untuk membaca per chapter silahkan klik 'Fanfiction Anime' pada menu - New Fanfiction! Tonari Ryouta - kun [Kise Ryouta x Mizutani Shizu] Last Update Chapter 3 03/08/2015 New Fanfiction! I Hate someone who I love [Mayuzumi Kazuyoshi x Akashi Seijuro] Last Update Chapter 2 02/07/2015

Senin, 29 Juni 2015

Tonari Ryouta - Kun [Kise Ryouta X Mizutani Shizu]

Tonari Ryouta - Kun 

[Kise Ryouta X Mizutani Shizu]

Chapter II 


Note's Author :
Seluruh Chapter sudah di edit dan yang diganti hanya nama karakter .



Perpustakaan
“Kau mau kemana –ssu ?” Kise menghampiri Shizu yang sudah keluar dari ruang kelas .
“Itu bukan urusanmu .” Gadis itu menanggapinya datar dan meninggalkan Kise .
Tapi Kise tidak peduli sikap cuek gadis itu dan terus mengikutinya .
Sesampainya , Gadis itu mulai mencari buku referensi diantara rak tersebut . Sebenarnya gadis itu tidak merasa keberatan kehadiran Kise tapi Itu mengganggu konsentrasinya dalam belajar .
Gadis itu hanya tidak memperdulikan apa yang dilakukan Kise .
Tapi ia tidak bisa jika Kise selalu mengikutinya .
Pikiranya tidak menentu , Ketika Kise mulai mencoba memasuki kehidupanya .
Dia tidak merasa kesepian lagi semenjak Tahun kedua di Teikou .

Gadis itu mulai duduk dan membaca buku . Mencoba memfokuskan untuk membaca buku Tapi seseorang mengacaukan konsentrasinya .
Kise menatap dirinya membuat Ia menghela napas panjang . Dia berusaha sekali lagi untuk konsentrasi belajar . Tapi Ia malah menatap Kise balik dan berujung ia menutup buku itu .
POV.Mizutani Shizu
Aku hampir kehilangan konsentrasiku dihadapan lelaki ini . Aku tidak bisa saat Ia menatapku untuk mengalihkan pandanganku darinya . Buku ini tak mampu membuatku tertarik lagi – bahkan aku sempat bosan dengan buku ini .
Tidak itu tidak benar yang kukatakan . Hanya aku sedikit terusik dengan dirinya walaupun disisi lain aku tidak merasa keberatan sama sekali ia mendekatiku . Sudah kutekankan itu bukanlah urusanku atas apa yang ia lakukan . Aku tak perlu memikirkanya – ataupun menanggapinya . Aku hanya perlu melakukan seperti biasa kulakukan di hari – hari lainya .
Wajahnya yang memerah membuatku selalu berpikir apa dia sedang sakit ? Kurasa dia demam tapi ia terlihat baik – baik saja tak mengurangi keceriaanya .
Hanya terlihat lebih Kalem menatapku kali ini . Tidak bising ataupun mengusiku saat ini .

Ada apa senyuman itu ?

Mengapa aku merasa jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya . Apa aku terkena darah tinggi ? Kurasa ini bukan kecepatan normal yang biasa terasa . Aku tidak mengerti bahkan buku biologi yang kubaca tak mampu menjawab arti detakan jantung ini . Mungkinkah aku harus mencari referensi lain , sudah berpuluh buku biologi di mejaku saat ini .

Kurasa aku akan temukan sebabnya dengan mencari hipotesa terlebih dahulu .

“Kenapa ditutup –ssu ?! Kau sudah selesai ?!” Ia melontarkan pertanyaan yang tak penting untuknya , Apa yang ia inginkan dariku ? Sepertinya aku ingat – aku tak lupa apa yang ia katakan pada hari itu . Hari dimana ia menyatakan perasaanya padaku .
Dan apa rasa dari Jatuh cinta itu ?
Kau pun mungkin hanya mengatakan tanpa menjelaskan padaku . Sebenarnya apa rencanamu ? Aku pernah katakan padamu tak ingin terlibat olehmu . Tapi kau terus mendekatiku sampai detik ini .

Aku tak ingin mengetahuinya darimu – karena aku merasa hidupku sudah cukup seperti ini .

“Aku ingin ke kantin ” Mengapa aku mengatakan padanya ? Bukankah itu hal yang tidak penting untuknya ? Sepertinya aku membutuhkan air minum untuk menjaga tingkat konsentrasiku , Kupikir saat ini adalah kantin tempat terbaik untuk pikiranku .

“Souka ! Aku juga lapar –ssu ayo kita kesana ! aku akan mentraktirmu ! Sebutkan yang kau suka Shizu-cchi ” Dia terlihat antusias sekali . Aku tak mengerti mengapa ia bisa melakukan itu semua padaku . Aku tak butuh kebaikanya sama sekali . Apa dia tak mau mengurusi dirinya sendiri ?

“Terserah kau saja itu bukan urusanku sama sekali .” Akan kukatakan – tidak aku sebenarnya ingin mengungkapkan isi pikiranku padamu . Tapi kurasa kata – kataku tak pernah mewakili semuanya untukmu .

“Hidoi! Ha.. Aku mengerti Shizu – cchi memang seperti ini jadi aku tidak masalah sama sekali –ssu !” Kau menerimaku seolah tak masalah dengan sikapku . Kau begitu terlihat orang baik saat ini . Itu pendapat sementara yang terlihat olehku tentangmu .

Kau tahu sikapmu padaku membuatku tak berhenti memikirkan apa yang sedang terjadi denganmu ?

Tak satupun yang mau berurusan denganku – kau sedikit berbeda dimataku saat ini .

Ya , Aku akan mengingat sedikit tentangmu – Kise Ryouta –


Kejadian tak terduga

Normal P.O.V
Mereka berdua berada dalam Kantin yang sudah sesak memenuhi ruangan tersebut . Bisa dibilang hampir tidak ada kesempatan untuk mendapatkan tempat duduk saat ini . Kise masih setia mengikuti gadis itu dan jangan lupa banyak fans yang menawarkan kursinya yang kosong untuknya . Tapi Kise menolak lantaran kursi itu tidak cukup untuk bersamanya – Gadis yang ia sukai itu .
Gadis itu masih berkeliling membawa nampan di tanganya tak lama ia merasa tanganya di tarik oleh seorang gadis yang tak di kenalnya . Ia sedikit terkejut tapi gadis itu tersenyum padanya .
“Eh kau yang bersama Kise – kun duduklah disini . Masih ada untuk kalian kok” Gadis itu menawarkan bantuan padanya . Kise melihat gadis itu sedikit enggan untuk menerima bantuan . Di dalam benak Kise ada yang aneh dengan gadis pujaanya itu .
Sayangnya , Gadis itu langsung dipaksa duduk dan gadis yang disapa Shizu sudah duduk ditempat dan Kise menatapnya tersenyum . Dan tak lupa berterimakasih pada gadis yang baru saja ia kenal .
Tak lama Kise meminta izin untuk pergi sebentar pada mereka . Gadis asing yang bernama Shizuka itu menanggapi sang model dengan antusias , berbanding terbalik dengan Shizu hanya menjawabnya singkat .
“Wah , pasti enak ya bisa sekelas dengan model tampan ” Gadis itu mulai perbincangan . Sejujurnya Shizu sedikit tertarik untuk mengatakan – Tapi disisi lain ia tidak peduli apa yang dikatakan gadis itu . Ketertarikan seorang Shizu masih belum seutuhnya untuk Kise .

Mizutani Shizu P.O.V

“Aku tidak tahu , menurutku dia menyebalkan .” Aku akan katakan pendapatku tentang Kise di sisi yang bukan berati aku tidak menyukainya – hanya saja sulit mengatakan hal baik dari dirinya . bukan berati aku Tsundere . Kau tahu yang terlihat dia seperti itu jadi aku akan mengatakan apa adanya .
“Benarkah ? Kurasa dia baik seperti biasanya , ceria dan baik hati . Ikemen yang charming .” Aku tidak bertanya tentang sifatnya . Apa gadis ini benar bisa menyukai seorang Kise ? Kenapa para gadis banyak menceritakan tentangnya ?
“Kenapa kau menyukainya ?” Pertanyaanku menandakan aku peduli denganya . Ini aneh , mengapa aku mengikuti alur pembicaraan ini ?
“Karena dia tampan tentunya ! Ah jangan lupa ia sangat keren saat bermain basket ! Dan dia juga seorang model yang sedang naik daun ! Ah indahnya kalau saja ia menjadi pacarku .”
Jadi dia seorang model ? Menggelikan , aku baru saja mengetahui hal ini . Pantas saja banyak yang menyukainya . Aku harus menyudahi percakapan ini , Kurasa aku harus menghentikan perasaan peduliku terhadap orang itu .
“Oh begitu . Tapi itu bukanlah urusanku tentang keinginanmu . aku hanya bertanya kenapa kau menyukainya .” Mendengar ucapanku ia terdiam menatapku dengan tatapan tidak percaya .
“Kau seperti cemburu jika aku mengucapkan hal itu? Kau juga menyukainya bukan ? Tapi kata – katamu menyebalkan kau seperti iblis ” Gadis itu sedikit cemberut , Apa dia kesal padaku ?
“Tidak sama sekali . Aku hanya bertanya dan memang sedikit tertarik dengan Kise .”
Tapi yang terjadi , Kise Terkejut mendengar ucapanku . Wajahnya cerah berbeda dari biasanya – menatapku dengan senyuman khasnya –
Akhirnya ia terdiam dan kami tidak melanjutkan percakapan kami tadi . Kise pun tidak bertanya apapun padaku , Kurasa memang tidak penting membicarakan orang lain kurasa ia menganggapku tukang gosip jika ia mengetahui semuanya – walau akhir kata ia mengetahuinya .

“Eto.. Aku membawa banyak makanan untukmu Shizu – cchi ” Ia sedikit gugup saat ini , Ada apa denganya tak biasanya ia bersikap begitu padaku . Aku tidak mengerti mengapa kau sedikit aneh menurutku .
“Tidak perlu . Aku tidak akan makan sebanyak itu .” Kau itu sedikit aneh , aku tidak bisa mengerti apa yang kau rasakan . dan mengapa aku ingin mengetahuinya ? Bukankah aku juga bersikap aneh akhir – akhir ini .
“Ah begitu , Gomen Shizu – cchi ! Tapi bawa pulang saja ! Atau nanti sore kita makan bersama –ssu ! ” Ia sudah kembali seperti biasa walaupun aku sedikit merasa ada yang tak bisa ku ungkapkan padanya .
“Tidak masalah .” Aku rasa tidak masalah menerima ajakanya . Aku ingin mengetahui sedikit apa yang kupikirkan tentangnya . Mengapa dia ada di pikiranku dan alasan aku tetap membiarkan dirinya masuk dalam kehidupanku .
“Benarkah – ssu ?! Kau tidak berbohong padaku kan ?“ Ia terlihat bersinar – sinar tampak bahagia apa yang kau pikirkan tentangku sebenarnya ? Mengapa aku tidak mengerti apapun saat ini ? Aku sedikit frustasi .
“Tidak . Buat apa aku berbohong itu tidak penting .” Ia masih tercengang dengan ucapanku yang terus terang . Memang seperti ini diriku , aku tidak akan berbohong apapun dengan yang kupikirkan .
“Kalian sebenarnya ada hubungan apasih ? Dan sebenarnya kalian ini saling menyukai ?” Shizuka mulai menatap kami berdua seakan ingin tahu apa yang terjadi diantara kami .
“Aku ingin ke kelas ” Aku mengalihkan pembicaraan yang tak penting . Aku sendiri tidak merasakan apa arti rasa suka itu . Kau bertanya seakan aku mengetahui perasaan suka itu seperti apa , ini menyebalkan bagiku .

“Tunggu Shizu – cchi !” Saat itu tanganku ditarik oleh Kise . Aku menatapnya seakan bertanya – apa yang kau lakukan –

“Ada noda kecap di rokmu –ssu !” Aku memeriksa apa yang ia maksud dan ternyata benar apa yang ia katakan . dan ini mengapa aku merasa janggal untuk duduk disana kupikir aku salah melihat tadi .
“Tak apa aku akan ganti baju olahraga . Aku pergi dulu .” Saat aku mengatakanya ia tak mau melepaskan tanganku sama sekali . Sungguh , ini menyebalkan .

“Sebentar –ssu ! ” Ia melepaskan tanganku dan aku menuruti keinginanya . Ia melepaskan sweater yang biasa ia gunakan . Kini aku memperhatikan gerak – geriknya secara detail dihadapanku . Ia mulai melingkarkan sweater putih itu di pinggangku . Aku hanya terdiam tak bicara apapun hanya mengalihkan pandangan matanya yang menatapku . Hangatnya napas menyapu helaian rambutku . Kurasa ia memang demam bukan ? Tapi dia tidak terlihat sakit – apa dia bisa menyembunyikan rasa sakitnya ? – aku tidak mengerti , otakku tak bisa men-deduksi apa yang terjadi .

Chapter II - END 

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar