Tonari Ryouta - Kun
[Kise Ryouta X Mizutani Shizu]
Chapter III
Kise Ryouta P.O.V
“Kau jangan mengikutiku” Ia memintaku untuk berhenti ? Aku
tidak bisa mengindahkan permintaanmu , Shizu – cchi .
“Kenapa memangnya –ssu ? Aku kan tidak mau terjadi apa – apa
denganmu .” Kau tahu aku mengkhawatirkanmu . Mengertilah , Aku ini menyukaimu
apakah kau tidak mau menyadari perasaanku ?
“Aku tidak apa – apa ” Ia menutup pintu dan sekilas
terdengar sesuatu yang jatuh dilantai .
Yang ku khawatirkan ternyata benar terjadi .
“Shizu – cchi !!”
Mizutani Shizu P.O.V
“Kurasa lantainya terlalu licin” Aku terpeleset dengan
posisi yang sangat menyebalkan . Kakiku tak sengaja menabrak ember saat
terpeleset membuat seragamku basah kuyup saat ini . Dan aku mendengar seseorang
meneriakan namaku dari luar dan mendobrak pintu itu .
Aho – kah dia? Aku benar – benar tidak percaya ia mendobrak
pintu itu padahal tidak dikunci .
“Ada yang sakit – ssu ?! Kau baik – baik saja kan ?!” Dia
mengkhawatirkanku berlebihan , Aku hanya terpeleset di lantai yang licin ini –
bukan terpeleset di atap gedung sekolah yang akan membuatku masuk rumah sakit .
Kurasa ini bukan masalah besar bagiku , Ini hanya kesalahan teknis dari petugas
pembersih di sekolah ini .
“Ah sweaternya untung tidak basah –ssu .” Jadi dia
sebenarnya mengkhawatirkan siapa?! Dia menjengkelkan sekali membuatku berpikir
itu semua untukku .
“Jadi sebenarnya Kau mengkhawatirkan sweatermu itu?” Aku
sedikit kesal bertanya seperti itu , tapi aku akan tetap menanyakanya untuk
memastikan apa yang kupikirkan .
“Ah? Tidak –ssu ! Bajumu basah seperti itu nanti masuk angin
sebaiknya pakai sweaterku saja ” Ia melepas ikatan sweater di pinggangku dan
menyuruhku memakai itu . Aku hanya menuruti perintahnya .
“He? Kise kau ngapain kesini ?” Lelaki berkulit hitam itu
menghampiri kami berdua dengan membawa Kain pel ditanganya .
“Aomine – cchi ! Kau sedang apa –ssu ?!” Tanya Kise terkejut
melihat seseorang dibalik pintu .
“Kau tidak lihat aku membawa apa HA? ” Ia menunjukan kain
pel itu sebagai isyarat . Kurasa perkataan Kise memang terkadang tidak masuk
akal .
“Aomine – cchi kalau ngepel yang bener –ssu ! Lihat Shizu –
cchi jadi terpeleset !!”
Mengapa kau mengatakan hal itu ? Kau benar – benar membuatku
malu Kise . Bukan aku membencimu atau tidak menyukai tindakanmu ini hanya saja
ini terlihat aku lemah hanya karena terpeleset di lantai harus memarahi orang
lain .
“He.. Warui aku tidak sengaja .” Ia mengatakanya malas –
malasan seperti yang kuduga ia pasti menganggapku orang lemah .
“Aomine , Sudah selesai kerjaanmu nanodayou ?” Sekarang
datang lagi seorang laki - laki berkacamata dan membawa benda aneh di tanganya
. Bukankah itu Boneka Teddy Bear ?
“Kau bisa lihat sendiri kan Midorima ? Sudah aku ingin ke
kelas . Merepotkan sekali hanya karena tertidur dikelas harus mendapatkan
hukuman seperti ini”
“Apa yang terjadi dengan kalian?” Ia pasti ingin bertanya
padaku bukan pada Kise . Aku benar – benar basah kuyup dan bau air pel itu
benar – benar menyengat . Kurasa aku kurang hati – hati hari ini .
“Kau...” Ia sedikit menjeda , seperti menemukan jawaban apa
yang terjadi . Apa yang ingin kau katakan , Megane – san .
“Kau Mizutani Shizu yang berada di peringkat 2 – nanodayou
?” Oh semua orang tahu tentangku – hanya karena prestasiku di tingkat 2 .
Sepertinya aku mengenal dia , Tapi dimana ya .
“Iya benar , Kau siapa ?” Pertanyaanku membuatnya sedikit
shock . Apa kita pernah kenal sebelumnya ? Ah iya aku mengerti kita memang satu
sekolah tapi bukan berati aku wajib menghafal nama semua orang yang bersekolah
disini bukan ?
“Aku teman sekelasmu sewaktu kelas 1 nanodayou , Midorima
Shintaro . Kau tidak mengenalku ? Bukan berati aku ingin dikenal olehmu –
nanodayou tapi kau aneh tidak mengenal teman sekelasmu sendiri .” Tipe Tsundere
kah ? Tapi kau itu sebenarnya ingin aku mengenalmu bukan ?
“Ngomong – ngomong...” Ia sedikit memperhatikanku dan Kise .
Aku sendiri tak mengerti apa yang dipikirkan lelaki berkacamata ini .
“Aku ingin mengatakan kalau Zodiak Kise dan Kau tidak cocok
menurut Oha – Asa jadi lebih baik kalian berjauhan atau kesialan akan menimpamu
, Kazu – san ” Ia mengatakan seakan peramal sungguhan . Aku ingat ada acara
terebi di setiap pagi tentang ramalan Oha – Asa Yang biasa di tonton oleh
Otousan . Ramalan itu benar – benar tidak ada bukti ilmiahnya jadi buat apa aku
percaya apa yang ia katakan .
“Kau masih saja percaya Oha – Asa –ssu ” Kise mulai tertawa
terbahak – bahak mendengar yang dikatakan megane itu . Itu tidak lucu menurutku
, bahkan aku merasa sebal dengan ucapanya yang mempercayai hal yang tidak pasti
.
“Aku tidak percaya dengan ramalan seperti itu . kurasa kau
tidak perlu mengatakan hal itu padaku . Menurut buku yang kubaca Ramalan itu
adalah pola pikir orang zaman dahulu yang belum mengetahui perkembangan ilmu
pengetahuan . ”
Raut wajahnya terlihat marah padaku , Apa dia tersinggung ?
“Kau tidak mengerti nanodayou , Kita akan buktikan kalau Oha
– Asa memang nyata .” Ia mengatakan seakan menantangku ? Aku tidak akan gentar
menerima tantanganmu , Freak Oha – Asa .
“Baiklah , Aku juga akan membuktikanya .”
“Sudah – sudah –ssu ini bukan hal yang harus diperdebatkan
bukan ? Midorima – cchi jangan menanggapi serius Shizu – cchi memang begitu
terlalu jujur – ssu ”
Untuk apa kau menenangkan lelaki itu ? Kau tahu aku tidak
mau kau ikut campur urusanku . Mengapa kau selalu bersikap begitu , seakan aku
yang salah . Ini sangat menyebalkan tapi aku tidak bisa membencimu sedikitpun .
Ada apa denganku ?
Saat aku berbalik , aku melihat seseorang membawa tumpukan buku
sampai aku tak bisa melihat wajah orang itu . Tapi sepertinya ia tidak melihat
jalan dengan benar hingga terpeleset . Aku rasa ini efek lantai yang licin .
Dan buku itu akan berjatuhan mengarahku . Ini benar – benar
kejadian aneh berturut – turut yang aku alami . Seperti orang yang sedang
terkena sial . Sebaiknya aku melindungi kepalaku agar tidak mengenai benturan
buku – buku itu .
Dan aku mendengar suara orang berteriak namaku , Yah aku
tahu pastinya dia .
Kise Ryouta .
Bruk !!
Eh ? Ada apa sepertinya ada seseorang yang mendekap tubuhku
. Kali ini aku terselamatkan dari bahaya yang menimpaku berturut – turut .
Kurasa apa yang dikatakan Midorima itu hanya kebetulan saja , buktinya aku
terselamatkan kali ini .
“Lain kali membawa buku hati – hati , kau hampir melukai
seorang gadis .” Suara itu berbeda , dia bukan Kise lantas siapa ?
“Maaf , apa kau baik – baik saja ? Tubuhmu juga basah
sebaiknya kau cepat berganti baju” Ia tersenyum tipis dihadapanku , Dan tak
lama ia mengambil handuknya yang ia lingkarkan di lehernya untuk mengusap
rambutku yang basah ini . Aku hanya menatapnya tak percaya betapa baiknya
lelaki ini .
“Doumo .” Kata itu yang terlontar dariku . Aku tak tahu
harus bersikap bagaimana , tapi setidaknya aku menghargai usahanya yang
menolongku tadi .
Kupikir Kise yang akan menolongku saat ini ,
“Sudah kukatakan –nanodayou kalau kau akan terkena sial jika
dekat dengan kise .” Ia tersenyum penuh kemenangan seakan ia benar .
“Tapi Zodiakmu akan lebih kuat jika Kau dekat dengan Akashi
, dengan kata lain Zodiak kalian cocok satu sama lain” Ia membenarkan
kacamatanya dengan gaya khasnya .
“Shintarou , ikut aku ada yang ingin kubicarakan padamu .”
Akhirnya mereka pergi juga . Kini yang tersisa hanya aku dan
Kise .
“Kise?” Kali ini aku memulai bicara duluan , dan perlu kau
ingat ini pertama kalinya aku memanggil namanya dihadapanya .
“Kau..” Ia sedikit berbeda , tak ada kecerian yang terlihat
dari wajahnya . Ini membuatku sedikit merasakan perih . Itu yang kurasakan saat
ini .
“Kau memanggilku –ssu ? Ah gomen eto.. A-Aku..” Kau mencoba
menyembunyikan sesuatu dariku ? Apa kau pikir aku tidak mengetahuinya ?
“Aku .. Latihan basket dulu –ssu , Jaa nee..” Ia hanya
tersenyum tipis hampir aku tidak mengenali apakah dia benar Kise Ryouta ?!
Dia...
Sudah jauh dari pandanganku ,
Feel sick
P.O.V Mizutani Shizu
Beberapa hari ini Kise tidak terlihat dari pandanganku .
Sudah hari ke tiga ia tidak masuk karena Sakit . Syukurlah , dengan begitu tak
ada yang menggangguku belajar . Semua nampak tenang seperti biasanya .
Tapi , Aku sedikit memikirkan keadaanya saat ini .
Untuk apa aku menaruh perhatian padanya ? Apa aku ini
menyukainya?
Jawabanya tak bisa kutemui hanya dengan memikirkanya ,
Sebaiknya aku membiarkan itu terjadi . Aku sendiri tidak mengerti mengapa
semenjak ada Kise aku sedikit berubah .
“Mizu – san bisa tolong antarkan catatan untuk Kise Ryouta ?
Kudengar kalian bertetangga bukan , jadi lebih baik kau antarkan ini .” Ia
menyerahkan map yang berisi banyak catatan . Aku menatap map itu tanpa
mengambilnya sama sekali . Ia sedikit bingung dengan sikapku .
“Aku tidak mau . itu bukan urusanku . lebih baik suruh yang
lain saja . Permisi .” Aku menolak permintaanya dan segera menutup pintu ruang
guru tapi tiba-tiba dicegah .
“Onegai ! Hanya kau yang bisa membantuku ! jika gadis lain
akan membuat kekacauan dirumahnya! Hanya kau yang tidak fanatik dengan Kise –
kun .”
Sama sekali aku tidak ingin kesana . Ketenanganku akan
berubah lagi jika aku menghampirinya .
“Aku tidak mau -”
“Aku akan berikan buku paket kalkulus gratis! Bagaimana ?”
Memotong pembicaraanku seenaknya , tapi itu tawaran yang menarik aku akan
berubah pikiran soal ini .
“Baiklah aku akan antarkan ini .” Aku mengambil map itu
darinya . terdengar helaan napas darinya karena ada yang mau mengantar . mau
bagaimana lagi , kalau ada timbal baliknya tak ada salahnya menerima sesekali .
Ting Tong..
“Eto, Siapa diluar ?” Aku mendengar suara perempuan dari
dalam . Tanpa membuka sedikitpun , sepertinya memang berbahaya membuka pintu
sembarangan .
Disini..
Banyak sekali Hadiah di depan pintu . Sepertinya Fans-nya
datang menjenguk dirinya .
“Mizutani Shizu . Teman sekelas Kise Ryouta . Aku hanya
mengantar Catatan selama ia tidak masuk .” Aku meletakan catatan itu di depan
pintu dan meninggalkan rumahnya .
Tak ada jawaban apapun . Memang benar keputusanku untuk
pulang kerumah .
Normal P.O.V
“Tadi ada fans-ku yang datang lagi –ssu ?!” Tanya Kise yang
masih berbaring di tempat tidur .
“Iya , aku tak menghampirinya hanya bertanya dari luar . Kau
tau betapa merepotkan fans-mu yang nekat masuk kerumah hanya ingin menemuimu .
Aku tak mau terulang lagi .” Ia menyiapkan bubur dan obat untuk Kise . Ia
adalah Kakak perempuan Kise .
“Ah gomen – ssu jadi merepotkanmu begini , Aku rasa sudah
tak ada lagi yang datang lebih baik kau bawa semuanya kedalam – ssu !” Kise
tersenyum membuat Kakaknya menghela napas betapa baiknya Kise masih menghargai
para Fansnya .
“Baiklah ..”
“Siapa yang mengirim catatan diantara hadiah ini –ssu?
Seharusnya kau biarkan masuk saja , siapa tau tadi Sensei yang mengantarkanya
–ssu !” Ia membuka isi map berisi catatan selama 3 hari ia tidak masuk sekolah
.
“Kalo memang iya , aku sudah menyuruhnya masuk . Tapi tadi
hanya teman sekelasmu aku takut ia modus mengantarkan itu hanya ingin bertemu
denganmu . Sudahlah Ryou – kun jangan memaksakan dirimu untuk orang lain , Kau
ini model pikirkan demi keselamatanmu . Bagaimana kalau Fans fanatikmu itu
mencelakakanmu ? Kau tahu –“
“Onee-chan tak perlu khawatir –ssu ! ” Ia memotong ucapan
Kakaknya , membuat seketika terdiam .
“Kau tak boleh bersikap seperti itu –ssu ! Aku menghargai
semua Fans-ku dan jangan katakan hal ini lagi ? Oke ?” Ia mengedipkan sebelah
matanya . Kakaknya hanya menghela napas pasrah karena tingkah laku adiknya .
“Oh ya tadi siapa yang mengantar catatan ini –ssu ? Apa
orang itu menyebutkan nama ? Aku penasaran –ssu kalau tidak ada nama orang yang
Fans denganku –ssu !”
“Namanya.. Eto.. Mizutani .. Ya sepertinya begitu , ” Ia
mencoba mengingat – ingat nama itu .
“Benarkah –ssu?! Kenapa tidak disuruh masuk saja ?! ” Kise
terkejut mendengar nama itu , Karena orang itu gadis yang ia sukai .
“Memang kenapa? Apa dia pacarmu ?” Tanyanya penuh menyelidik
. Kini Kise mati kutu karena kakaknya mulai kepo tentang dirinya .
“Bu-Bukan –ssu.. ” Ia mengucapkanya lirih
“Lalu kalau bukan mengapa kau antusias?” Ia menatap Kise
penuh, Seakan ingin tahu semuanya .
“A-Aku... Ah ! Aku ingin istirahat dulu –ssu ! Jaa!” Kise
langsung menutupi dirinya dengan selimut . Kesempatan kakaknya untuk
mengintrogasi Kise gagal .
Tapi ia punya rencana lain ketika Kise sudah sembuh . Kakaknya
tidak akan menyerah begitu saja pada hal yang penting baginya .
7 weeks later
P.O.V Mizutani Shizu
Ketenanganku benar adanya seminggu ini . Tapi mengapa aku
merasa ketenanganku ini membuatku mengingat sesuatu tentangnya , Kise Ryouta .
Aku mengingat namanya sekarang ,
Aku merasa sedikit merindukan dirinya saat ini . Entah
mengapa hatiku tergerak olehnya ,
Terus memikirkan keadaanya .
Mengapa aku merasa kekosongan saat ini . Aku sudah cukup
menderita karena tak bisa konsentrasi belajar saat itu dan mengapa aku
mengharapkan orang yang sudah mengacau semuanya ?
Tapi semua itu bukanlah kesalahanya , bahkan mungkin aku
mulai menyadari arti penting dari orang lain yang menyatakan cinta padamu .
Hal itu membuatku kepikiran , bagaimanapun aku tak bisa
melupakan itu .
Apa , aku menyukainya juga ?
“Kau serius sekali belajar –ssu ” Aku seperti mendengar
suaranya , tapi dia tidak ada di kursinya . Apa aku mulai berhalusinasi?
Sepertinya ada yang salah dengan otakku kali ini . Sebaiknya aku melanjutkan
mempelajari materi Integral di buku ini .
“Shizu –cchi , Kau tak merindukanku –ssu?” Aku mendengar
kembali suara – suara itu , Kurasa aku benar – benar sedang sakit . Sebaiknya ,
aku beristirahat sebentar . Aku akan ke UKS sebentar karena jam masuk pelajaran
masih setengah jam lagi .
Duk!
“Itte !” Ia mengelus dagunya aku menatap dirinya keheranan .
Sampai aku melupakan rasa sakit yang menimpa kepalaku akibat bertubrukan dengan
dagunya .
“Sedang apa kau dibelakangku ? Kau merepotkan sekali , Kau
tahu ini sakit “ Aku sedikit kesal denganya , Tapi dia hanya tersenyum padaku .
“Gomen –ssu ! Aku hanya rindu padamu dan memberikan kejutan
! Ah Iya –ssu arigatou sudah mengantar catatan kerumahku! Aku sangat sangat
berterimakasih –ssu !!” Ia mengoyak –oyakan tubuhku membuatku tambah pusing .
Kurasa aku tidak tahan dengan perilaku lebay-nya membuatku tersiksa .
“Kau benar sudah sembuh kan?” Sepertinya aku menyadari
sesuatu , ia seperti menutupinya dariku .
“Sudah kok , eto.. Shizu –cchi mengkhawa-”
“Aku sedikit khawatir denganmu . bolehkah aku menyentuhmu ?
Aku hanya ingin memastikan .” Mengapa wajahnya memerah ? Aku tidak mengerti
mengapa aku benar – benar mengkhawatirkanya .
“H-Haik..” Aku mulai menyentuh keningnya , Ia sudah sembuh
namun mengapa wajahnya memerah ya ? Sepertinya aku salah menduga .
“Suhu tubuhmu normal , untuk mengganti cairan tubuh
sebaiknya kau meminum air kelapa atau isotonik . Kurasa itu baik untuk menjaga suhu
tubuhmu saat berkeringat .”
“H-Haik..”
Chapter III - END
To be Continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar