Lalu aku pergi ke asrama , tidak mengikutinya . aku
mulai berjalan dengan kepala menunduk , perasaan kecewa meliputi diriku yang
terlalu berharap lebih pada seseorang . saat aku sampai akupun mulai membuka
pintu kamarku dan mulai ke kamar mandi untuk mandi dan mencuci bajuku yang
kotor tadi . karena nggak ada mama aku harus mencucinya tiap hari agar tidak
menumpuk . selesai mandi aku melakukan aktivitas seperti biasanya . sampai
malam pun tiba . aku tidak bisa memejamkan mataku malam ini . seakan ada yang
memaksaku untuk tetap terjaga . aku tidak bisa mengalihkan pikiranku dari
kopral itu . seandainya saja dia juga mempunyai perasaan yang sama , seperti
apa ya jadinya? Ah sudahlah malam ini aku keluar saja walaupun musim dingin
tiba aku sangat menyukainya . diluar sangat indah yang membuatku terjaga malam
ini .
Tak lama kemudian aku
terpikir untuk pergi ke castle itu lagi malam ini . akhirnya aku memutuskan
untuk kesana tanpa pikir panjang padahal sudah sekali aku hampir mati gara-gara
serigala putih . tapi aku sangat penasaran dengan istana tersebut . aku tidak
ingin melewatkannya lagi walaupun sedetik .walaupun aku sendiri sudah jatuh
cinta kepada kopral yang baru ketemui beberapa hari ini . inikah rasanya cinta
pada pandangan pertama? Tapi aku merasakanya ini bukan pertama kalinya aku
bertemu dengan dia .
Sekarang aku sudah memulai perjalananku menuju
castle . aku baru mengetahui rute baru agar aku tidak harus melewati hutan .
dengan google map pelacak android aku bisa menemukan dimana rute terdekat dan
teraman yang bisa dilewati .
Setelah sampai aku mulai mengetuk pintu istana yang
besar itu . tanganku sangat dingin , payung transparanku mulai terlihat
tumpukan putih diatasnya . aku mulai melihat pergerakan pintu mulai dibuka .
yang membuka pintu tersebut ialah Levi Rivaille . sepertinya ia tampak sendirian
jadi dialah yang membuka pintunya . saat aku melihatnya , aku lupa dengan rasa
kesal , sedih , kecewa tadi siang . dia terlihat berbeda malam ini . tapi aku
harus berjaga-jaga agar cinta tidak membawaku pada harapan tak sampai .
“Ada apa?” kata rivaille datar
“aku kesini untuk menemuimu .” kataku dengan
memegang kedua tanganku diatas dagu menggigil kedinginan .
“Untuk apa?” tatapanya mulai melihat kearahku .
“Aku ingin ... ” kataku mulai terdiam tidak
melanjutkan kata-kata .
“Baiklah . silahkan masuk” katanya seperti tidak
ingin mendengar alasan kedatanganku .
Aku mulai memasuki ruangan indah tersebut . aku
berjalan disamping kopral rivaille . lalu kami memasuki ruangan utama .
terlihat sangat luas dan megah sekali .banyak sekali lukisan yang terpapang didinding
dan wallpaper yang terlihat cantik sekali untuk istana ini . aku sangat
menyukai tempat ini , suatu saat aku akan membuat rumah seperti istana jika aku
sudah mempunyai cukup uang untuk membangunnya .
“silahkan duduk” kata rivaille datar .
“Terimakasih ” kataku dengan senyuman kearahnya dan
mulai melihat sekelilingku . tempat duduk ini nyaman sekali serasa ini ada di
istana . bodohnya aku memang ini di istana mengapa aku berpikir aneh-aneh .
sepertinya jika hanya dua orang saja terlihat sangat sepi ruangan yang bagus
ini .
“kau mau minum apa?” kata rivaille mulai menanyakan
layaknya seorang tuan rumah menyambut tamunya . sungguh tidak cocok untuknya .
seperti orang merasa terganggu kedatangan tamu dan menganggapnya tidak penting
. ya itu seperti pengelihatanku tentangnya saat ini . mungkin aku belum
mengenalnya jauh , tapi menurutku dia memang seperti itu sikapnya .
“Coffea milk” kataku dengan lembut dan senyuman
melingkar dibibirku . aku tidak peduli dengan sikapnya yang datar tapi
setidaknya aku bersikap lebih baik daripada dia . jadi aku tidak perlu khawatir
akan diabaikan dengannya .
“Baiklah” katanya
langsung balik badan dan menuju ruangan lainnya. Sepertinya ruangan dapur ada
disebelah pintu kanan ujung sana . sepertinya akan bosan jika hanya menunggu
secangkir coffea milk sendirian disini . walaupun disini nyaman , tapi kesepian
menyelimutiku . entah mengapa , aku tidak ingin ditinggalnya pergi begitu saja
. baiklah aku coba saja menyusulnya .
Aku mencoba untuk mencari-cari dimana dapurnya . sepertinya
aku salah masuk ruangan . ini dimana ya? Tempatnya sangat berdebu sekali dan
gelap , tiada penerangan lampu disini dan sangat lembab . aku melihat
disekelilingku barang-barang usang terbuat dari kayu dan tumpukan buku yang
terlihat tampak tua dan lembaran buku tersebut sepertinya sudah menguning . aku
agak kesulitan melihat benda-benda didalam ruangan gelap ini tapi jendelanya
terbuka lebar dan terdapat cahaya bulan sepertinya badai salju sudah berakhir
sehingga saat ini aku dapat melihat bulan yang bersinar terang yang sedikit
menerangi ruangan ini . aku penasaran mengapa jendela ini terbuka ? padahal
ruangan ini sepertinya tidak akan ada orang yang akan masuk walaupun hanya
sekedar membuka jendela . lagi pula ini musim dingin mana mungkin ada orang
yang mau kedinginan dan membuat ruanganya dipenuhi titik-titik putih salju yang
mencair dan membuatnya menjadi lembab . daripada berpikir banyak lebih baik aku
menutupnya agar tidak ada lagi salju yang masuk .
“sedang apa kau?” kata rivaille berdiri di depan
pintu dengan menggunakan masker .
“aku sedang menutup jendela” kataku sambil menutup
jendela tersebut .
“Jangan kau keruangan ini lagi!” katanya dengan nada
kesal .
“kenapa? ” kataku mulai merasa bersalah . mungkin
saja tempat ini adalah tempat rahasia yang tak ingin diketahui siapapun .
jangan-jangan .. ah sudahlah belum tentu itu benar .
“Aku tidak suka dengan hal-hal yang kotor . jadi
bergegaslah pergi dan sekarang kau mandi ! nggak mungkin akan dibersihkan
ruangan ini karna ini tempat penyimpanan barang-barang yang tidak terpakai .
kalau jendelanya memang aku yang membukanya tadi siang agar ada yang mau
membersihkan tempat yang kotor ini .”
“dengan membiarkanya lembab? Mengapa tidak kau saja
yang membersihkanya kopral rivaille” kataku mulai berjalan keluar ruangan
tersebut .
“Aku tidak ingin repot-repot membersihkan ruangan
jelek ini” katanya dengan nada kesal dan jijik melihat ruangan tersebut .
“baiklah kopral biar aku saja yang bersihkan ruangan
ini” kataku dengan santainya . duh aku terlalu serius membicarakan soal ruangan
ini .
“terserah kau sajalah
.” katanya mulai mengabaikanku . dan ia menyerahkan handuk dan baju ganti
untukku dan menunjukkanku ruangan kamar mandi di castle ini .
Selesai aku mandi , aku keruang tamu utama dan aku
melihatnya ia ada disana duduk dengan secangkir kopi hitamnya dengan teko yang
kemungkinan besar berisi kopi hitamnya itu . dan terlihat juga secangkir kopi
yang berwarna coklat keputihan diatasnya , ya itu milikku yang dia buatkan tadi
di dapur . lalu aku mulai duduk dan menikmati secangkir kopi susu . tidak
terasa saat aku melihat jam sudah pukul 1.00 malam . sungguh , tak ada tamu
yang akan datang pada jam tidur seperti ini . apa dia menganggapku aneh karena
datang kesini tengah malam dan aku meminum kopi bersamanya saat ini? Ah
sudahlah lebih baik aku habiskan kopiku dan berpamitan pulang .
“Baiklah aku pulang dulu ya sudah larut malam ”
kataku mulai memecahkan keheningan malam ini .
“Sebaiknya kau menginap saja ” katanya dengan datar
“tidak aku ..” kataku mulai menunduk dan tidak
melanjutkan kata-kata
“Kenapa?” katanya mulai menatapku
“Aku sebenernya takut tidur sendirian di Istana
sebesar ini . ” kataku dengan melihat sekeliling bangunan ini .
“Jadi kau mau tidur denganku?” tanyanya dengan datar
dan aku mengalihkan pandanganku ke matanya .
“T-Tapi .. A-aku ..” kataku mulai tergagap saat ia
berkata seperti itu . membuatku tak bisa menjawab pertanyaan yang ia lontarkan
padaku . semudah itu dia mengatakan hal yang mengerikan seperti itu .
“aku tidak mengerti apa maumu . apa karna aku
mengatakan hal yang seharusnya kau tidak menginginkan hal itu bukan?” katanya
sambil meminum kopi hitam itu lagi .
“aku hanya terkejut saja saat kau mengatakan itu ”
kataku mulai lemah .
“Sebaiknya kau tidur saja dikamar adikku .”
“memang kau punya adik? Dan disini ada keluarga
besar?”
“tentu saja . mereka sedang pergi keluar kota untuk
mempersiapkan pesta pernikahan .”
“Pernikahan siapa?” kataku mulai penasaran .
“Pernikahan Kakakku dengan seorang Princess bernama
Issabella .” katanya sambil mengisi cangkirnya dengan kopi lagi .
“Jadi kau punya kakak? Dan berarti kakakmu itu
seorang Pangeran?”
“Iya dia seorang Pangeran yang akan meneruskan Tahta
kerajaan ini .”
“tapi mengapa kau jadi kopral? Bukankah menyenangkan
jika kau menjadi adik pangeran sebagaimana mestinya .”
“Aku hanya ingin menjadi diri sendiri .”
“Apa kau akan menikah juga?”
“aku belum mempunyai pasangan”
“heh? Kapan kau akan menikah”
“umurku masih 19 tahun”
“kakakmu?”
“25 tahun”
“akankah aku diundang ke pesta pernikahan kakakmu?
Aku ingin melihat seorang pangeran dan putri menikah .”
“mungkin”
“hee kenapa jawabanya mungkin . aku sangat ingin
datang .” kataku agak kecewa dengan jawabanya .
“Sudah bicaranya?” katanya seperti ingin menghindari
pembicaraan ini . tapi jelas ini buat aku berpikir dia tidak senang aku
mengatakan hal itu .
“apa kau suka dengan perempuan lain? jadi kau tidak
mengajakku ke pesta kakakmu ” kataku dengan bodohnya mengatakan hal yang nggak penting
untuk dikatakan . dengan kata lain menyinggung seseorang yang jomblo .
“Aku pernah suka perempuan lain tapi perempuan itu
sudah dijodohkan ...”
“oleh siapa?” kataku penasaran
“kakakku sendiri ”
“kok bisa?”
“Sekian lamanya aku mencintainya , sejak kecil kami
saling mencintai dan membuat janji untuk menikah . ”
“Wow great ! bagaimana dengan kakakmu? Apa mencintai
gadismu itu?”
“kakakku tidak mencintainya tapi mencintai sepupu
perempuanya . seharusnya memang dia bersamanya . bukan bersama issabella . ”
“siapa perempuan itu?”
“dia adalah gadis dari ayah bukan keturunan kerajaan
, melainkan menikah dengan orang Asia , tepatnya di Indonesia . ibunya
keturunan kerajaan seberang , mempunyai rambut hitam legam indah . dan semenjak
itu kerajaannya dipimpin oleh adiknya karena mereka diusir gara-gara tahta
kerajaan mereka . waktu masih aku kecil aku pernah bermain dengannya , walaupun
aku tak pernah tertarik padanya . yang sangat mencintainya adalah kakakku . ”
“jadi dia sekarang di indonesia ya . aku juga pernah
tinggal disini waktu aku masih kecil . mamaku asli orang sini . ya ayahku juga
orang indonesia . hampir sama ya riwayat hidup gadis itu denganku . ibuku
memang mempunyai rambut hitam legam . tapi sayangnya perbedaanya kami ke
Indonesia karena sudah tidak ada keluarga disini . kakek nenekku sudah
meninggal dan saudara-saudaraku juga katanya sudah tiada karna kecelakaan .”
kataku menjelaskan padanya tentang diriku .
“ nama aslimu siapa?” kata rivaille mulai bertanya
“Aku pun tidak tahu nama asliku yang sebenarnya ,
karena aku pernah melihat buku ceritaku yang usang dan sudah lama . dan disitu
tertulis ‘Arrendelle Rachel Santosa’ tapi nama dari aku duduk bangku sekolah
‘Petra P . Santosa’ ”
“Rachel?” dia terkejut dan langsung berdiri . lalu
dia mulai mendekat dan wajahnya jaraknya sangat dekat . lalu dia memegang bahu
dan memeriksa leherku yang terdapat kalung cincin yang sering kupakai dari
kecil .
“Panggil saja aku Petra, kata ayahku itu bukanlah
namaku . katanya itu nama yang gak seharusnya ada .”
“maksudmu Rachel sudah meninggal?! Dan kalung ini
dari mana kau dapatkan!!!” katanya dengan nada panik penuh penyesalan dan
kecewa .
“Kalung ini memang dari kecil aku memakainya .
mamaku bilang ini tanda kasih sayang dari seseorang , jadi aku harus tetap
memakainya sampai aku bisa bertemu denganya jika masih mungkin aku menemuinya .
”
“kalung itu pemberian dariku .”
“heh? Masa? Be-berati kamu ...”
“Iya . Maaf aku yang memberikan kalung itu padamu
karena waktu itu aku disuruh kakakku untuk memberikanya padamu .”
“aku pikir kamu orang yang mencintai aku selama ini
.”
“Terimakasih kau sudah datang kesini . aku bisa
menjemput issabella malam ini ” katanya mulai berjalan menuju pintu keluar .
“Apa?! Kau mau nekat menggagalkan pernikahan
kakakmu? ” kataku terkejut
“Aku mencintai Issabella , karna kau sudah ada
disini sekarang kau ikut aku juga untuk menemui kakakku . dan kau akan menikah
dengannya . bukankah kau ingin menemui orang yang mencintaimu selama ini?”
katanya sambil menggandeng tanganku .
“Tapi aku .. baiklah jika kamu mencintai issabella ,
aku akan mendukungmu walaupun..”
“walaupun apa?”
“ti-tidak aku masih 16 tahun untuk menikah ”
“tidak menjadi masalah bukankah kau memimpikan untuk
menjadi istri dari seorang pangeran?”
“Baiklah . sekarang kita berangkat”
****
Akhirnya , aku dan Levi memulai perjalanan mereka
menuju kota . mereka mengendarai mobil pribadi milik Levi untuk mencapai kesana
. sebenarnya , aku heran ini terlihat seperti tradisional . tapi perkembangan
teknologi disini sudah maju . sebenarnya, aku ini di zaman apa?
Beberapa jam kemudian mereka sudah sampai . Hari
sudah memasuki waktu subuh . disana terlihat sepi sekali . sepertinya
orang-orang disana masih tertidur . hanya ada beberapa prajurit yang sedang
berjaga . dan kami pun mulai masuk ke castle
. tiba-tiba ingatanku muncul samar-samar . terasa sakit sekali . aku
merasakan seperti pernah berada disini . tapi itu memicu sakit dikepalaku ini .
aku juga tidak membawa obat . aku tidak bisa menahan lebih jauh . Levi yang
berdiri disampingku melihat dengan tatapan khawatir . dan samar-samar aku
melihat dan lama-lama pandanganku kabur . ya . aku jatuh pingsan dan Levi sigap
menangkapku . terakhir yang kudengar “Kau kenapa Petra? .......” sisanya tak
terdengar jelas olehku lagi .
“Kamu tau kalung cincin itu tanda pernikahan kita
nanti saat kau tumbuh dewasa . temuilah aku ...”
“walaupun kau di indonesia .. kembalilah kesini .. aku mencintaimu ..”
Taman yang sangat Indah . penuh dengan warna-warni
bunga yang bermekaran . dan memikat para kupu-kupu yang cantik . aku berdiri
diantara padang bunga tersebut . kutatap indahnya bunga cantik itu dan kulihat
tiga orang sosok disana .
Pertama seorang yang sangat tampan, seorang pangeran
dari kerajaan yang mendekatiku perlahan di padang bunga yang sangat luas ini .
menatapku dengan senyuman yang melingkar dibibirnya .
Kedua seorang yang menurutku juga tampan , dia
adalah adik pangeran dari kerajaan yang sama . dia melihatku dengan tatapan
biasa saat ku bersama kakaknya . tapi berbeda ketika ia menatap perempuan cantik
yang seperti seorang bidadari yang turun dari langit ke tujuh .
Ketiga , seorang perempuan cantiknya seperti
bidadari itu . dia hanya melihat satu
arah . ya kearah adik pangeran . terlihat dari sorot matanya yang indah
, tertuju padanya .. menebarkan rasa cinta dan kasih sayang .
Ya . Aku mengingat itu . kuingat sekarang masa
laluku yang tak pernah kuingat . seandainya aku bisa mengetahui lebih dalam
ingatanku ..
“Prang”
Terdengar gelas pecah disampingku . mengapa? Ini kan
padang bunga bagaimana gelas pecah bisa terdengar .
Aku perlahan-lahan mulai membuka mataku . kulihat
gelas pecah yang berada disampingku . kulihat perempuan yang sangat cantik
seperti bidadari . ya . dia mirip didalam mimpiku . entah tadi itu apa , saat
aku pingsan apakah aku bermimpi atau itu adalah ingatanku? Apa aku sekarang
bisa mengingat . samar-samar aku merasakan ingatanku ini .
Perempuan itu bergegas membereskan pecahan tersebut
tanpa tersadar melukai jari telunjuknya . disitu aku melihat Levi yang khawatir
dengan issabella . sejak kapan aku bisa mengenali perempuan tersebut itu
issabella? Ini hanya tebakanku saja kok karna Levi pernah menceritakan
issabella .
“kau tidak apa-apa?” tanya Levi mengkhawatirkan
sambil menggenggam tangan isabella yang terluka .
“Aku tidak apa-apa Levi . sudahlah Levi , hentikan
..” Katanya sambil melepas genggaman Levi . dan mulai membereskan pecahan gelas
tersebut .
“Kau terbangun? Maaf aku mengganggumu , aku tak
sengaja jatuhkan gelas ini .” kata bella dengan wajah resah gelisah .
“tidak apa-apa bella , sungguh .” kataku mulai
meyakinkanya .
“kau tau namaku? Darimana? Apa kau ini Rachel?”
katanya dengan nada shock dan berusaha meyakinkan diri bahwa aku Rachel .
“Aku tahu tentangmu dari Levi , Bella . aku hanya
menebak jika kau memang Bella .” Kataku mulai berbohong . sungguh aku ingat dia
. tapi perasaanku saat ini hanya untuk Levi bukan seorang pangeran seperti Levi
katakan . bagaimana , mengapa aku tidak mengingat perasaanku yang sebenarnya?
Apa dulu aku mencintai kakak Levi?
“Aku harap .. kau memang Rachel , Petra .” kata
Bella mengakui keinginanya .
“Ya . akupun berharap kau bisa menikah dengan
seseorang yang kau cintai .” kataku sambil memandangnya dengan penuh keyakinan
.
“Aahh.. kau tau perasaanku padanya ya ..” Kata Bella
mulai memerah wajahnya /
“Aku hanya menebak” kataku mulai berbohong lagi .
“kau selalu berkata itu , tak ada kata lain kah?”
kata Bella mulai protes dengan kata-kataku .
“Iya begitulah aku .”
“Kau seperti paranormal saja, yasudah lebih baik kau
istirahat . menantikan hari esok .” katanya dengan penuh senyuman .
“Thanks, Bella .” kataku senyum balik .
Bagaimana rasanya ? mengapa aku yang harus menikah ?
aku tak tahu apakah perasaan ini untuk siapa nantinya .
Tapi ..
Karna Levi mencintainya , aku harus bisa melepaskan
cinta yang menurutku tidak selalu tepat sasaran .
Aku sadar aku akan kehilangannya ..
Menikahi seorang Pangeran, bukanlah Kopral seperti
dia ..
Aku tak tahu , bagaimana dulu perasaanku terhadap
pangeran .
Atau bahkan aku tak mempunyai rasa karna aku belum
merasakanya?
Rasanya, aku merasa jatuh cinta kepada Kopral semata
..
Itulah..
Yang kurasakan ..
Kriek..
“kau belum tidur?” Tanya Levi dari kejauhan .
“eh? Ada apa?”
“boleh kita bicara sebentar?” Tanyanya sambil
menatapku dari kejauhan . seperti hal yang penting harus dibicarakan .
“baiklah..” kataku melemah .
Lalu levi duduk di pinggir tempat tidur . aku
berusaha untuk bangun dan duduk disampingnya . lalu dia mulai menengok ke
arahku , tanpa sadar mukaku memerah karena tatapanya ke arahku .
“eh-emm.. apa yang ingin kau bi-bicarakan?” kataku
terbata-bata gerogi dengan tatapanya .
“aku ingin kau jujur padaku . apa kau menginginkan
pernikahan ini?” katanya sambil menatapku untuk melihat keyakinan diriku
menjawab .
“mengapa kau bicara seperti itu .. aku tidak
mengerti . kau kan yang menyuruhku untuk menggantikan bella di pernikahanya
mengapa kau bertanya kembali?” kataku dengan ragu dan penuh tanya .
“Aku hanya ingin memastikan ..” katanya datar .
“memastikan jika aku bersedia menikah dengan kakakmu
?” kataku mulai penasaran .
“Tidak . bukan itu .” katanya tegas .
“lalu apa?” kataku penasaran .
“aku hanya ingin memastikan surat ini , Rachel .
surat yang pernah kau tulis untukku .” katanya sambil memegang surat yang tertulis
dengan bahasa inggris , sudah usang pula surat itu . kubuka surat itu perlahan
lalu kubaca dalam hati .
Dear , Rivaille Levi
I’m so sorry for this . i can’t tell you how much i
can do that . i’m so sorry if you feel bad for me . i’ll do it because i cannot apply my feeling
to show how much i love you . i’m sorry , i cannot love your old brother , i’m
only loved you . the last letter i can give for you . maybe , you not love me but , i can tell you now ,
and please don’t jugde me again . i know i’m bad , cannot make your feeling
happy , but please ..
Accept my apologize .. for all ..
I’m only the girl loved you .
The short letter i’ll give for you ,
Rachel .
“Whaat?? When i write this letter?” kataku tercengan
membaca surat itu .
“kau menuliskanya sebelum pergi ke indonesia,
mengapa kau tak bisa mengingat sama sekali? Apa kau ini mempunyai gangguan
ingataan?”
“iya , aku sempat sakit sebelum ke indonesia ,
resikonya yang menyebabkan aku kehilangan ingatanku tentang masa lalu .”
“ohh begitu , berati surat ini pun atau tentang
diriku kau tak mengingat sama sekali ?” katanya penasaran .
“Tidak . tapi , entah mengapa perasaan suka itu
tidak hilang dari hatiku ini saat ku mengenalmu .” kataku mulai jujur ,
mengatakannya dengan pelan .
“Jadi , kau itu benar-benar bisa mencintaiku
walaupun kau hilang ingatan sekalipun ? kau menyebalkan sekali .” katanya
kecewa .
“eh? Apa yang salah .. salahkah aku mencintaimu?
Bagaimana waktu itu? Apa kau juga mencintaiku?” kataku dengan serentetan
pertanyaan .
“Sudah malam sebaiknya kau tidur” kata levi datar
dan beranjak meninggalkan ruangan tersebut .
Malam ini aku tidak bisa tidur nyenyak , aku
memandang surat ini tapi tak ada yg kuingat sama sekali di kertas ini . aku
rasa lebih baik aku melepaskan Levi dengan Bella , dengan begitu Levi tidak
akan kecewa , yang terpenting aku pernah jujur padanya sebelum aku ke Indonesia
. ini buktinya . surat yg sedang kugenggam erat dan air mata yang mengalir
membasahi pipi . Inikah rasanya jatuh cinta dan Inikah rasanya ketika cinta itu
hanya sepihak ?
Terlalu cepat aku merasakan jatuh cinta sekaligus
rasa sakit , apa yang harus aku lakukan?
Air mata ini tiada hentinya meleleh , aku tak bisa
berbuat apa-apa jika aku harus menggantikan posisi bella untuk menikah dengan
pangeran . aku mesti kuat dan tenang . besok hari bahagia ku , hari yang
seharusnya aku bahagia , aku menjadi seorang Ratu dan suamiku seorang Raja .
seperti kisah dongeng . walaupun ku tak ada rasa cinta sedikitpun aku yakin
suatu saat aku bisa mencintainya dan melupakan kopral .
Aku Harap ..
Author's note :
karena hiatus ini cerpen akhirnya diterusin aja deh hehe . minna thanks udah mau baca dan semoga ini bisa diterusin lagi jika author's punya ide T_T . Jyaa~ nee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar