KUROKO NO BASUKE:
Me and my Twin
Genre : Romance , School , Drama,Hurt
Character : Izuki Rika & Izuki Rita (Twins, OOC) ,
Irigashi Seina(OOC), Akashi Seijuro, Kuroko Tetsuya , Kagami Taiga , Izuki
Izuki , Mayuzumo Chihiro
Pair : No Pairing
Places : Rakuzan gakkou
Author : Putriidlf
Disclaimer : Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadoshi
Series : Kuroko no Basuke – Chapter 3
Rated : K+
Chapter 3-Kesalahanku
paling fatal
"Aku memilih...
Kau merahasiakanya, nee-chan . " kataku sambil
tertunduk lemah dan mengeratkan kepalanku pada rok yg aku kenakan saat ini .
"Baiklah, kau sudah mengerti sepertinya sistem kita
selama SMA " katanya dengan senyuman licik . "Apa yang kau lakukan
dengan laki-laki lain selain nii-chan ?" Tanyanya sinis . "Jelaskan
kau bertemu dengan siapa dan melakukan apa saja agar aku bisa menentukan untuk
menjaga rahasiamu itu" katanya sambil memegang bahuku . Aku bergidik ngeri
melihat ekspresinya yang seram itu .
"A-aku melihat pertandingan latihan dengan nii-chan .
Dan ya temanya nii-chan di tim basket lelaki semua . Dan ada 1 pelatih
perempuan . A-aku tidak berdekatan dengan mereka dan tetap bersama nii-chan .
Aku tidak mengenal mereka semua . Hanya kuroko dan kagami saja yg ku kenal .
Dan setelah itu aku ke sma kaijo dan bertemu dengan Kise Ryouta dan dia-"
"KAU BERTEMU DENGAN KISE RYOUTA?! MODEL YANG SUKA AKU
BELI MAJALAHNYA?HEI KAU MENGAPA TIDAK MEMEBERITAHUKU KALO BERTEMU DENGANYA
" katanya berteriak dan sudah menyela ceritaku seenaknya . Sungguh
menyebalkan nee-chan ku ini .
"Hai' stop! Aku ceritakan pada saat dia bertemu
denganku dia malah menyatakan perasaanya padaku lalu dia memelukku seenaknya
sampai aku lupa rasanya bernapas lalu dia mengatakan hal aneh tp tidak
terlanjut karena ditendang dengan senpainya lalu aku dipeluk nii-chan"
kataku menjelaskan singkat .
"Sebenarnya aku tidak terlalu peduli pertemuanmu dengan
Kise Ryouta . Tapi aku sudah tau apa yang harus kau lakukan . Aku ingin foto
Akashi-kun yang TERBARU! " katanya sambil menghentakan meja . Aku
tersontak dan mencerna isi pemikiran kakakku. Eh? Foto Akashi lagi? Apa ?!
Terbaru? Sudah gila nee-chanku ini ingin membunuhku jika ketauan si psikopat
itu . Aku harus bagaimana... tapi aku tidak mau terkena hukuman dan melibatkan
nii-chan . "B-baiklah" sepertinya aku tak bisa membantah jika sudah
dipojokkan seperti ini . Hasilnya sama . Aku tak bisa mengelak padanya .
"Sudah sana masak, aku lapar" katanya langsung
memindahkan laptop dan seabrek tulisan di meja makan .
"Kau banyak tugas nee-chan? Sepertinya kau sibuk"
tanyaku sembari menyiapkan bahan masakan di kulkas
"Aku sedang chatting di grup fans klub Akashi Seijuro .
Dan aku mengirimkan beberapa foto di grup . Aku terlalu sibuk untuk mengurus
ini karena aku ketuanya . Dan lagi aku harus bisa menyelesaikan request-an
mereka dan mendapatkan hadiah" ujarnya sambil mengetik dan tersenyum .
"Hee ? Kau sudah gila ya nee-chan . Bodoh sekali kau
mengikuti hal yg tidak penting . Sebaiknya kau belajar saja kerjakan pr mu
mengapa selalu aku yang megerjakan pr mu jika kau selalu sibuk ber-fangirling
." Kataku memulai membersihkan ikan . Hari ini aku memasak ikan panggang .
" Aku tidak butuh pendapatmu Rika-chan . Jika kau ingin
menasehatiku sebaiknya kau harus bisa menjauhi cowok-cowok yang mendekatimu .
" katanya singkat dan melanjutkan chatting .
"Aku iri padamu nee-chan bisa menghindari laki-laki
tapi mengapa kau malah mendekatinya ? Aku sendiri tidak mau terus-menerus jujur
padamu dan menuruti permintaanmu yang diluar akal sehat" balasku sambil
memanggang ikanya .
" justru aku iri padamu! Kau bisa dekat nii-chan dan
dia sangat sayang padamu! Bahkan kau bisa dekat dengan laki-laki tampan .
Buktinya kau sekelas dengan Akashi-kun ." Katanya dengan penuh kekecewaan
.
"Walau gitu kau selalu kena hukuman atau harus menuruti
permintaanku . Dan itu sudah wajar bukan? Itu kesalahanmu tapi itu juga bagian
dari keinginanku " katanya melanjutkan perkataanya tadi .
"Nee-chan apa kau tau rasanya dihukum otousan?"
Tanyaku sambil menyajikan ikan panggang di meja makan .
“Tidak tahu . aku belum pernah dihukum oleh otousan karena
aku selalu mematuhi perintahnya . Tidak seperti dirimu selalu membangkang”
Katanya sambil tersenyum sinis padaku . Apa yang dia katakan ? ini semua karena
dirinya selalu mengadu pada otousan mengenai dirinya . Apa aku harus
bertanggung jawab penuh dan apa aku salah jika nee-chan tidak kuturuti
perintahnya? apa otousan dan okaasan tidak pernah memikirkan diriku dan lebih
mementingkan nee-chan? Ah tidak mengapa aku berpikiran seperti ini . Sudahlah
aku tidak mau memikirkan hal ini . sebaiknya aku ke kamar saja .
“Nee ... Nee-chan aku ke kamar duluan” kataku lemas dan
mulai beranjak dari bangku .
“Kau tidak makan? ” Tanyanya sambil mengambil potongan ikan
panggang pada sumpitnya .
“Tidak . habiskan saja ” jawabku sekenanya . dan berjalan
menuju kamar .
Aku terlalu lelah pulang diintrogasi . besok pagi mungkin
aku membereskan rumah yang seperti kapal pecah . seminggu ini aku terlalu lelah
. otousan dan okaasan bisa 2 minggu diluar kota . baru saja aku mendapatkan
e-mail dari otousan . Dan menanyakan bagaimana nee-chan dirumah . mengapa
selalu ‘nee-chan’ apa karena dia selalu ceroboh jadi aku yang selalu kena
sasaran empuk dirumah ini? apa yang kupikirkan buang jauh-jauh pikiran negatif
itu . setidaknya aku ingin mereka memperhatikanku walau hanya menanyakan
keadaanku .
“Ohayo nee-chan? tumben sekali kau sudah bangun pagi ini”
kataku sambil mencuci mukaku .
“Hari ini aku ada pertemuan klub fans Akashi-kun . Kau
siapkan saja bentoku tapi kau harus mengantarkan ke kelasku . hari ini tidak
usah sarapan . aku akan membelinya di minimarket . ” katanya dan mulai
menggosok gigi . aku pun hanya mengangguk karena sedang menggosok gigiku .
Tumben sekali nee-chan ? Sudahlah aku tidak mau memikirkan
apa yang akan terjadi nanti . sebaiknya aku bersiap-siap membuat sarapan dan
bento . masih pagi jam 5.30 begini nee-chan mau berangkat jam berapa? aku rasa
dari perkiraanku , jam 6 dia akan berangkat .
Setelah siap semua , aku bergegas berangkat . nee-chan sudah
berangkat dari tadi sedangkan aku berangkat jam 06.30 setiap hari karena
sekolahku di Tokyo jadi seperti inilah berangkat lebih awal walaupun masuk jam
8.00 .
“Ittekimasu” kataku pelan sambil mengunci pintu .
“Ohayo Rika-chan” Sapa pemuda bersurai hitam .
“Eh? Ohayo nii-chan” Sapaku agak terkejut . “Kenapa kau
disini nii-chan?” kataku sambil berjalan beriringan denganya .
“Aku ingin menjemputmu . aku khawatir padamu . sebaiknya kau
hilangkan kebiasaanmu melapor pada nee-chan mu . aku tahu ini bukan keinginanmu
jadi-”
“Gomen nii-chan . aku tidak mau karena nee-chan juga jujur
padaku . kita punya aturan baru jadi tidak ada hukuman lagi . tenanglah
nii-chan aku tau kau mengkhawatirkanku . Arigatou” Kataku dengan menyela dan
memberikan senyum manis padanya .
“Baiklah . aku rasa kau baik-baik saja” katanya mulai menggenggam tanganku . “Tapi jika
terjadi apa-apa aku akan bertindak sesuatu “
Setelah sampai di tokyo aku berpisah dengan nii-chan dan
mulai melangkahkan kakiku untuk ke sekolah . dan kebetulan aku bertemu dengan
seina-san dan kami menuju ke kelas bersama .
Di kelas
“Nee.. Rika-chan kau mau menemaniku bertemu Sei-kun” katanya
sambil mengerjakan soal matematika tugas selama sensei rapat hari ini .
“A-ah Iya ” Kataku tak bisa menolak . karena dia selalu
menolongku mengapa aku menolak apa yang dia minta? dia berhak meminta apapun
padaku karena aku terlalu banyak merepotkan dirinya .
“Aku ingin mengenalkanmu pada Sei-kun” katanya tersenyum
tipis . “Aku yakin kau menginginkanya bukan? kau menyukai Sei-kun kan?” katanya
sedikit menggoda padaku . dan melihatku dengan ekspresi terkejut dan sedikit
pucat pun dia menjadi khawatir padaku . “Tenanglah , Sei-kun tidak akan jahat
padamu . Dia baik walaupun sedikit berubah” katanya sambil menepuk bahuku . dan
aku terkejut dan menoleh padanya . dan hanya senyuman yang bisa kutampilkan
tanpa kata-kata . Aku jadi ingat aku harus meminta foto sei-kun yang terbaru .
bagaimana aku mendapatkanya? malah nee-chan mengirimku e-mail tadi pagi untuk
meminta 5 foto .
“A-a-ano Seina-san?!” Kataku tergagap dan dia mulai
menatapku
“Apa?” Katanya sambil menatapku dengan lembut seakan berkata
‘Katakanlah, aku akan mendengarkanmu dan membantumu’ okeh itu mungkin hanya
perasaanku saja menerjemahkan arti mata itu .
“A-a-aku boleh minta foto Akashi-kun yang terbaru tidak?”
kataku terlalu cepat mengucapkan tapi untung seina mudah menangkap maksudku .
“Aku tidak mempunyai foto Sei-kun selama kita di SMA karena
kita sudah jarang main bareng . bagaimana kalau nanti di klub saja aku akan
memfotomu dengan Sei?” katanya lalu tersenyum dan mengambil handphone yang
berada di genggamanku . “Ayo kita temui Sei-kun” katanya sambil menarik
tanganku yang masih mematung karena perkataan Seina-san . dan akupun mengikuti
arah dan ini di ... ruang klub basket? oh jadi Akashi-kun benar-benar serius
dengan basket ya .
“Seina-san apa kuroko-kun dulu berteman baik dengan
Akashi-kun? ” Tanyaku pada seina dan dia hanya tersenyum menatapku dan
mengatakan
“Dulu Sei-kun mengetahui bakat tersembunyi kuroko dan merasa
tertarik padanya dan akhirnya mereka di first string tim basket Teiko .”
Katanya dan kami sedang menunggu Akashi-kun yang sedang latihan basket .
“Dan , rasanya aku kangen masa-masa saat di Teiko . Tapi ,
karena suatu keadaan kami harus berpisah semenjak Sei-kun menurutku berubah
seperti bukan dia saja melihatnya . sampai saat ini aku masih sulit mengenal
Sei-kun .” Katanya sambil menatap permainan basket Akashi-kun .
Aku tidak terlalu
tahu masalahnya apa , tapi sepertinya pertemanan mereka sedikit merenggang .
tapi mereka saling peduli . aku tidak terlalu mengerti tapi mungkin sudah
keputusan Akashi-kun seperti ini . dan soal perubahanya aku pikir dia memang
seperti punya dua sisi yang berbeda . terkadang aku bingung dengan sikap
Akashi-kun yang terlihat baik tapi ketika aku melihatnya langsung kemarin aku
bergidik ngeri . Aku jadi tidak tahu mana Akashi-kun yang asli mana yang palsu
. eh? apa yang kupikirkan? Akashi-kun? tidak-tidak berhenti memikirkan seorang
laki-laki kalau nee-chan tau aku membicarakan atau memikirkan Akashi-kun dia
pasti akan mengancamku lagi . Mengapa sulit sekali bagiku untuk tidak terlibat
dengan laki-laki . cukup nii-chan saja yang menemaniku dengan begitu semua
selesai . aku tidak ingin menambah beban hukuman atau permintaan nee-chan .
“Nee... sei-kun sudah selesai sebentar ya aku kesana dulu .
nanti aku katakan padanya soal foto itu” katanya sambil berdiri dan mulai
menghampiri sei-kun . eh? sejak kapan aku memanggil nama kecilnya itu ah
tidak-tidaak boleh apa aku ketularan seina-san ? aku khilaf aku tidak mau mati
muda untung saja hanya dalam hati .
Tak lama kemudian mereka menghampiriku dan Akashi-kun menatapku
. aku langsung membuang pandanganku ke arah lain . yaitu seina-san yang ada
disampingnya . Aku lihat temanya satu persatu keluar dari ruang basket .
“Rika-chan daijoube?” Katanya melihatku sepertinya aku
terdiam cukup lama tadi .
“Iie daijoube . kenapa?” aku malah melontarkan pertanyaan
lagi
“Sei-kun menyetujuinya dan sekarang kau berdiri disana biar
aku yang foto” katanya berbisik ditelingaku dan menepuk bahuku mendorongku pada
Akashi-kun . dan kami pun berhadap-hadapan . eh? aku serasa linglung karena aku
tidak terbiasa sedekat ini dengan laki-laki . kecuali nii-chan .
“Ayo mulai ” katanya sambil merangkulku lebih dekat dan
memegangnya dengan erat . rasanya sakit sekali tapi aku tidak bisa protes .
sepertinya dia mengatakan sesuatu seperti berbisik .
“Hei kau aku tau kau berteman dengan seina-san . aku tidak
bisa menolak permintaanya karena bagiku dia selalu baik padaku . jadi apa kau
memanfaatkan seina untuk mendapatkanku? jangan harap kau akan mendapatkan yang
kau inginkan .” katanya yg masih mengeratkan dan aku hanya menahan rasa sakit
itu . eh? apa maksudnya Akashi-kun ya ? apa aku sudah melakukan kesalahan yang
fatal padanya . gawat ! aku telah terlalu jauh bersandiwara seperti ini . ini
seperti membunuhku jika aku gagal ataupun aku berhasil .
“Seina-san aku ingin memfoto Akashi-kun sendiri tanpa
diriku” kataku membisikan padanya . “Oke aku sudah memfoto 2 kali dirimu dengan
sei-kun ” katanya berbisik lagi . “kalo begitu sisanya 5 lagi ya “ kataku
membalasnya . “oke” katanya dan akupun duduk di bench dan melihat Akashi-kun
difoto oleh seina-san .
Sesudah sesi foto rasanya aku ingin cepat pulang . tapi aku
harus ke perpustakaan dulu mengembalikan buku materi matematika yang kupinjam
kemarin . Aku dan Seina sudah bersiap ingin pulang tapi aku bilang ingin ke
perpustakaan .
Tak lama kemudian setelah aku mengembalikan buku . aku
melihat di balik pintu seorang laki-laki bersurai merah seperti sedang menunggu
seseorang . padahal ini sudah sepi . hanya aku dan penjaga perpustakaan yang
ada disini . Aku pun mulai melangkah keluar dan dia menatapku . lalu dengan
refleks aku bertanya padanya “Akashi-kun sedang apa kau disini?” eh? apa yang
kulakukan tidak biasanya aku bertanya pada laki-laki .
“Aku ingin bicara padamu” sambil menarik tanganku dengan kasar
dan kami berada di taman belakang sekolah yang sudah sepi . aku merasa
tatapanya sungguh menusuk diriku sepertinya dia benar-benar marah padaku . Dia
mengeluarkan sesuatu dari kantongnya dan mengarahkan gunting itu di pipiku .
eh? tunggu ini sepertinya de javu deh ..
“Seina bilang kau itu suka padaku . Bisakah kau berhenti
melakukan hal itu . ”
Eh? berhenti bagaimana? aku tidak ada perasaan padamu . apa
kau tidak tahu hal itu jika kau mempunyai mata emperor-
“Aku tahu kau bohong . Dan berhentilah kau sangat mengganggu
. Lakukan perintahku! Jika kubilang Berhenti maka kau harus berhenti . ”
Tatapanya mengarahku dengan penuh intimidasi dan amarah . emperor eye-nya
seakan menusukku . tak terasa tangan ini gemetaran dan mendadak aku panas
dingin seperti ini . rasanya ingin teriak minta tolong . tapi tidak mungkin
kulakukan yang ada aku sudah tinggal nama sebelum teriak .
“Kau terlalu banyak berpikir Rika . Kau telah melakukan
kesalahan yang fatal ! dan kau harus menerima hukuman dariku” katanya dengan
senyuman khas . mengerikan .
“...” aku hanya terdiam . tak bisa menjawab apapun . hanya
bisa menerima perlakuan dia padaku . kuakui memang ini salahku . sepertinya dia
sudah tahu kalau aku tidak benar-benar suka padanya dan itulah mengapa dia
membenciku . semuanya terbongkar dengan mudahnya di depan lelaki bersurai merah
yang masih menodongkan guntingnya di pipiku . Sudahi ini semua sebaiknya aku
menjawab dan pergi dari tempat ini secepatnya .
“Kau tak perlu menjawab kurasa aku sudah tau jawabanmu”
katanya sambil memasukan kembali guntingnya di dalam kantong . dan mengeluarkan
sebuah ponsel .
“Mana foto yang tadi? kirimkan padaku ” katanya sambil
menepuk pundakku yang sedari tadi melamun .
“Eh? A-a-ah i-i-yaa!?” Apa? akashi minta fotonya? aku
bermimpi kah? buat apa dia meminta foto itu .
“Aku meminta sebagai jaminan” katanya sambil menatapku
dengan senyuman manis . eh? dia tersenyum manis . Ah? eh.. jadi dia bisa
tersenyum semanis itu . HEE? APA YANG AKU KATAKAN TADI ? APA AKU BOSAN HIDUP
SAMPAI MEMUJI LAKI-LAKI . OTOUSAN DAN NEE-CHAN DAN.. AKASHI PASTI AKAN
MENGHUKUMKU .
“B-Baiklah . sebentar” kataku sambil mengeluarkan ponsel dan
mulai mengirim gambar . setelah selesai aku mengambil tasku di loker
perpustakaan dan langsung lari dari hadapanya tanpa bilang apapun . Aku tidak
ingin berdekatan dengan lelaki itu lagi! Kami-sama bantulah aku untuk menjauhi
laki-laki terutama dia yang membahayakan dalam hidupku .
Akhirnya aku telah sampai dirumah . Aku mendapatkan e-mail
dari Nee-chan dan Seina-san . Aku ingin berendam dulu deh nanti saja bacanya
aku ingin menenangkan pikiran gara-gara kejadian di Perpustakaan . Dan aku akan
dirumah sendirian . Aku sudah lapor pada otousan dan okaasan dia membolehkan
nee-chan . Tapi dia tidak menanggapiku yang akan dirumah sendirian . Dan
nii-chan mengirimku e-mail tadi siang dan dia menelponku tadi . dia bilang dia
akan menginap dirumahku dan nanti jam 19.00 dia akan sampai dirumahku . Aku
sebaiknya menyiapkan makan malam untukku dan nii-chan . Dan isi email dari
Seina-san itu adalah “Konbawa , Rika-san . Ada kabar bagus untukmu , Sei-kun
bilang dia ingin kau menjadi manager tim basket ! aku sebenarnya ingin jadi
manager tim basket Rakuzan tetapi Sei-kun merubah keinginanya menjadi dirimu!
omedetou ^^ Ganbatte Rika-san^^9” . A-a-apa? Seina-san serius tentang ini? Apa
Akashi-kun itu sudah kembali menjadi dirinya yang baik itu ? Sepertinya ,
terakhir dia senyum menandakan dia sudah tidak emosi . apa benar begitu . tapi
aku tidak mau terlibat denganya lagi . Bagaimana jika ini rencana jahatnya
untuk menyakitiku? ah tidak-tidak aku tidak mau terlalu jauh berpikir .
sebaiknya kutolak saja tawaranya . selesai bukan? alasanya aku tidak tahu
menahu tentang basket . Baiklah masalah selesai tentang Akashi-kun . dan
sekarang e-mail dari nee-chan . dia bilang “Nee! Rika-chan kirimkan aku foto
Akashi-kun yang telah kau dapatkan tadi . kau dapat kan? sangat mudah bagimu
mendapatkanya karena berteman dengan Seina-san .” Enak banget bilang begitu .
buat dapetinya aja harus menghindari maut . untung Seina-san datang seperti
malaikat yang menolongku disaat aku berhadapan dengan Devil seperti Akashi-kun
.
“Tadaima” Kata Nii-chan sambil membawa belanjaanya .
“Okaeri ” Kataku sambil menatap belanjaanya . “Nii-chan kau
membeli makanan? aku sudah menyiapkanya untukmu kau tak perlu-”
“Aku akan menginap beberapa hari ini . Kapan nee-chan mu
pulang” katanya sambil masuk kedalam dan menaruh belanjaanya sebagian di kulkas
.
“Aku tidak tahu . tapi nee-chan bilang dia 3 hari pergi “
“Tapi masih ke sekolah?” katanya sambil duduk diruang meja
makan .
“Masih . hanya dia bilang ada urusan klub dan acara party
dengan teman sekelasnya ” Kataku sambil menuangkan susu digelas dan menghampiri
nii-chan .
“Arigatou . Kalau gitu aku akan menginap selama nee-chan mu
pergi . ” Katanya lalu meneguk segelas susu yang aku tuangkan tadi . dan aku
pun juga mulai meminumnya sedikit .
“Hari ini kau masa omelet raisu? apa kau kehabisan bahan?”
katanya mulai melahap dan khawatir keadaanku saat ini .
“Gomen nii-chan aku belum sempat ke minimarket . aku
kelupaan jadi maaf seadanya saja” kataku hanya menatap omelet raisu .
“Kenapa tidak dimakan? masakan buatanmu sungguh enak
Rika-chan . Aku hanya khawatir jika kau sampai belum makan . ” katanya dan
melanjutkan makan . dan tiba tiba seujung sendok mendekati bibirku . ya
nii-chan ingin menyuapiku dengan omelet raisu yang sedari tadi dia lahap
.”Makanlah” katanya dengan penuh senyuman dan menatapku lembut . dan akupun
membuka mulutku dan merasakan omelet raisu buatanku .
“Nee nii-chan tidak perlu menyuapiku seperti itu . aku bukan
anak kecil” kataku sambil mengembungkan pipiku dan memulai memakan omelet raisu
yang sedari tadi kudiami .
“Kau kenapa terlihat berbeda hari ini? kau seperti
memikirkan banyak hal” tanyanya yang sudah menghabiskan makananya .
“Aku hanya sedang tidak mood nii-chan” kataku mengeles . aku
tidak ingin membicarakan ini karena aku lelah kurasa aku terima saja apa yang
terjadi . sepertinya aku ingin bersabar saja untuk sementara waktu .
“Baiklah kalo gitu ikut aku biar mood mu kembali” katanya
sambil menarik tanganku yang belum menghabiskan omelet raisu dan merogoh tasnya
mengambil bola basket . eh? bola basket?
“Aku liat disini ada lapangan basket streetball” katanya
sambil memakai sepatunya dan akupun mengikutinya . malam begini kita bermain
basket? sepertinya nii-chan terlihat khawatir dengan sesuatu , tapi bukan
mengenai diriku hanya saja aku tidak mengerti masalahnya .
“KAGAMI?!” seru ku dan nii-chan berbarengan .
“HAH? Sedang apa kalian berdua disini?!” Tanyanya Kaget
sampai ia meleset memasukan bola ke dalam ring tersebut . seharusnya aku yang
bertanya seperti itu kan kenapa dia malah bertanya .
“Mengapa kau latihan disini Kagami?” tanya nii-chan padanya
.
“eerr kebetulan rumahku tidak jauh dari sini” katanya sambil
menggaruk-garukan kepalanya tidak gatal itu .
“Hee berati rumah kita tidak terlalu jauh juga ya
Kagami-kun” Kataku mulai mengambil bola basket yang tidak jauh dari lemparannya
ke ring .
“Kau kenal Kagami Rika-chan?” katanya agak sedikit heran dan
menatap Kagami tajam .
“Senpai kita hanya pernah ketemu di maji burger Aku dan
Kuroko mengenalnya . dia temanya teman kuroko” katanya menjelaskan agak ribet .
entah nii-chan mengerti tidak maksudnya Kagami .
“Oh begitu” katanya dan tatapanya mulai biasa tidak setajam
tadi .
“Senpai ingin one-on-one denganku?” katanya sambil merebut
bola basket yang ingin kulempar ke ring.
“BAKAGAMI!!” Teriakku kesal
“NAMAKU KAGAMI! BUKAN BAKAGAMI KAU INI KENAPA SIH?” Katanya
kesal karena telah mengatainya .
“BAKA! AKU INGIN MELEMPARNYA KE RING MENGAPA KAU MEREBUTNYA?
DASAR BAKAGAMI” Kataku mulai melipat kedua tanganku di dada dan nii-chan hanya
sweatdrop melihat kami mulai bertengkar seperti anak kecil yang memperebutkan
mainanya .
“Rika-chan ini kau pakai bola yang tadi kita bawa saja dan
mainlah di ring sebelah . ” katanya
menunjuk arah ring yang berlawanan itu .
“Oke” kataku singkat . entah mengapa aku kecewa . kan
niatnya aku dengan nii-chan mengapa aku jadi sendirian . sebal .
Mereka sedari tadi bermain serius dan aku mulai lelah dan bosan
hanya bermain sendirian . akhirnya aku memutuskan untuk duduk dan menonton
mereka . sepertinya mereka bermain sambil mengobrol tentang.. eh? Kisei no
Sedai ? Aku jadi teringat foto itu . batinku sambil mengeluarkan handphone dan
menatap foto tersebut . tapi setelah diperhatikan mata Akashi tidak belang
disini kenapa belang ya? eh? kenapa aku memikirkan itu lagi ? apa aku
benar-benar bosan dengan kedamaian hidup . batinku sambil mengembalikan
handphone itu di saku-ku .
“Kau kuat seperti biasanya kagami” kata nii-chan sambil
mengambil air minumnya yang kita bawa dari rumah .
“Aku akan mengalahkan Kisei no Sedai!” Katanya bersemangat
dan gak nyambung sama pernyataan nii-chan . apa dia beneran Baka ya?
“Nii-chan pulang yuk aku ngantuk” kataku sambil membungkus
bola basket dengan tasnya .
“Kalau begitu duluan ya kagami” kata nii-chan sambil membawa
bola basket yang kupegang tadi .
Hari pun sudah terlarut malam . nii-chan tidur diruang tamu
dan aku tetap dikamarku . tapi aku merasa ada yang aneh dengan nii-chan sedari
tadi . apa yang dia pikirkan ? Sebaiknya aku tidur sajalah sudah malam .
KEESOKAN HARINYA
“Nanti aku akan menjemputmu ke Rakuzan . tunggu aku ya”
katanya sambil melambaikan tanganya dan keluar dari pintu kereta .
“Haik” jawabku sekenanya sambil membalas lambaianya .
Aku berjalan seperti biasa menuju sekolah dan kelasku ramai
seperti biasanya . mereka para cewek yang tidak pantang menyerah walaupun tidak
bergerombol dan mengerubungi Akashi-kun tapi aku risih jika dipandangi
terus-terusan dari balik jendela . Dan Akashi-kun sepertinya tetap diam dan
stay cool memainkan shogi-nya berasa didunianya sendiri seperti didalam kelasku
ini tidak ada seorang pun yang dia anggap di dunianya . tapi bukan dia saja
yang bersikap seperti itu . teman-temanku pun seperti itu semua dan yang ku
kenal pun hanya Seina-san dan Akashi-kun . seperti biasa aku tidak mempunyai
banyak teman . tapi syukurlah aku mempunyai teman seperti Seina-san .
“Ohayo Rika-chan” katanya memanggil sapaanku dengan.. eh?
Rika-chan? Seina-sama bolehkah aku memanggilmu begitu .’batinku sambil menatap
dan senyum padanya
“Ohayo Seina-san”
“Bagaimana perasaanmu? senang bukan melihat Sei-kun hari
ini” katanya sambil menatap Akashi-kun . apa maksudnya?
“Eh? Apa hari ini Akashi-kun berbeda?” Tanyaku kebingungan .
kurasa tidak ada yang berubah dari dia . dia kan bermain shogi sendirian sedari
tadi .
“Menurutmu Sei-kun Ganteng nggak pakek Jersey Rakuzan? Hari
ini dia mau tanding loh pagi ini . kalo tidak salah nanti sehabis bel dia
berangkat . Pertandinganya di summer cup . Kau tau para gadis tadi melihatnya
dari jendela untuk melihatnya langsung loh!” katanya sambil menggodaku .
seina-san kau senang sekali membicarakan sei-kun dihadapanku seakan aku bingung
siapa yang suka eh? tunggu apa ? aku memanggil Sei-kun berati aku mengakui aku
menyukainya? tidak tidak aku tidak mau nyari masalah dengan Akashi .
“He? benarkah?!” kataku dengan penuh senyuman . tidak tidak
jangan salah artikan senyumanku ini menjadi rasa suka pada Akashi-kun tapi aku
bisa menghindar darinya sepanjang hari ini! Yatta!!
“Iya . Sayangnya kita tidak bisa melihat pertandinganya
langsung . kuyakin kau menantikan Akashi-kun bermain kan! huaah dia kakoi
looh!!” katanya menggodaku lagi dan sedikit kecewa mungkin karena aku dan dia
tidak bisa hadir melihat pertandingannya .
“Lain kali bisa kok he..he...” ucapku menenangkan padanya .
tidak aku tidak bermaksud untuk melihatnya jika itu terpaksa maka aku harus
melakukanya .
“Baiklah” katanya sambil mengeluarkan novel yang tadi dia
baca yang diletakan di kolong meja dan memindahkan pembatas untuk memulai
membacanya .
Bel pun berbunyi . aku melihat Akashi keluar dari pintu itu
dengan jersey Rakuzan yang tertulis di belakangnya . Aku hanya mendapati
menatap punggungnya . entah mengapa aku merasa .. ah? apa yang kupikirkan
mengapa ‘Akashi-kun’ mulai bersarang dipikiranku ? apa ini pengaruh Seina-san?
Atau Nee-chan yang selalu membicarakan Akashi-kun . membuatku jadi berpikir
seperti ini . sudahlah itu tidak penting memikirkan hal berbau laki-laki .
Sepanjang hari tanpa Akashi-kun terlihat . Aku dan Seina
seperti biasa seharian ini . Disaat jam terakhir aku seperti mendapat e-mail .
Aku ingin membukanya , tapi hari ini sedang ulangan harian dadakan jadi aku
memutuskan untuk membukanya nanti sepulang sekolah . Hari ini aku akan dijemput
nii-chan jika aku sudah pulang tapi aku ada kegiatan klub jadi mungkin aku akan
memberitahunya nanti .
SEPULANG SEKOLAH
2 New messages
Yang tertera dilayar Handphone-ku . Setelah kubuka aku
melihat nii-chan mengirimku e-mail karna dia tidak bisa menjemputku hari ini
karena latihan basket dan menonton pertandingan hari ini summer cup . aku rasa
tidak masalah karena hari ini pun sekolah kami bertanding .
Dan yang kedua ini hal yang sangat mengejutkan? da-darimana
dia tahu e-mailku?!
From : AkashiSeijuro@XXXXX.com
CC : -
Subject :
Hari ini kau jangan langsung pulang . temui aku diruang klub
basket . jika kau menghindar dariku kau akan tahu akibatnya .
“WHAT?! A-A-Apa dia sudah pulang?” Kataku terkejut dan tanpa
sadar aku setengah berteriak lalu aku melihat sosok yang jalan menuju kesini
...
Dia memakai jersey Rakuzan dengan membawa Novel , badanya
yang tinggi dan Ideal itu mulai duduk dan bersandar di pengaman batas pagar .
Ternyata Senpai yang biasanya . eh? dia ikut tim basket Rakuzan juga? Apa hari
ini dia bertanding dan sekarang sudah pulang? Berati Akashi-kun juga sudah
pulang dan dia mungkin menungguku di ruang klub sebaiknya aku bergegas .
Di Ruang Klub Basket
Aku sedari tadi berlari disepanjang koridor agar tidak telat
menemui Akashi-kun . nafasku masih tersengal-sengal karena berlarian sejauh ini
. aku jarang olahraga jadi rasanya capek lari kayak gini .
“G-Go-gomen hosh.. Akashi-Kun” Kataku dengan masih nafas
tersengal .
“Daijoube . Masuklah ” Katanya dengan senyuman . Aku melirik
sekeliling ternyata ada seina-san . Kami-sama aku terselamatkan oleh malaikatmu
.
“A-Akashi-kun . Gomen aku..” Kataku agak terbata dan terdiam
sejenak
“Rika-chan kau mau kan jadi manager di tim basket? ini
permintaan langsung dari Sei-kun loh kau tidak boleh menolaknya ya? dia bilang
dia akan senang kau menjadi manager di tim basket Rakuzan” Kata Seina-san
menjelaskan dengan penuh senyuman dan sepertinya dia senang sekali jika aku
berdekatan dengan si yandere ini . mungkin seina-san berpikir aku bahagia .
kenyataanya aku menutupi semua ini walau menyakitkan bagiku . kenapa jadi drama
begini? ah aku terlalu berlebihan .
“B-Baiklah..” Kataku pasrah . aku tidak ingin mengecewakan
ojousama yang telah membantuku sejauh ini . jadi aku terima saja . Lagipula
tidak ada salahnya mencoba klub yang belum pernah kucoba . itung-itung
pengalaman baru .
“Yatta!! Arigatou Rika-chan” katanya sambil memelukku dan
berbisik ‘Ganbatte, Kalau gitu aku keluar ya Sei-kun bilang ingin bicara berdua
denganmu!! aku yakin Sei-kun mulai menyukaimu!’ katanya dan menepuk pundakku
langsung keluar dari ruangan klub . “Sampai jumpa Sei-kun , Rika-chan aku
pulang duluan ya aku harus les siang ini ” katanya dengan senyuman dan sudah
tidak terlihat dari pandanganku lagi . dan sekarang aku merasa akward berdua
dengan Akashi-kun . bagaimana ini rasanya panas dingin ini muncul lagi . Rasa
khawatir muncul di benakku . aku merasa ada sesuatu yang tidak enak ...
“Hei. kau diam dan melamun lagi . sepertinya kau memikirkan
sesuatu tentang diriku ” katanya sambil tersenyum yang menakutkan bagiku .
dengan pedenya dia bilang begitu? tapi ada benarnya juga aku memang memikirkan
dirinya saat ini .
“Apa yang ingin kau bicarakan Akashi-kun?” Tanyaku to the
point . aku ingin cepat-cepat pulang rasanya .
“Aku hanya ingin kau menuruti semua perintahku karena kau
masih berada di dalam hukumanku ” Katanya menjelaskan sambil seringaian dan
mulai menaruh tanganya di kantong .
“Memang aku harus melakukan apa?” Tanyaku datar . aku
berusaha menutupi kegugupan ini atau dia semakin ingin mempermainkan diriku .
“Selama kau menjadi manager disini , kau harus bersih-bersih
lapangan basket , membersihkan loker dari sampah-sampah . dan kau harus menjadi
pesuruhku selama seminggu . kau harus membawakan tasku , dan membuatkanku bekal
, dan apapun perintahku kau harus menurut .” katanya sambil tersenyum seringai
yang menakutkan . kalah sama se- ah jangan aku tidak boleh mengucap kata itu .
“APA? AKU TIDAK MAU” Teriakku refleks . dan dia mulai
menatapku dengan kejam dan mulai mengeluarkan gunting dan meletakkanya di
daguku . aku sedikit mendongak karna perlakuanya itu .
“Kau berani membantah? hee kau punya nyali juga . kalau gitu
bersiaplah menerima sentuhan guntingku . bagaimana rasanya jika kulit ini-”
Katanya terputus sambil menatapku dengan lekat dan mendekatkan wajahnya padaku
. Nafasnya terasa di wajahku . Hangat sekali aku sampai berkeringat karena
sedekat ini . jantungku berpacu berkali-kali lipat dari biasanya . dia
menempelkan keningnya di keningku . bergesekan dengan surai merahnya . hidung
kami saling menempel satu sama lain . tatapanya masih sama terlalu intimidasi .
membuatku takut . jarak bibirku dan dia hanya 5 centi mungkin . aku merasakan
deru nafasnya semakin membuatku merona saatku tahu jaraku denganya sedekat ini
. tanpa kusadari aku mendorongnya dan jarak kami pun menjauh . lalu dia kembali
memasukan guntingnya dari saku dan mengeluarkan handphone-nya .
“Aku tau kau pasti menyembunyikan fotomu denganku dari para
fansku bukan?” Katanya dengan seringaian “Dengan kata lain kau sebenarnya takut
jika foto ini jatuh ditangan kakakmu” katanya sambil menarik tanganku dan aku
jatuh dipelukanya . aku bisa merasakan aroma segar parfumnya . dan tanganya
memeluk pinggangku dan dia mencium keningku , lalu...
JPREET
Suara kamera dari Handphone Akashi-kun dan seperti selfie
begitulah . eh? A-a-aku selfie dipelukan Akashi-kun yang mencium keningku?
“Sebagai jaminan jika kau berani mengkhianati-ku” Katanya
dengan seringaian dan melepas pelukanya padaku dan aku terjatuh lemas dibawah
lantai . baru pertama kali A-a-aku di-dicium oleh lelaki?! Nii-chan saja tidak
pernah melakukan itu padaku!! Nii-chan andai kau yang melakukanya aku tidak
akan menghadapi hukuman otousan maupun nee-chan .
“Percuma saja Akashi-kun . aku tidak pernah bisa berbohong
dengan nee-chan . itu tidak bisa dijadikan jaminan . Kau melakukan kesalahan
Akashi Seijuro” kataku dengan senyuman . dan kali ini aku yang menang Akashi
Seijuro . Karna cepat atau lambat aku bisa negoisasi pada nee-chan . jadi aku
hanya melakukan yang nee-chan suruh tanpa ketauan otousan .
“Aku tidak pernah salah dan selalu benar . beraninya kau
bicara seperti itu . kau itu bodoh sekali pemikiranmu hanya sebagian tapi kau
tidak memikirkan secara luas” Katanya sambil melipat tanganya di dada .
“Biar kujelaskan satu hal . Aku bisa saja menyebarkan ini
pada fans bodoh itu dan mereka akan melakukan sesuatu agar melenyapkanmu . Dan
bukan itu saja , kau terlalu bodoh menganggap kakakmu akan bernegoisasi
denganmu ? kurasa dia akan melakukan sesuatu agar kau menderita . Kau harus
menuruti perintahku untuk tidak memberitahu kakamu itu . jika itu terjadi aku
tidak tanggung jawab atas dirimu . dan bukan hanya kakakmu yang menyiksamu
bahkan akupun akan membuat kau menderita” katanya dengan seringaian khasnya
yang membuat hatiku tertohok mendengarnya . baiklah aku janji tidak akan bilang
karena aku tidak mau kena hukuman dari mereka . ya mereka itu yang kumaksud itu
banyak jenisnya . tak perlu kusebutkan mungkin sudah jelas siapa saja .
beberapa menit kemudian dia menatapku lalu pergi mengambil
tasnya dan keluar dari ruangan basket . Aku masih terdiam dan tidak
menghiraukan kepergianya dari hadapanku . Lalu aku mulai melangkah keluar dari
ruangan ini saat langkahnya sudah tidak terdengar oleh telingaku . dan aku
berpikir ..
Disisi lain dia seperti ingin melindungiku.. eh? Apa yang
kupikirkan itu tidak mungkin!!
TBC
Chapter 3-Kesalahanku
paling fatal- END
Author's note :
Duh gomen chapter 3 kayak gini nih Akashi-nya kok gitu haha maafkan saya *bungkukbadan* gak bermaksud membuat diluar batas /iniapa/ silahkan ripiuw gan sekenanya . ane juga bisa bikinin FF bagi yang mau mesen karakter lain yang lebih spesifik . ini sih ane ceritanya mau pairing gajadi karna belom tau si itu sama siapa jadinya /kok ambigu/ yaudah arigatou minna yang udah mau baca FF abal-abal ini . sampai di chapter selanjutnya~ jaa~nee
Klik disini buat chapter selanjutnya gan!
Klik disini buat chapter selanjutnya gan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar