi kulihat banyak juga makanan yang asing bagiku .
“Ini namanya pecel –ssu! ini dari indonesia loh.. disini mahasiswa indonesia semua yang berjualan makanan ini –ssu! setiap tahunya ada festivalnya jadi aku suka kesini . ” katanya dengan nada riang dan memakan makanan itu dengan lahap . sepertinya enak aku akan mencobanya .
“oishi..” kataku yang memakan sedikit
“Enak bukan? ne ne?? “ katanya masih melahap makanan itu .
“Disana ada siomay –ssu! jarang sekali bukan ada di jepang kau mau tidak?” katanya . baru saja aku merasa kenyang memakan pecel disuruh memakan siomay . tapi sepertinya enak aku ingin mencobanya .
Kami sedari tadi berkeliling saja dan makan . disitu aku melihat makanan yang beda aku berniat ingin membungkusnya untuk dibawa pulang karena terlalu kenyang . disitu aku membeli ayam goreng dengan sambal khas indonesia dan tak luput dengan lalapan mereka menyebutnya yang berisi timun , kembang kol dan selada air . Ryouta-kun dan aku makan berdua tadi tapi setelah kucoba rasanya enak aku ingin membungkusnya untuk dirumah . sungguh menyenangkan festival di kampus To-oh ini . beda dari yang lainnya , kurasa akan mengajak nii-chan untuk datang tahun depan kesini.
“Rika-chan bagaimana seru bukan?!” katanya menatapku dan menggenggam tanganku .
“Seru!! Arigatou Ryouta-kun!” kataku tersenyum padanya . lalu dia tersenyum manis dan terlihat tulus sekali kepadaku .
“Kau ingin langsung pulang Rika-chan?” tanyanya padaku .
“Ah tidak aku ingin ke supermarket dulu . jyaa! Ryouta-kun matta ashita!!” kataku melambaikan tangan padanya .
“Jyaa! ” katanya melambaikan tangan dan kami berpisah sekarang . lalu tak lama aku bertemu dengan si hentai . sepertinya jadwal terbit Majalah dewasa dan komik itu berbarengan bukan mengapa aku bertemunya setiap kali ke minimarket . menyebalkan .
“Hoi! sudah lama tidak berjumpa ” katanya yang menyapaku dia sedang memilih majalah dewasa itu .
“Kau menakutkan sekali Aomine-kun suka membeli majalah itu” kataku bergidik ngeri tidak sengaja melihat isinya .
“Oi! kau jangan melihat isinya! nanti aku dimarahi Akashi” katanya merebut majalah itu dan menutupnya . “Kau masih di bawah umur tidak boleh melihat majalah ini” Katanya menasehatiku . baka bukankah umur kita sama? berati dia seharusnya tidak melihatnya bukan .
“Memangnya umurmu berapa Aomine-kun!” kataku agak kesal terhadapnya .
“Memangnya penting Haa? kau ini masih bocah lihat saja kau pendek . tinggimu hanya segitu” katanya mengejekku? haa? apa dia bilang ‘pendek?’ kurang hitam itu Aomine <----- rika diplesetin nih kata-katanya .
“Bukan berati kau boleh membaca majalah itu Aomine-kun ” kataku menasehatinya “aku tidak peduli kau tinggi ataupun hitam kulitmu tetap saja umurmu masih dibawah untuk membaca majalah seperti itu” kataku dengan mengacung-acungkan tangan padanya menasehati layaknya guru di sekolah .
“Kau ini seperti ibuku saja . dan kau jangan bilang seperti itu! kau tahu kulit hitam seperti ini banyak wanita yang menginginkan diriku!” sahutnya agak kesal .
“Siapa? buktinya kau masih menjomblo” kataku menyahut perkatanya .
“Oi! hentikan teme! kau ini menyebalkan sekali!” katanya mulai kesal kusinggung jomblo .
“Haa.. baiklah aku keluar dari sini aku juga sebal padamu Ahomine!” kataku langsung menuju kasir dan dia mengikutiku dari belakang .

“Kau kalau sedang galau menyebalkan Rika! ” katanya mendengus kesal padaku saat kami bersama memakan eskrim loli yang dia beli tadi .
“Maksudmu? ” kataku tidak mengerti maksudnya .
“Aku tahu Akashi akan bertunangan dengan saudara kembarmu bukan? lalu kau menerimanya begitu saja? ” tanyanya beruntun .
“Hentikan Ahomine!” kataku menaruh es loli itu kedalam bajunya .
“Oi! kau seperti tetsu saja! lengket tau Oi! kau dengar tidak?!” kataku berjalan meninggalkanya .
Setelah berjalan sampai turun jembatan kami bertemu dengan Midorima-san yang sedang membawa lucky item teddy bear di tanganya .

“Kalian terlihat akrab nanodayo .” kata seseorang bersurai hijau dengan kacamata .
“Ah Midorima-san sudah lama tidak berjumpa.” kataku menghampirinya .
“Midorima? sedang apa kau disini?!” tanya Aomine menatapnya bingung .
“Tentu saja aku ingin pulang nanodayo! pertanyaanmu baka Ahomine” katanya sambil membenarkan kacamata .
“Oi teme! Aku hanya basa basi saja!” Kata Aomine kesal dengan Midorima .
“Tapi basa basimu sungguh baka Ahomine” kataku menyahut perkataanya .
“Oi! diamlah! kalian seperti duo tsundere!” katanya melihatku dan Midorima sambil menunjuk-nunjuk ke arah kami berdua .
“Are? Mine-chin , Mido-chin dan Rika-chin sedang apa disini?” tanya rambut bersurai ungu dengan membawa kantong belanjaanya yang berisi banyak sekali cemilan yang menyumbul dari kantong plastik .
“Seperti biasa kau membeli banyak makanan nanodayo .” Kata Midorima menatap kearahnya .
“Cih , aku malas sekali disini . Ayo kita pergi!” katanya  sambil menggeret tanganku .
“Aomine! tu-tunggu! mau kemana kita?!” katanya masih memegang tanganku .
“Mine-chin sepertinya suka dengan Rika-chin . bukanya Rika-chin akan bertunangan dengan Aka-chin?” katanya sambil mengunyah maibounya .
“Baka! bukan Rika yang akan bertunangan dengan Akashi . Tapi saudara kembarnya Rita .” kata Midorima menyahut perkataan Murasakibara  .
“Tapi dia mirip dengan Rika-chin .” katanya dengan tampang malas .
“Tentu saja mirip! mereka kan kembar!” kata Midorima mulai kesal berbicara dengan si surai ungu ini .
“sudah lama tidak berjumpa Midorima-kun , Murasakibara-kun” kata seorang yang bersurai baby blue .
“Kuroko?! sejak kapan kau disitu?” kata Midorima terkejut melihatnya .
“Kuro-chin selalu datang seperti hantu” kata Murasakibara mulai membuka kripik kentangnya .
“Sebaiknya kita menyusul Aomine-kun yang bersama Izuki-san” kata kuroko mulai menghilang lagi .
“Oi kuroko tu-tunggu!” katanya lalu menyeret tangan murasakibara untuk mengikuti mereka .
“Are Mido-chin apa aku harus ikut juga” katanya masih ditarik tanganya oleh midorima .
“Diamlah! Ikut saja”katanya agak kesal lalu mengikuti .
.
.
.
“Aomine-kun buat apa kita ke Maji burger ” kataku bingung .
“Aku lapar . memangnya salah aku kesini haa?” katanya lalu kami masuk kedalam . karena aku kenyang sekali aku hanya memesan milkshake .
“Kau tidak memesan yang lain? kau ini seperti tetsu saja” katanya menatapku .
“Aku sudah kenyang tadi siang aku banyak makan saat festival di To-oh” kataku
“Oh kau galau karena Akashi jadi banyak makanmu? HAHAHA” Tawanya .
“Diamlah! Ahomine!” kataku menatap kesal padanya . ini tidak ada hubunganya dengan Akashi .
“Boleh kami bergabung ke meja kalian nanodayo” katanya seseorang yang tak asing membawa nampan berisi makanan .
“Midorima? Kuroko? Murasakibara? OI! kalian mengikuti kami ya!” kata Ahomine terkejut kehadiran mereka .
“Mido-chin yang membawaku kesini mine-chin .” katanya membawa banyak makanan di nampanya .
“Kuroko yang mengatakan untuk mengikuti kalian nanodayo” kata Midorima membetulkan kacamatanya .
“Sepertinya aku yang menanggung semua ini” Kata kuroko pundung di pojokan .
Lalu kami duduk bersama . aku duduk disamping kuroko . dan midorima , Murasakibara , Aomine duduk bersama .
“Sepertinya kuroko dan rika mirip sekali cara mereka membeli sesuatu nanodayo”  kata Midorima melihat ke arah kami .
“Apa? Vanila milkshake?” kataku menatap mereka dengan penuh kebingungan .
“ seseorang yang mirip Rika-chin akan bertunangan dengan Aka-chin kan?” katanya sambil memakan burger di nampanya . Si surai ungu ini nggak tahu kalau topik yang dibicarakan ini akan menjadi panas .
“Itu saudara kembarku Murasakibara-kun” kataku singkat dan menghisap vanila milkshake kembali .
“Oi! kau tidak adil kenapa kau menjawab pertanyaan Murasakibara ! giliranku kau malah marah padaku!” kata Aomine mendengus kesal .
“Memangnya salah aku menjawab? sudahlah aku ingin pulang .” kataku sudah berdiri dari bangku .
“Tunggu!” Kata mereka semua minus Murasakibara-kun .
“Apa Lagi? ” kataku melipat tanganku di dada dan menatap mereka .
“Rika-chan!! Aku dikirimi e-mail oleh Midorima-kun –ssu!! katanya kau ada disini aku jadi datang!!” katanya mulai menghampiriku dan memelukku!!

“Le-lepaskan Ryouta-kun!” kataku sudah sesak dengan perlakuanya .
“Kita sedang rapat ya-ssu!!? mengapa kita berkumpul disini semua?” Tanya Ryouta-kun polos sekali . aku jadi mulai curiga pada mereka .
“Apa sebenarnya ini? kalian mencurigakan” kataku memandang mereka dengan tatapan serius .
“Ini murni tidak kesengajaan nanodayo! Kise sedari tadi mengirimiku e-mail nanodayo” katanya sambil membetulkan kacamata . “Dia ingin bertemu denganku tapi aku bilang sedang berkumpul dengan kalian nanodayo jadi dia datang .” katanya menjelaskan padaku .
“Souka” kataku tidak kembali curiga .
“Ada yang ingin kusampaikan padamu nanodayo” kata midorima mulai pembicaraanya . “Akashi mengatakan padaku kalau dia akan bertunangan besok . malam ini kedua keluarga sedang mempersiapkan acaranya . ” katanya sambil membetulkan kacamatanya . “Aku tidak mengerti hubungan kalian . mengapa Akashi tidak menolak pertunangan itu nanodayo” katanya menatapku .
“Apa aku harus menjawabnya Midorima-san?” kataku menatapnya saat dia menatapku seperti itu .
“Tentu saja Rika-chan! aku penasaran-ssu!!” kata Ryouta ikut-ikutan .
“Aku juga tidak mengerti . kupikir dia akan menolaknya . dan dia bilang semua keputusan ada ditanganku . masa aku yang menentang perjodohan mereka . seharusnya dia bukan yang menentang jika tidak ingin dijodohkan?” Kataku mulai curhat ke mereka .
“Kalau begitu kita gagalkan saja pertunangan Akashi-kun .” kata Kuroko dengan ekspresi datarnya .
“Itu terlalu berbahaya nanodayo! kita tidak boleh seenaknya menggagalkan pertunangan orang!” kata midorima menasehati kuroko .
“Mido-chin selalu bersikap baik seperti itu mirip dengan ibuku .” katanya sambil memakan maibou .
“AKU SAMA SEKALI TIDAK MIRIP IBUMU NANODAYO!” katanya menatap Murasakibara kesal .
“Tapi ibuku bilang seperti itu Mido-chin” katanya sambil makan lagi .
“Memangnya ibumu ada sangkut pautnya dengan hal ini?! kau bodoh sekali Murasakibara HAHAHA” tawanya
“Jangan tertawa seperti itu nanodayo!” kata midorima menasehati Aomine .
“Sedikit lagi aku harus pulang . ortuku sudah mengirimiku e-mail sedari tadi”
“Kalau begitu kita buat rencana saja nanodayo” kata Midorima memberitahu kami semua .
“Bagaimana kalau kita pertemukan Akashi dengan Rika hari ini sebelum hari pertunanganya . mungkin kalian butuh bicara untuk menyelesaikan masalah kalian nanodayo.” katanya
“Bagaimana caranya Midorima-kun? bukanya sulit untuk mempertemukan mereka disaat seperti ini” Sahut kuroko .
“Akan kuberitahu caranya ..” Katanya lalu kami berkumpul dan berbisik pelan membuat rencana itu .
.
.
.
Bagaimana kelanjutanya ?
TBC
.
.
.
Author’s note : Gomeen kudasaaii endingnya bikin kepo :v bingung jugasih mau gimana tapi setelah FF ini tamat Author mau bikin lagi :v . kalo nanti gasibuk ye gan huahaha . maklum sedikit lagi mau kuliah belom nanti kalo kerja hehe /curhat lu thor?/ jyaa matta ashita!!

klik disini untuk chapter selanjutnya gan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar